Otonomi Daerah OTONOMI DAERAH dan SISTEM PENDIDIKAN

2. OTONOMI DAERAH dan SISTEM PENDIDIKAN

2.1 Otonomi Daerah

Dari sisi lain di Indonesia bukan hanya memiliki penegakan hukum yang kuat dan adil namun Indonesia merupakan negara yang memiliki suatu sistem pemerintahan yang kuat yang sangat berperan penting dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat. Indonesia dibagi atas beberapa wilayah yang mana setiap wilayah daerah tersebut dipimpin oleh satu penguasa yang berwenang atas wilayah yang dikuasainya. Pada era saat ini seorang penguasa bukan saja bertanggungjawab atas wilayah kekuasaannya, namun seorang penguasa diharapkan dapat melindungi memajukan dan mensejahterakan wilayah kekuasaannya dan segala yang berada didalamnya. Pada dasarnya setiap penguasa akan memiliki peran dan wewenang dalam melakukan tugasnya yang biasa disebut dengan otonomi daerah sebagai mana berdasarkan ketentuan Pasal 1 Angka 6 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa : “Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Dalam suatu sistem pemerintahan Indonesia memiliki pembagian wilayah kekuasaan dengan kata lain yaitu Daerah Otonom yang memiliki arti adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah, yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri. 8 Sehingga negara Indonesia memiliki tingkatan atau strata bagi penguasa wilayahnya yang dibagi menjadi dua tingkatan diantaranya adalah Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Menurut UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 1 angka 1 bahwa: “Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesi a Tahun 1945”. Dengan demikian segala urusan dan sistem pemerintahan yang ada di Indonesia merupakan tanggung jawab dari pemerintah pusat atau presiden yang memiliki kekuasaan dan kewenangan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya penguasa yang ada dibawah pemerintah pusat adalah pemerintah daerah yang mana berdasarkan Pasal 1 Angka 3 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah bahwa: “Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom”. Sehingga kekuasaan yang dimiliki pemerintah daerah dibawah kekuasaan pemerintah pusat. Di dalam Pemerintah Daerah terdapat tugas dan wewenang yang dibagi sesuai wilayah yang dikuasainya sebagai contoh: WalikotaBupati memiliki kekuasaan dalam lingkup kotakabupaten, Gubernur memiliki kekuasaan dalam lingkup provinsi, dan yang memiliki kekuasaan tertinggi adalah Presiden yang memiliki kekuasaan atas suatu negara. Pada dasarnya peran pemerintah dan pemerintah daerah sangat penting bagi kemajuan bangsa dan negara dalam berbagai aspek urusan pemerintahan di Indonesia. 8 Siswanto Sunarno, Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2006, hlm. 6. sebagai contoh dalam urusan pendidikan juga perlu adanya campur tangan pemerintah dan pemerintah daerah demi terselenggaranya sistem pendidikan di Indonesia sebagaimana yang termuat dalam Pasal 10 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa “Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku”. Sedangkan di dalam lingkup kotakabupaten akan dipimpin oleh seorang walikotabupati yang didalamnya terdapat instansi-instansi kedinasan terkait yang akan berperan penting dalam pelayanan masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian berbagai aspek urusan pemerintahan yang ada di Indonesia telah memiliki bagian-bagian tersendiri sesuai bidang serta dan wewenang yang telah diberikan oleh negara. Dalam kaitannya dengan permasalahan yang penulis angkat dalam tulisan ini yaitu dalam lingkup pendidikan maka sebagai instansi kedinasan yang memiliki tugas dan tanggung jawab adalah Dinas Pendidikan. Pada dasarnya sistem pendidikan di Indonesia tidak lepas dari pengawasan pemerintah yang nantinya dengan adanya isntansi kedinasan dalam bidang pendidikan ini diharapkan dapat memberikan peran dan layanan yang baik bagi sistem pendidikan di Indonesia. Dalam hal yang berkaitan dengan materi yang diangkat penulis dalam tulisan ini yang berhubungan dengan pendidikan di kota Salatiga maka terdapat suatu peran dan tugas Dinas Pendidikan Kota Salatiga dalam menjalankan tugasnya seperti yang terkandung dalam Pasal 3 ayat 1 Peraturan Walikota Salatiga Nomor 52 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok, Fungsi Dan Uraian Tugas Pejabat Struktural Pada Dinas Daerah Kota Salatiga bahwa “Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang pendidikan, pemuda dan olahraga berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan”. Dengan demikian Dinas Pendidikan kota Salatiga memiliki peran penting dalam terselenggaranya sistem pendidikan di kota Salatiga. Sehingga ruang lingkup Dinas Pendidikan kota Salatiga sangat luas dalam berbagai aspek yang berkaitan dengan pendidikan di kota Salatiga. Dari sisi lain, Dinas Pendidikan kota Salatiga tidak hanya memiliki tugas pokok saja dalam menjalankan tugasnya mengenai sistem pendidikan di kota Salatiga melainkan Dinas Pendidikan kota Salatiga memiliki fungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 3 Ayat 2 huruf c Peraturan Walikota Salatiga Nomor 52 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok, Fungsi Dan Uraian Tugas Pejabat Struktural Pada Dinas Daerah Kota Salatiga bahwa “Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan fungsi: pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendidikan, pemuda dan olahraga yang meliputi prasekolah dan pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan nonformal, dan pendidik dan tenaga kependidikan, pemuda dan olahraga ”. Sehingga dengan adanya peran, tugas serta fungsi Dinas Pendidikan diharapkan akan dapat menjadi pelindung dan pengawas bagi peserta didik, pengajar serta semua pihak yang terlibat dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pada dasarnya instansi kedinasan seperti Dinas Pendidikan saling berhubungan dengan proses penegakan hukum dalam konteks pendidikan. Dengan demikian proses penegakan hukum dapat dilakukan dengan adanya hubungan dan kerjasama antara penegak hukum dengan lembaga yang memiliki tugas pengawasan dan perlindungan dalam hal ini adalah Dinas pendidikan dan sekolah.

2.1 Sistem Pendidikan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Kepolisian di Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Tawuran di Salatiga: Studi di Satuan Binmas Polres Salatiga T1 312015705 BAB II

0 0 63

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penanganan dan Penanggulangan Perilaku Bullying di Beberapa Sekolah Dasar di Kota Salatiga T1 312012025 BAB I

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penanganan dan Penanggulangan Perilaku Bullying di Beberapa Sekolah Dasar di Kota Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Bullying Remaja Siswa Kelas VIII di Sekolah SMP Negeri 08 Salatiga T1 132008604 BAB II

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sekolah Guru B di Salatiga T1 152008006 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sekolah Kepandaian Putri di Salatiga Tahun 1953-1962 T1 152009006 BAB II

0 0 10

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Minum Minuman Beralkohol Dikalangan Mahasiswa Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB II

0 0 15

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Pemerintah Kota Salatiga terhadap Keberadaan Pasar Tiban di Jalan Lingkar Salatiga T1 BAB II

1 5 60

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Parkir di Salatiga T1 BAB II

0 0 12

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Media Beauty Vlogger terhadap Perilaku Konsumtif Siswi SMP di Kota Salatiga T1 BAB II

3 60 8