Model Empiris untuk Perilaku

13 1999 yang mencoba memberi alasan mengenai penyebab besarnya proporsi usaha yang bangkrut exit pada kurun waktu 1963-1982 di Amerika Serikat. Teori contestable market juga menyatakan bahwa entry dan exit terjadi secara bersamaan dalam jumlah yang besar dan dengan ukuran perusahaan yang kecil-kecil. Hal ini menyatakan bahwa pada usaha mikro dan kecil terjadi persaingan usaha yang cenderung sangat ketat, yang menyebabkan fenomena usaha yang tumbuh dan mati menjadi pemandangan yang lumrah dalam usaha mikro dan kecil. Peran perilaku dalam menjalankan usaha sangat berperan dalam hal ini. Bias terhadap penilaian mengenai kemampuan diri sendiri akan berujung pada kurang sempurnanya kegiatan usaha. Jika terjadi overconvidence maka akan menyebabkan terjadinya exit, sebaliknya jika pesimis, akan menyebabkan rendahnya value added yang dihasilkan UMK akan menjadi berkelanjutan.

2.4. Model Empiris untuk Perilaku

Publikasi data mikro oleh BPS melaui Pusat Katalog Data Mikro sangat membantu tersedianya data pada level individu yang merupakan fokus analisa microeconometrics 2 . Microeconometrics memiliki beberapa aspek yang sangat cocok untuk analisa studi-studi perilaku. Beberapa literature yang khusus membahas mengenai studi Limited Dependent Variables dan Qualitative Dependent Variables Maddala 1983, atau Train 2009. Model-model yang termasuk dalam kajian Microeconometrics antara lain adalah model-model dengan menggunakan data kontinu yang “censored” dan “truncated”. Hausman dan Weis 1976 menggunakan model dengan data “truncated” untuk menganalisa penghasilan masyarakat rumah tangga miskin dalam eksprerimen negative-income tax. Sedangkan model dengan menggunakan data “censored” adalah model yang dikembangkan oleh Heckman 1974 yang dikenal juga dengan nama Heckit. Model ini menganalisa mengenai perilaku penawaran tenaga kerja. Sedangkan model-model yang menggunakan data diskret dalam microeconometrics antara lain adalah Probit, Logit, dan model probabilistic- choice. McFadden 1973 dan 1974, mengembangkan model probabilistic- 2 Akses data mikro BPS dapat dilakukan melalui : http:microdata.bps.go.idmikrodataindex.phpcatalog situs ini menyediakan data-data mikro seperti, data sessus penduduk, sensus pertanian, survey UMK, dan lain sebagainya, yang sangat menunjang perkembangan microeconometrics. 14 choice yang dikenal dengan model McFadden’s Conditional Logit, yang digunakan untuk menganalisa pilihan diskret permintaan jasa transportasi perjalanan di perkotaan. Model ini juga dapat digunakan untuk menganalisa pilihan masyarakat atas jasa kredit usaha kecil seperti yang dilakukan oleh Rustariyuni dan Sukadana 2010. Bidang kajian ekonomi pembangunan sekarang ini sedang diarahkan menuju analisa yang lebih menekankan pada bagaimana menangkap perilaku masyarakat pada tinggkat individu. Analisa ini ditujukan untuk menjaring perilaku yang tepat yang dapat dijadikan dasar acuan kebijakan aksi yang lebih mencerminkan kebutuhan masyarakat. Sehingga pada akhirnya kebijakan yang dibuat tersebut mengena terhadap sasarannya. Berdasarkan karakteristiknya yang menggunakan data survey dengan agregasi yang sangat rendah dan tersedianya model-model yang dapat menganalisa perilaku agen-agen ekonomi dalam membuat keputusan berdasarkan berbagai pilihan yang ada maka microeconometrics sangat berperan besar dalam analisa ekonomi pembangunan. Angrist dan Pischke 2008 menyatakan bahwa pada era yang memiliki paradigma eksperimen sekarang ini, teknik yang sering digunakan untuk mencari jawaban-jawaban pertanyaan hubungan kausal adalah; linier regression untuk statistical control, metode Instrumental Variables IV untuk analisis dana natural experiments, dan metode differences-in-differences DID untuk menganalisa dampak dari kebijakan. Metode-metode dasar ini dianggap cukup mampu untuk membuat data “berbicara” mengenai apa yang terjadi pada kehidupan social ekonomi masyarakat. Hal ini juga mengisyaratkan kepada para mahasiswa atau peneliti dibidang ekonomi bahwa yang terpenting adalah hasil dari analisis ekonometrika dapat diaplikasikan sebagai sebuah kebijakan yang dapat direalisasikan, baik sebagai sebuah pilot project eksperimen atau kebijakan yang lebih luas oleh pemerintah. Microeconometrics yang memfokuskan diri pada analisa data-data pada tingkat individu juga harus diperkaya dengan variable-variabel kebijakan. Experimental economics yang banyak menganalisa dan menemukan kebijakan-kebijakan yang tepat untuk penanggulangan kemiskinan, permasalahan UMK, pertumbuhan ekonomi dan lain sebagainya dapat dijadikan sebagai pokok permasalahan dalam analisa microeconometrics. Cameron dan Trivedi 2005 menyatakan bahwa 15 microeconometrics akan menjadi lebih menarik dan berguna dengan adanya data-data dari social experiments atau natural experiments. 16 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian