Rangkuman Butir Soal yang Tidak Baik

Tindak lanjut yang dapat dilakukan setelah di analisis Pengecohnya yakni sebagai berikut Anas Sudijono. 2015: 417. a. Pengecoh yang telah berfungsi dengan baik dapat dipakai lagi pada tes hasil belajar yang akan datang. b. Pengecoh yang belum berfungsi dengan baik sebaiknya diperbaiki atau diganti dengan pengecoh yang lain. Cara yang dapat digunakan untuk membuat pengecoh yang baik yaitu sebagai berikut Sumarna Surapranata. 2005: 136. 1 Gunakan pilihan jawaban yang paling umum dimengerti peserta didik. 2 Gunakan kata-kata yang kedengarannya sama. 3 Gunakan yang kira-kira ada kaitannya. 4 Gunakan bahasa buku atau terminologi buku yang tidak diragukan lagi kebenarannya.

6. Rangkuman Butir Soal yang Tidak Baik

Butir soal yang tidak baik sebaiknya dilakukan revisi. Berikut ini akan diuraikan rangkuman butir soal yang tidak baik, pada Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS SMA N 4 Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016 yang ditinjau dari segi Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas PengecohDistractor: a. Butir soal tidak baik apabila soal tidak Valid. b. Butir soal tidak baik apabila tingkat kesukaran mempunyai kategori sangat mudah, mudah, sukar, dan sangat sukar. c. Butir soal tidak baik apabila daya pembeda mempunyai kategori sangat buruk dan buruk. d. Butir soal tidak baik apabila efektivitas distraktor tidak berfungsi dengan baik yaitu yang mempunyai kategori kurang baik dan tidak baik. Butir soal yang tidak baik harus ditelusuri penyebab butir soal tidak baik. Hal tersebut bermanfaat dalam perbaikan yang akan dilakukan oleh guru dalam menyusun butir soal yang baik. Rangkuman butir soal Seri A yang menjadikan butir soal tidak baik dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 10. Rangkuman Butir Soal Seri A yang Tidak Baik No Penyebab Kegagalan Butir Soal Jumlah Persentase

1 Validitas

2, 6, 7, 8, 10, 14, 17, 19, 20, 21, 27, 31, 33,36, 38, 39, 40 17 42,5 Tidak Valid 2 Tingkat Kesukaran 1, 2, 15, 19, 20, 31, 36, 3, 4, 12, 23, 24, 26, 28, 34, 14, 33, 38, 39, 40 20 50 Sangat Mudah, Mudah, Sukar, dan Sangat Sukar 3 Daya Pembeda 6, 8, 19, 20, 40, 2, 10, 14, 21, 27, 31, 33, 38 13 32,5 Sangat Buruk dan Buruk 4 Efektivitas Pengecoh 2, 8, 9, 19, 31, 6, 12, 13, 15, 24, 25, 26, 27, 30, 33, 36, 38 17 42,5 Kurang Baik dan Tidak Baik Sumber: Data Primer Diolah Dari Tabel 10 dapat diketahui penyebab kegagalan butir soal yang pertama terletak pada tingkat kesukaran butir soal, dimana setengah dari jumlah butir soal berkategori sangat mudah, mudah, sukar dan sangat sukar yang disajikan. Penyebab kegagalan berikutnya, terletak pada Validitas dan Efektivitas Pengecoh. Butir soal yang tidak Valid menunjukkan bahwa butir soal tersebut tidak memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya, sementara Pengecoh yang tidak menarik menimbulkan ketidak tertarikan peserta didik untuk memilih distractor. Penyebab kegagalan yang terakhir terletak pada Daya Pembeda yang menunjukkan bahwa butir soal tidak dapat membedakan siswa yang sudah menguasai materi dengan siswa yang belum menguasai materi. Rangkuman butir soal Seri B yang menjadikan butir soal tidak baik dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 11. Rangkuman Butir Soal Seri B yang Tidak Baik No Penyebab Kegagalan Butir Soal Jumlah Persentase

1 Validitas

2, 6, 7, 8, 10, 14, 17, 19, 20, 21, 27, 31, 33,36, 38, 39, 40 17 42,5 Tidak Valid 2 Tingkat Kesukaran 1, 2, 3, 19, 26, 31, 36, 4, 6, 7, 11, 12, 15, 20, 23, 24, 25, 29, 34, 35, 14, 39, 33 23 57,5 Sangat Mudah, Mudah, Sukar, dan Sangat Sukar 3 Daya Pembeda 2, 9, 19, 24, 36, 3, 6, 21, 32, 33, 38 11 27,5 Sangat Buruk dan Buruk 4 Efektivitas Pengecoh 2, 3, 4, 9, 20, 26, 29, 32, 33, 34, 37, 6, 8, 13, 15, 19, 27, 36 18 45 Kurang Baik dan Tidak Baik Sumber: Data Primer Diolah Berdasarkan Tabel 11 dapat disimpulkan bahwa penyebab kegagalan butir soal yang terbesar terdapat pada Tingkat Kesukaran, dimana butir soal berkategori sangat mudah, mudah, sukar dan sangat sukar lebih banyak disajikan. Penyebab kegagalan kedua terletak pada Efektivitas Pengecoh yang tidak berfungsi, hal ini menandakan pengecoh tidak menarik perhatian peserta tes, sehingga terjadi kecenderungan banyak siswa yang tidak memilih Distractor. Penyebab kegagalan ketiga terletak pada Validitas. Penyebab kegagalan butir soal terakhir yaitu pada Daya Pembeda, hal ini menunjukkan bahwa butir soal yang digunakan belum dapat membedakan antara siswa yang sudah menguasai materi dengan siswa yang belum menguasai materi.

E. Keterbatasan Penelitian