4
pengalaman tentang konsonan k dan ng. Melalui pendekatan VAKT diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan artikulasi siswa kelas dasar II di
SLB Wiyata Dharma 1 Tempel.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka muncul permasalahan yang
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.
Ketrampilan artikulasi siswa tunarungu khususnya pada pengucapan konsonan k dan ng masih rendah.
2.
Kemampuan konsentrasi siswa tunarungu masih rendah.
3.
Guru belum menerapkan pendekatan VAKT untuk meningkatkan ketrampilan artikulasi sesuai dengan prosedur.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah guru belum menerapkan pendekatan Visual,
Auditori, Kinestetik, Taktil VAKT untuk meningkatkan ketrampilan artikulasi pada anak tunarungu kelas dasar II di SLB Wiyata Dharma 1
Tempel. Ketrampilan artikulasi yang dimaksud akan dibatasi pada pengucapan konsonan k dan ng.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
5
1. Bagaimana meningkatkan ketrampilan artikulasi melalui pendekatan
Visual, Auditori, Kinestetik, Taktil VAKT pada anak tunarungu kelas dasar II di SLB Wiyata Dharma I Tempel.
2. Apakah ada peningkatan ketrampilan artikulasi melalui pendekatan
visual, auditori, kinestetik, taktil VAKT pada anak tunarungu kelas dasar II di SLB Wiyata Dharma I Tempel.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Untuk meningkatkan proses pembelajaran artikulasi melalui pendekatan
visual, auditori, kinestetik, taktil VAKT pada anak tunarungu kelas dasar II di SLB Wiyata Dharma I Tempel.
2. Untuk mengetahui hasil artikulasi melalui pendekatan visual, auditori,
kinestetik, taktil VAKT pada anak tunarungu kelas dasar II di SLB Wiyata Dharma I Tempel.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat: 1.
Manfaat praktis untuk siswa, guru, dan sekolah a
Bagi siswa hasil penelitian ini dapat meningkatkan ketrampilan artikulasi.
b Bagi guru hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif
metode untuk meningkatkan ketrampilan artikulasi dan dapat
6
memberi pemahaman psikologis terhadap guru dalam penggunaan metode agar lebih bervariasi.
c Bagi sekolah, sebagai masukan dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan yaitu penerapan metode pengajaran yang paling tepat dipergunakan sebagai usaha dalam pengembangan pendidikan untuk
tunarungu dalam peningkatan penguasaan bahasa dengan artikulasi yang tepat dan jelas.
2. Manfaat teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan menambah khasanah ilmu pengetahuan bidang pendidikan khususnya anak berkebutuhan khusus
terutama penggunaan pendekatan Visual, Auditoris, Kinestetik, Taktil VAKT dalam meningkatkan ketrampilan artikulasi anak tunarungu.
G. Definisi Oprasional