21
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Data Deskriptif
Alternatif data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah data dari SPRT 2011 yang tersedia pada microdata.worldbank.org. Data ini dipandang
memiliki kesesuaian dengan data BPS namun memiliki cakupan yang lebih luas yaitu rumahtangga. Berbeda dengan data BPS yang hanya mengenai data UMKM
data dari SPRT 2011 mencakup juga isu kemiskinan dengan memasukkan karakteristik rumahtangga miskin dan khususnya rumahtangga miskin dengan
kepala keluarga perempuan. Sumber lembaga keuangan yang terrekam dalam data SPRT2011 juga lebih luas yaitu dengan dimasukkannya lembaga PNPM
sebagai salah satu sumber pinjaman usaha rumahtangga. Berdasarkan data SPRT 2011 yang dapat diakses melalui Worldbank
Microdata terdapat 2400 rumah tangga yang dijadikan dasar analisis. Data yang digunakan adalah data yang berdasarkan Buku 3, yaitu mengenai kondisi
ekonomi rumah tangga. Oleh karena terdapat beberapa rumah tangga yang memiliki pengasilah yang sangat besar maka hal ini dinggap sebagai outlier
sehingga total data yang akan digunakan dalam analisis adalah sebanyak 2391 Rumah tagga. Pendapatan rumah tangga, yang diperoleh dari, usaha tani maupun
usaha non-tani, ditampilkan dalam bentuk lognormal. Data deskriptif mengenai pendapatan keluarga ditampilkan pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1. Data Deskriptif Pendapatan Rumahtangga Sampel
Tabel 4.1 menunjukkan rata-rata pendapatan rumahtangga baik yang berasal dari usaha tani, non-tani ataupun keduanya adalah sebesar, Rp. 10.500.000,-
Kegiatan ekonomi Rumahtangga sampel berasal dari usaha tani, non-tani ataupun keduanya. Terdapat 555 rumahtagga yang menggunakan pinjaman
dalam membiayaai kegiatannya tersebut, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut.
22 Tabel 4.2. Jumlah Rumahtangga yang Menggunakan Pinjaman Untuk Usaha
Pinjaman Freq.
Percent Cum.
Tidak 1836
76.79 76.79
Ya 555
23.21 100
Total 2391
100 Rumahtangga sebanyak 555 rumahtangga yang menggunakan pinjaman
sebagai sumber pembiayaan usahanya tersebut terdiri dari 151 rumahtangga usaha tani, 139 usaha nontani dan 265 menjalankan kedua usaha tersebut. Tabel
4.3 menunjukkan jumlah rumahtangga yang menggunakan pinjaman sesuai dengan jenis usaha utama rumahtangga tersebut.
Tabel 4.3. Deskripsi Jumlah Rumahtangga yang Menggunakan Pinjaman Sesuai Dengan Usaha Utama yang Dijalankannya
Tani dan Non-tani
Pinjaman Tidak
Ya Total
Tidak 1,012
824 1,836
Ya 290
265 555
Total 1,302
1,089 2,391
Hanya Usaha Tani
Pinjaman Tidak
Ya Total
Tidak 1,093
743 1,836
Ya 404
151 555
Total 1,497
894 2,391
Hanya Usaha Non-Tani
Pinjaman Tidak
Ya Total
Tidak 1,567
269 1,836
Ya 416
139
555 Total
1,983 408
2,391 Tabel 4.3 menunjukkan sebagain besar rumahtangga yang menggunakan
pembiayaan usaha dari pinjaman adalah mereka yang menjalankan dua jenis usaha, yaitu usaha tani dan non tani. Usaha Tani dan Non-tani yang dijalankan
23 oleh 265 rumahtangga ini adalah usaha yang mengarah ke usaha dengan skala
usaha yang lebih besar. Secara umum, rumahtangga yang menggunakan penjaman sebagi salah satu sumber pembiayaan usahanya adalah rumahtangga
yang menjalankan usaha secara professional bukan sebagai usaha subsistem. Berdasarkan data dari Tabel 4.2 dan 4.3 juga terlihat bahwa 555 rumah
tangga yang menggunakan pinjaman memiliki kecenderungan untuk memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dalam menjalankan usaha mereka. Namun
kepercayaan diri ini masih perlu dikaji lebih lanjut apakah kepercayaan diri ini mengakibatkan
kerugian kebangkrutan
atau malahan
menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Tabel 4.4, menunjukkan sumber pinjaman dan
jumlah rumahtangga yang menggunakan sumber tersebut.
Tabel 4.4. Sumber Pinjaman dan Jumlah Rumahtangga yang Menggunakannya
Sumber Pinjaman Jumlah Rumahtanga
Bank 159
Non-Bank 144
Pegadaian 7
PNPM 82
Majikan 37
Rentenir 16
Keluarga 165
Klp Masy 62
Pembelian dengan Kredit 22
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sumber yang palingbanyak dituju oleh rumahtangga adalah keluarga. Hal ini menunjukkan selain kepercayaan diri,
budaya kekerabatan dan ikatan keluarga terutama antara orang tua dan anak masih menjadi hal penting dalam pembiayaan usaha, terutama usaha yang
berbasis pertanian dan UMKM non-tani. Pilihan berikutnya setelah keluarga adalh tentunya lembaga Bank dan Non-bank seperti koperasi. Pilihan Bank dan
Non-bank akan memperlihatkan bahwa rumahtangga memang memiliki kepercayaan diri dan skill yang cukup dalam mengelola usahanya, sehingga bank
dan non-bank mengabulkan permohonan pinjamannya. Penilaian dari lembaga bank dan non-bank dapat dipandang lebih
professional dalam memberikan penilaian tentang rencana usaha ketimbang
24 lembaga lainnya sehingga rumahtangga yang menggunakan sumber pinjaman
dari Bank dan Non-bank dipandang memiliki kepercayaan diri yang proporsioanal. Sedangkan rumahtangga yang memiliki kepercayaan yang terlalu
bersar overconfidence dapat dicerminkan oleh mereka yang meminjam dari pihak rentenir. Sedangkan rumahtangga yang memiliki kepercayaan diri yang
lebih rendah akan mengandalkan pinjaman dari kelompok masyarakat dan program PNPM.
4.2. Model Econometric dan Hasil Estimasi