Food Dengan St atus Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta”. Hasil penelitian
menunjukan bahwa tidak adanya hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi ini dikarenakan status gizi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor tidak
langsung tetapi dipengaruhi oleh faktor langsung seperti infeksi dan konsumsi pangan.
Kemudian penelitian terdahulu yang kedua yang dilakukan oleh Hendrayati, Salmiah, dan Suriani Rauf pada tahun 2010 dengan judul berjudul
“Pengetahuan Gizi, Pola Makan dan Status Gizi Siswa SMP Negeri 4 Tompobulu K
abupaten Bantaeng”. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk kategori pengetahuan gizi remaja pada umumnya baik, pola makan remaja
berdasarkan asupan protein dan karbohidrat pada umumnya cukup sedangkan asupan energi, lemak pada umumnya kurang, dan frekuensi penggunaan bahan
makanan umumnya kurang. Hasil analisis statistik disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan gizi dengan status gizi remaja, dan tidak ada hubungan
pola makan dengan status gizi remaja. Penelitian yang terdahulu yang dilakukan oleh Rr Fika Rahmawati pada
tahun 2012 dengan judul “Pengetahuan Gizi, Sikap, Perilaku Makan dan Asupan Kalsium Pada Siswi SMA. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak
ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan asupan kalsium. Kemudian ada hubungan antara sikap dengan asupan kalsium.
D. Kerangka Berpikir
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Yogyakarta merupakan sekolah kejuruan yang menggunakan kurikulum spektrum dan rintisan sekolah
berstandar internasional. Pembelajaran yang digunakan disekolah terdiri dari pembelajaran praktik dan teori. Pembelajaran yang didapatkan peserta didik
Jasa Boga bermacam-macam, salah satunya yang paling penting adalah pelajaran ilmu gizi yang memiliki hubungan pengetahuan gizi dengan kebiasaan
makan pada peserta didik kelas XI Jasa Boga SMK N 6 Yogyakarta. Pengetahuan gizi yang didapat oleh peserta didik kelas XI Jasa Boga
sangatlah penting, karena mereka harus memahami seberapa besar kandungan gizi yang ada pada bahan makanan, kemudian kecukupan gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh ketika seseorang mengkonsumsi makanan. Pengetahuan gizi tersebut berasal dari faktor-faktor eksternal, akan tetapi tidak semua faktor eksternal
tersebut diteliti, yang diteliti hanyalah faktor eksternal yang tingkat pengetahuan gizi. Hal tersebut akan terlihat dari kebiasaan makan yang
dilakukan peserta didik kelas XI Jasa Boga SMK N 6 Yogyakarta. Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan
perilaku dalam memilih makanan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keadaan seseorang. Semakain tinggi tingkat pengetahuan gizi seseorang
diharapkan semakin baik pula keadaan gizinya. Kemudian kebiasaan makan adalah suatu perilaku yang berhubungan dengan makan dan makanan, tata cara
makan, frekuensi makan seseorang, pola makanan yang dimakan, pantangan, distibusi makanan dalam anggota keluarga, preferensi terhadap makanan dan
cara memilih bahan pangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dengan kebiasaan makan peserta didik kelas XI Jasa
Boga SMK N 6 Yogyakarta. Kerangka berfikir dapat digambarkan dalam bagan di gambar 2 berikut ini :
Keterangan : = Faktor-faktor yang tidak mempengaruhi secara tidak
langsung pengetahuan gizi = Diteliti
= Tidak diteliti Gambar 2. Diagram kerangka berfikir
Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian Sugiyono, 2009. Paradigma penelitian
yang diigunakan dalam penelitian ini adalah paradigma sederhana. Paradigma penelitian ini terdiri atas variabel independen atau variabel bebas X dan
Kebiasaan makan peserta didik kelas XI Jasa Boga SMK N 6 Yogyakarta
Kebiasaan Makan dan
Pola Makan seseorang Faktor-faktor eksternal: