I dentifikasi Masalah PENDAHULUAN

4 Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, menurut instruktur pelatihan bidang kelistrikan jenjang pendidikan para peserta pelatihan yang paling rendah adalah lulusan SMP. Akan tetapi, untuk setiap peserta pelatihan diambil usia produktif yaitu minimal berumur 17 tahun. Permasalahan lain yang muncul terkait dengan program pelatihan adalah bagaimana kesiapan peserta pelatihan mengikuti proses pelatihan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Metode pelatihan yang digunakan dan partisipasi peserta pelatihan juga menjadi sorotan apakah sudah berjalan sebagaimana mestinya atau tidak. Materi ujian yang diberikan kadang-kadang juga belum sesuai dengan materi yang diberikan sebelumnya. Belum adanya pengelolaan tempat kerja bagi para lulusan. Sehingga para lulusan program kerja ini belum dapat dipastikan mendapat pekerjaan walaupun telah mendapatkan sertifikat pelatihan dari BLK. Berdasarkan uraian di atas, maka pelaksanaan program pelatihan terutama untuk bidang kelistrikan di Balai Latihan Kerja Kabupaten Sleman perlu untuk dievaluasi.

B. I dentifikasi Masalah

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan yaitu melakukan wawancara dengan bagian humas dan instruktur pelatihan kejuruan bidang kelistrikan di Balai Latihan Kerja Kabupaten Sleman, dalam pelaksanaannya program pelatihan terutama bidang kelistrikan terdapat beberapa permasalahan. Permaslahan-permasalahan tersebut dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu dari aspek antecedent, aspek transaction, dan aspek outcomes. Dari aspek antecedent permasalahan yang muncul adalah dari segi kurikulum yang digunakan masih belum ada bentuk yang pasti sehingga instruktur pelatihan 5 harus bisa berimprovisasi agar kurikulum yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja saat ini. Kesiapan peserta pelatihan mengikuti program pelatihan yang kebanyakan berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda- beda. Kesiapan instruktur pelatihan dan kesiapan penyelenggara program pelatihan. Dari aspek transaction, permasalahan yang muncul antara lain kejelasan tujuan dari materi pelatihan yang diberikan. Maksudnya, apakah materi pelatihan yang diberikan sesuai dengan tujuan awal program pelatihan tersebut. Apakah metode pelatihan yang digunakan sudah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini atau masih menggunakan cara lama. Aktifitas peserta pelatihan dalam mengikuti proses pelatihan apakah sudah berperan aktif atau cenderung pasif. Apabila peserta pelatihan pasif dalam mengikuti proses pelatihan, bukan tidak mungkin tujuan awal dari program pelatihan ini akan sulit tercapai. Sehingga keterlibatan keaktifan peserta pelatihan menjadi poin yang penting agar tujuan dari program pelatihan ini tercapai. Materi pelatihan yang dilaksanakan kemungkinan tidak seluruhnya sesuai dengan kurikulum yang ditentukan. Pelaksanaan evaluasi juga menjadi perhatian mengenai bagaimana materi uji yang dilaksanakan, kesiapan peserta ujian dan kesiapan tim penguji. Dari aspek outcomes, bagaimana hasil dari uji kompetensi yang dilaksanakan setelah program pelatihan berakhir ? apakah kompetensi peserta pelatihan setelah melaksanakan program pelatihan menjadi meningkat ? Permasalahan lain yang muncul adalah belum adanya pengelolaan tempat kerja bagi para lulusan. Sehingga para lulusan ini belum dapat dipastikan mendapat pekerjaan meskipun telah mendapatkan sertifikat pelatihan dari BLK. 6

C. Batasan Masalah