44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertempat di SLB Wiyata Dharma 1 Tempel, yang terletak di Jalan Magelang Km 17, Tempel, Sleman, Yogyakarta. Kondisi
sekolah terletak di samping jalan raya Yogyakarta-Magelang. dan cukup baik untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Ruangan sekolah
terdiri dari beberapa kelas yang dibatasi oleh dinding tripleks. Sekolah ini adalah sekolah luar biasa yang difokuskan pada anak tunarungu akan
tetapi tidak menutup kemungkinan menerima ketunaan yang lain seperti tunagrahita, Namun sebagian besar adalah siswa tunarungu.
Setiap kelas di sekolah ini terdiri dari 2 sampai 4 siswa dan 1 guru kelas. Proses belajar mengajar yang dilakukan sama dengan sekolah-
sekolah luar biasa pada umumnya. Proses pembelajaran dilakukan pada hari Senin sampai Sabtu yang di mulai pada pukul 07.30 WIB sampai
dengan selesai. Guru memberikan pembelajaran sesuai dengan materi yang ada di kurikulum. Namun, seringkali materi tidak sesuai dengan
keadaan siswa. Akibatnya jika dipaksakan siswa dan guru akan mengalami kesulitan dalam menyampaikan dan menerima pelajaran.
Oleh karena itu, guru melakukan modifikasi pada mata pelajaran. Kesulitan siswa dalam mengikuti pembelajaran sesuai kurikulum juga
disebabkan kemampuan berbahasa anak yang kurang baik. SLB ini
45
menggunakan pendekatan komunikasi total, tetapi tidak sedikit siswa tunarungu di sekolah ini memiliki kemampuan berbahasa yang kurang
sehingga menyulitkan untuk berkomunikasi dengan orang lain yang tidak menguasai bahasa isyarat maupun oral. Kemampuan berbahasa yang
kurang seperti rendahnya kemampuan artikulasi dalam mengucapkan suatu kata.
2. Deskripsi Subjek Penelitian
a
Subjek 1
1
Identitas subjek
Nama : RZ
Usia : 8 tahun
Jenis : Laki-laki
2 Karakteristik
Subjek RZ adalah anak tunarungu, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan siswa memiliki sedikit sisa
pendengaran. Sehingga
saat berbicara
subjek tidak
mengeluarkan suara. Berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Subjek memiliki intelejensi normal. Subjek tidak memiliki
kelainan lain selain tunarungu. Pemahaman terhadap materi sedikit kurang, subjek kesulitan menerima materi.
b Subjek 2
1 Identitas subjek
Nama : GM
46
Usia : 8 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
2 Karakteristik
Subjek GM merupakan siswa yang kemampuan berbicara maupun kemampuan artikulasinya paling baik diantara teman
sekelasnya. GM termasuk siswa yang aktif saat pelajaran berlangsung dan mudah diarahkan. Ia selalu memperhatikan
penjelasan guru. Subjek sudah mampu mengucapkan konsonan bilabial, konsonan palatal, dan konsonan velar ng meskipun
masih sering mengalami kesalahan. Tak jauh berbeda dengan siswa lainnya, subjek GM juga sesekali melakukan kesalahan
pengucapan seperti omisi maupun substitusi saat mengucapkan kata dengan konsonan velar.
c Subjek 3
1 Identitas subjek
Nama : RG
Usia : 9 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
2 Karakteristik
Subjek RG siswa berjenis kelamin laki-laki dengan kondisi fisik normal. Subjek termasuk anak yang susah dalam
berkonsentrasi, ia sering melamun maupun mengobrol dengan temannya saat pelajaran berlangsung. Ia sering melakukan omisi
47
maupun subtitusi saat mengucapkan kata dengan konsonan velar. Organ bicaranya masih kaku, dan anak sulit untuk
diarahkan. d
Subjek 4 1
Identitas subjek Nama : BY
Usia : 8 Jenis Kelamin: Laki-laki
2 Karakteristik
Subjek BY siswa kelas Dasar II, tidak memiliki kelainan fisik.
Saat pelajaran
berlangsung, BY
sering tidak
memperhatikan, bermain sendiri maupun mengobrol dengan temannya. Ketika diberikan peringatan oleh guru, siswa malah
tertawa dan tidak mau diarahkan. Organ bicaranya masih kaku, pernafasannya masih pendek sehingga mengucapkan kata masih
terputus-putus tidak sesuai frase.
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian