84
3.5.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian validitas dan reliabilitas hasil penelitian variabel motivasi belajar praktik kayu dapat diketahui semua butir soal valid dan reliabel.
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan masing- masing variabel dan indikatornya yaitu variabel motivasi belajar praktik kayu.
Rumus yang digunakan adalah rumus presentase skor. Presentase skor
100 x
N n
=
Keterangan : n = jumlah skor jawaban responden
N = jumlah skor jawaban ideal
3.6.2 Uji Normalitas Data
Sebelum dilakukan uji korelasi untuk menguji hipotesis maka data hasil penelitian terlebih dahulu harus diadakan uji persyaratan data sebelum data dianalisis.
Uji prasyarat yang dilakukan untuk statistik parametrik adalah uji normalitas. Menurut Sugiyono 2007: 79 statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap
variabel yang akan dianalisis berdasarkan distribusi normal. Untuk itu sebelum peneliti menggunakan teknik statistik parametris, maka kenormalan data harus diuji terlebih
dahulu. Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik nonparametris.
85
Uji normalitas untuk menentukan apakah data pada masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak normal, maka dasar pengambilan
keputusannya adalah : 1.
Jika signifikansinya atau nilai probabilitasnya 0,05 α =5 data
berdistribusi tidak normal 2.
Jika signifikansinya atau nilai probabilitasnya 0,05 α =5 data
berdistribusi normal
3.6.3 Analisis Korelasi Sederhana
Analisis korelasi sederhana digunakan untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara dua variabel. Analisis korelasi sederhana digunakan untuk
menguji hipotesis yang diajukan. Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi dengan menggunakan program SPSS versi 12.
Dari hasil analisis korelasi dengan SPSS versi 12 apabila koefisien korelasi bernilai positif maka arah hubungan bersifat positif dan sebaliknya jika
nilai koefisien korelasi negatif maka arah hubungan bersifat negatif. Untuk menentukan tingkat hubungan, maka diambil dari besar kecilnya nilai koefisien
korelasinya. Pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 2. Interprestasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sugiyono, 2007: 231
86
Sedangkan untuk dasar pengambilan signifikansi apabila signifikansinya 0,05
α = 5 maka Ho diterima, dan apabila signifikansinya 0,05 α = 5 maka Ho ditolak.
3.6.4 Koefisien Determinasi