Aspek Antencendent Deskripsi Data Penelitian

47

BAB I V HASI L PENELI TI AN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Dalam penelitian ini diambil beberapa indikator yang diteliti dan diduga memiliki faktor yang mengindikasikan efisiensi dan efektivitas dari program Pelatihan Bidang Kelistrikan di Balai Latihan Kerja Kabupaten Sleman yang diselenggarakan. Responden yang diambil adalah peserta program pelatihan bidang kelistrikan di Balai Latihan Kerja Kabupaten Sleman periode 2014 yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah peserta 35 orang dan 2 orang instruktur. Berdasarkan total jumlah populasi, yaitu 35 peserta dan 2 orang instruktur, maka sampel yang digunakan adalah seluruh populasi yang ada. Teknik pengambilan sampel dengan teknik sampel jenuh. Data yang dikumpulkan berupa angka-angka dari hasil pengisian angket peserta pelatihan dan berupa narasi dan deskripsi dari hasil wawancara dan dokumentasi program pelatihan. Data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi dari masing masing indikator.

1. Aspek Antencendent

Pada aspek ini data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode mix method dengan sequential explanatory. Model analisis kombinasi sequential explanatory memiliki dua tahapan analisis, yaitu tahap pertama penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan tahap kedua menggunakan metode kualitatif. Analisis kuantitatif pada penelitian ini, menggunakan analisis kuantitatif deskriptif dengan kategori analisis persentase 0-25 kategori tidak baik, 25-50 kategori kurang baik, 50-75 kategori 48 cukup baik, dan 75-100 kategori baik. Untuk analisis kualitatif dalam penelitian ini, menggunakan analisis kualitatif model Miles Huberman 1984. Yaitu reduksi data, penyajian data, dan penyajian data. Hasil analisis kuantitatif dan kualitatif kemudian digunakan untuk menarik kesimpulan. Untuk deskripsi data yang lebih rinci dapat dilihat dalam uraian data pada Tabel 8 di bawah ini: Tabel 8. Hasil Evaluasi Variabel Antencendent Aspek I ndikator Hasil Kuantitatif Hasil Kualitatif Persentase Data Kualitatif Tujuan program pelatihan Dasar dan tujuan program pelatihan bidang kelistrikan Tidak ada  Memberikan bekal keterampilan kepada masyarakat sekitar daerah Kab. Sleman secara selektif  Kebutuhan masyarakat  Peraturan pemerintah yang mengatur penyelenggaraan Kesiapan penyelenggara Keadaan sarana prasarana Tidak ada  Kondisi bangunan gedung layak pakai  Bengkel tertata rapi  Peralatan dan bahan praktik cukup Kesiapan dan kelengkapan sarana prasarana 85,88  Kondisi bangunan gedung layak pakai  Peralatan praktik perlu diperbarui Kesiapan instruktur Latar belakang pendidikan instruktur Tidak ada  Pendidikan instruktur bidang kelistrikan BLK Sleman D3 dan S1  Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang keahlian  Masing-masing instruktur pernah mengikuti DI klat Relevansi spesialis asi keterampilan 100 Daftar Pendidikan dan Pelatihan Diklat yang pernah diikuti oleh instruktur Keefektifan tenaga kepelatihan instruktur Tidak ada I nstruktur sementara cukup dan efektif dalam melaksanakan tugas Kesiapan peserta pelatihan Latar belakang pendidikan peserta Tidak ada Data identitas peserta pelatihan teknik pendingin dan gulung dinamo Motivasi peserta mengikuti pelatihan 89,29 Tidak ada Kurikulum program pelatihan Ketersediaan kurikulum Tidak ada Dokumen program pelatihan bidang kelistrikan teknik pendingin dan gulung dinamo Pendanaan Pelatihan Manajemen pengelolaan pelatihan Tidak ada Sumber dana program pelatihan berasal dari dana APBN dan APBD. Pengelolaan pelatihan sudah cukup baik. 49 Dari Tabel 8 diatas dapat diketahui hasil dari evaluasi variabel antencendent yang terdiri dari 10 indikator. I ndikator yang pertama yaitu, dasar dan tujuan program pelatihan bidang kelistrikan tidak mendapatkan hasil kuantitatif. Hasil kualitatif dari dasar dan tujuan program pelatihan bidang kelistrikan didapatkan beberapa poin deskripsi, diantaranya peraturan pemerintah yang mengatur pengadaan program pelatihan, memberikan bekal keterampilan kepada masyarakat dan kebutuhan masyarakat akan pelatihan keterampilan. I ndikator yang kedua yaitu keadaan sarana prasarana tidak terdapat hasil kuantitatif. Hasil kualitatif dari indikator keadaan sarana prasarana didapat bahwa kondisi bangunan layak pakai, kondisi bengkel pelatihan tertata rapi, peralatah dan bahan praktik tersedia. I ndikator yang ketiga yaitu kesiapan dan kelengkapan sarana prasarana didapat hasil kuantitatif sebesar 85,88 . Hasil kualitatif yang didapat dari indikator kesiapan dan keadaan sarana prasarana adalah perlu pembaharuan pada peralatan praktik. Pembaharuan peralatan perlu dilaksanakan karena ada beberapa peralatan praktik yang sudah tidak berfungsi. I ndikator yang keempat yaitu latar belakang pendidikan instruktur tidak terdapat hasil kuantitatif. Hasil kualitatif dari indikator latar belakang pendidikan instruktur didapatkan hasil bahwa pendidikan instruktur adalah masing-masing S1 Pendidikan Teknik Elektro dan D3 Teknik Elektro. I ndikator yang kelima, relevansi keterampilan instruktur untuk hasil kuantitaif 100 . Hasil kualitatif dari indikator relevansi keterampilan instruktur dapat dilihat dari daftar pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti. I ndikator keenam, keefektifan tenaga kepelatihan instruktur tidak terdapat hasil kuantitatif. Hasil kualitatif dari indikator keefektifan tenaga kepelatihan instruktur 50 adalah dua orang instruktur cukup dalam proses pelatihan. Indikator ketujuh, latar belakang pendidikan peserta pelatihan tidak terdapat hasil kuantitatif. Hasil kualitatif dari indikator latar belakang pendidikan peserta menunjukkan bahwa peserta berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang dibagikan kepada peserta. I ndikator kedelapan, motivasi peserta mengikuti pelatihan memiliki hasil kuantitatif dengan persentase sebesar 89,29 dalam dan tidak terdapat hasil kualitatif. I ndikator kesembilan, ketersediaan kurikulum tidak terdapat hasil kuantitatif. Hasil kualitatif indikator ketersediaan kurikulum didapat dari dokumen program pelatihan bidang kelistrikan. Indikator yang terakhir, yaitu manajemen pengelolaan dan pendanaan pelatihan tidak terdapat hasil kuantitatif. Hasil kualitatif dari indikator manajemen pengelolaan dan pendanaan pelatihan didapat dari hasil dokumentasi.

2. Aspek Transaction