Deskripsi Data Penelitian Hasil Penelitian
Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal variabel pengetahuan gizi adalah 85,87. Standar deviasi ideal adalah 10,37. Berdasarkan perhitungan
tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan yang dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Tabel 17. Distribusi Kategorisasi Variabel Pengetahuan Gizi
No Skor
Frekuensi Kategori
Frekuensi
1. X
≥96,24 11
13,1 Baik
2. 75,50
≤X96,24 58
69,0 Cukup
3. X75,50
15 17,9
Kurang Total
84 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart yang dapat dilihat pada Gambar dibawah ini:
Gambar 5. Pengetahuan Gizi Berdasarkan tabel dan pie chart di atas frekuensi variabel pengetahuan
gizi pada kategori baik sebanyak 11 peserta didik 13,1, frekuensi variabel pengetahuan gizi pada kategori cukup sebanyak 58 peserta didik 69 dan
frekuensi variabel pengetahuan gizi pada kategori kurang sebanyak 15 peserta didik 17,9. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecenderungan variabel
pengetahuan gizi berada pada kategori cukup yaitu 58 peserta didik 69.
13,1 69,0
17,9
Pengetahuan_Gizi
Baik Cukup
Kurang
Faktor dominan variabel pengetahuan gizi yang terdiri dari indikator zat gizi, kebutuhan gizi, permasalahan gizi, pentingnya gizi seimbang, cara
mendapatkan gizi seimbang dan akan disajikan sebagai berikut: 1 Pengertian Zat gizi
Data indikator zat gizi diperoleh melalui angket yang terdiri dari 7 item dengan jumlah responden 84 orang. Ada 2 alternatif jawaban dimana skor
tertinggi 1 dan skor terendah 1. Berdasarkan data indikator pada zat gizi, diperoleh skor tertinggi sebesar 7,00 dan skor terendah sebesar 4,00. Hasil
analisis harga Mean M sebesar 6,1190, Median Me sebesar 6,0000, Modus Mo sebesar 7,00 dan Standar Deviasi SD sebesar 1,01084.
Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Dari
perhitungan diketahui bahwa n = 84 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 84 = 7,350 dibulatkan menjadi 7 kelas interval. Rentang data dihitung
dengan rumus nilai maksimal-nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 7,00
– 4,00 = 3. Sedangkan panjang kelas rentangK = 37 = 0,43 dibulatkan menjadi 0,4.
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Indikator Zat Gizi
No. Interval
F
1 7,0
- 7,4
40 47,62
2 6,5
- 6,9
0,00 3
6,0 -
6,4 22
26,19 4
5,5 -
5,9 0,00
5 5,0
- 5,4
14 16,67
6 4,5
- 4,9
0,00 7
4,0 -
4,4 8
9,52 Jumlah
84 100,00
Berdasarkan distribusi frekuensi indikator zat gizi di atas dapat digambarkan diagram batang yang dapat dilihat pada Gambar di bawah ini:
Gambar 6. Distribusi Frekuensi Indikator Zat Gizi Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, mayoritas frekuensi
indikator zat gizi terletak pada interval 7-7,4 sebanyak 40 peserta didik 47,62. Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal indikator zat gizi
adalah 6.119; dan Standar deviasi ideal adalah 1,011. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan yang dapat dilihat pada
table berikut: Tabel 19. Distribusi Kategorisasi Indikator Zat Gizi
No Skor
Frekuensi Kategori
Frekuensi 1.
X ≥7,13
76 90,5
Baik 2.
5,11 ≤X7,13
8 9,5
Cukup 3.
X5,11 Kurang
Total 84
100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart yang dapat dilihat pada Gambar 7.
8 14
22 40
5 10
15 20
25 30
35 40
4-4.4 4.5-4.9
5-5.4 5.5-5.9
6.5-6.9 6-6.4
7-7.4
Fek u
e n
si
Interval
Pengertian Zat Gizi, Macam Zat gizi, dan Fungsinya
Gambar 7. Indikator Zat Gizi Berdasarkan tabel dan pie chart di atas frekuensi indikator Zat Gizi
pada kategori baik sebanyak 76 orang 90,5, dan frekuensi indikator zat gizi yang termasuk pada kategori cukup sebanyak 8 orang 9,5. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kecenderungan indikator zat besi berada pada kategori baik yaitu 76 orang 90,5.
2 Pengertian Angka Kecukupan Gizi Data indikator kebutuhan gizi diperoleh melalui angket yang terdiri dari
3 item dengan jumlah responden 84 orang. Ada 2 alternatif jawaban dimana skor tertinggi 1 dan skor terendah 0. Berdasarkan data indikator kebutuhan
gizi, diperoleh skor tertinggi sebesar 3 dan skor terendah sebesar 0. Hasil analisis harga Mean M sebesar 1,6786, Median Me sebesar 2,0000, Modus
Mo sebesar 1,00 dan Standar Deviasi SD sebesar 0,80900. Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah
kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Dari perhitungan diketahui bahwa n = 84 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3
log 84 = 7,350 dibulatkan menjadi 7 kelas interval. Rentang data dihitung 90,5
9,5
Indikator Zat Gizi
Baik Cukup
dengan rumus nilai maksimal-nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 3,00
– 0,00 = 3. Sedangkan panjang kelas rentangK = 37 = 0,429 dibulatkan menjadi 0,4.
Tabel 20. Distribusi Frekuensi Indikator Kebutuhan Gizi
No. Interval
F
1 3,0
- 3,4
15 17,86
2 2,5
- 2,9
0,00 3
2,0 -
2,4 30
35,71 4
1,5 -
1,9 0,00
5 1,0
- 1,4
36 42,86
6 0,5
- 0,9
0,00 7
0,0 -
0,4 3
3,57 Jumlah
84 100,00
Berdasarkan distribusi frekuensi indikator kebutuhan gizi di atas dapat digambarkan diagram batang yang dapat dilihat pada Gambar berikut ini
Gambar 8. Distribusi Frekuensi Indikator Kebutuhan Gizi Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, mayoritas frekuensi
indikator Kebutuhan gizi terletak pada interval 1-1,4 sebanyak 36 peserta didik 42,86.
3 36
30
15 5
10 15
20 25
30 35
40
0.5-0.9 0-0.4
1-1.4 1.5-1.9
2.5-2.9 2-2.4
3-3.4
Fr e
ku e
n si
Interval
Pengertian Angka Kecukupan Gizi
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan yang dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 21. Distribusi Kategorisasi Indikator Variabel Kebutuhan Gizi No
Skor Frekuensi
Kategori Frekuensi
1. X
≥2,49 45
53,6 Baik
2. 0,87
≤X2,49 36
42,9 Cukup
3. X0,87
3 3,6
Kurang Total
84 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar 9. Indikator Kebutuhan Gizi Berdasarkan tabel dan pie chart di atas frekuensi indikator kebutuhan
gizi pada kategori baik sebanyak 45 peserta didik 53,6, frekuensi indikator kebutuhan gizi yang termasuk pada kategori cukup sebanyak 36 peserta didik
42,9, dan frekuensi indikator kebutuhan gizi yang termasuk pada katogeri kurang sebanyak 3 peserta didik 3,6. Jadi dapat disimpulkan bahwa
53,6 42,9
3,6
Pengrtian Angka Kecukupan Gizi
Baik Cukup
Kurang
kecenderungan indikator kebutuhan gizi berada pada kategori tinggi yaitu 45 orang 53,6.
3 Akibat Gangguan Gizi Data indikator permasalahan gizi diperoleh melalui angket yang terdiri
dari 7 item dengan jumlah responden 84 orang. Ada 2 alternatif jawaban dimana skor tertinggi 1 dan skor terendah 0. Berdasarkan data indikator
permasalahan gizi, diperoleh skor tertinggi sebesar 7,00 dan skor terendah sebesar 3,00. Hasil analisis harga Mean M sebesar 6,2619, Median Me
sebesar 7,0000, Modus Mo sebesar 7,00 dan Standar Deviasi SD sebesar 0,93292.
Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Dari
perhitungan diketahui bahwa n = 84 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 84 = 7,350 dibulatkan menjadi 7 kelas interval. Rentang data dihitung
dengan rumus nilai maksimal-nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 7,00
– 3,00 = 4. Sedangkan panjang kelas rentangK= 47 = 0,571 dibulatkan menjadi 0,6.
Tabel 22. Distribusi Frekuensi Indikator Permasalahan Gizi
No. Interval
F
1 7,2
- 7,8
0,00 2
6,5 -
7,1 43
51,19 3
5,8 -
6,4 26
30,95 4
5,1 -
5,7 0,00
5 4,4
- 5,0
10 11,90
6 3,7
- 4,3
4 4,76
7 3,0
- 3,6
1 1,19
Jumlah 84
100,00
Berdasarkan distribusi frekuensi indikator permasalahan gizi di atas dapat digambarkan diagram batang yang dapat dilihat pada Gambar berikut ini
Gambar 10. Distribusi Frekuensi Indikator Permasalahan Gizi
Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, mayoritas frekuensi indikator permasalahan gizi terletak pada interval 6,5-7,1 sebanyak 43 peserta
didik 51,19. Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal indikator permasalahan gizi adalah 6,262; dan Standar deviasi ideal adalah 0,933.
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 23. Distribusi Kategorisasi Indikator Variabel Permasalahan Gizi No
Skor Frekuensi
Kategori Frekuensi
1. X
≥7,19 79
94,0 Baik
2. 5,33
≤X7,19 5
6,0 Cukup
3. X5,33
Kurang Total
84 100,0
1 4
10 26
43
10 20
30 40
50
3-3.6 3.7-4.3
4.4-5 5.1-5.7
5.8-6.4 6.5-7.1
7.2-7.8
Fr e
ku e
n si
Interval
Akibat Gangguan Gizi
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 11. Indikator Permasalahan Gizi Berdasarkan tabel dan pie chart di atas frekuensi indikator
Permasalahan Gizi pada kategori baik sebanyak 79 peserta didik 94,0, dan frekuensi indikator permasalahan gizi yang termasuk pada kategori cukup
sebanyak 5 peserta didik 6,0. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecenderungan indikator permasalahan gizi berada pada kategori tinggi yaitu 79 orang
94,0. 4 Pola Makan
Data indikator pentingnya gizi seimbang diperoleh melalui angket yang terdiri dari 3 item dengan jumlah responden 84 orang. Ada 2 alternatif jawaban
dimana skor tertinggi 1 dan skor terendah 0. Berdasarkan data indikator pentingnya gizi seimbang, diperoleh skor tertinggi sebesar 3,00 dan skor
terendah sebesar 0,00. Hasil analisis harga Mean M sebesar 2,7619, Median Me sebesar 3,0000, Modus Mo sebesar 3,00 dan Standar Deviasi SD
sebesar 0,57286.
94,0 6,0
Permasalahan Gizi
Baik Cukup
Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Dari
perhitungan diketahui bahwa n = 84 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 84 = 7,350 dibulatkan menjadi 7 kelas interval. Rentang data dihitung
dengan rumus nilai maksimal-nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 3,00
– 0,00 = 3. Sedangkan panjang kelas rentangK= 37 = 0,429 dibulatkan menjadi 0,4.
Tabel 24. Distribusi Frekuensi Indikator Pola Makan
No. Interval
F
1 3,0
- 3,4
69 82,14
2 2,5
- 2,9
0,00 3
2,0 -
2,4 11
13,10 4
1,5 -
1,9 0,00
5 1,0
- 1,4
3 3,57
6 0,5
- 0,9
0,00 7
0,0 -
0,4 1
1,19 Jumlah
84 100,00
Berdasarkan distribusi frekuensi indikator pentingnya gizi seimbang di atas dapat digambarkan diagram batang yang dapat dilihat pada Gambar
berikut ini
1 3
11 69
10 20
30 40
50 60
70 80
0.5-0.9 0-0.4
1-1.4 1.5-1.9 2.5-2.9
2-2.4 3-3.4
Fr e
ku e
n si
Interval
Pola Makan
Gambar 12. Distribusi Frekuensi Indikator Pengetahuan Pola Makan Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, mayoritas frekuensi
indikator Pentingnya gizi seimbang terletak pada interval 3-3,4 sebanyak 69 peserta didik 82,14. Penentuan kecenderungan kategori untuk indikator
pentingnya gizi seimbang, dicari melalui nilai rata-rata ideal Mi dengan Rumus Mi = ½ Xmak + Xmin, dan mencari nilai standar deviasi ideal SDi
dengan rumus SDi = 16 Xmak-Xmin. Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal indikator pentingnya gizi seimbang adalah 2,762; dan Standar
deviasi ideal adalah 0,573. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan yang dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 25. Distribusi Kategorisasi Indikator Cara Mendapatkan Gizi Seimbang
No Skor
Frekuensi Kategori
Frekuensi 1.
X ≥3,33
80 95,2
Baik 2.
2,19 ≤X3,33
3 3,6
Cukup 3.
X2,19 1
1,2 Kurang
Total 84
100,0 Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart yang dapat dilihat
pada gambar di bawah ini
95,2 3,6
1,2
Cara Mendapatkan Gizi Seimbang
Baik Cukup
Gambar 13. Indikator Cara Mendapatkan Gizi Seimbang Berdasarkan tabel dan pie chart di atas frekuensi indikator pentingnya
gizi seimbang pada kategori baik sebanyak 80 peserta didik 95,2, frekuensi indikator pentingnya gizi seimbang yang termasuk pada kategori cukup
sebanyak 3 peserta didik 3,6, dan frekuensi indicator pentingnya gizi seimbang yang termasuk pada kategori kurang sebanyak 1 peserta didik 1,2
Jadi dapat disimpulkan bahwa kecenderungan indikator pentingnya gizi seimbang berada pada kategori tinggi yaitu 80 orang 95,2.
5 Cara Mendapatkan Gizi Seimbang Data indikator cara mendapatkan gizi seimbang diperoleh melalui
angket yang terdiri dari 3 item dengan jumlah responden 84 orang. Ada 2 alternatif jawaban dimana skor tertinggi 1 dan skor terendah 0. Berdasarkan
data indikator cara mendapatkan gizi seimbang, diperoleh skor tertinggi sebesar 3,00 dan skor terendah sebesar 1,00. Hasil analisis harga Mean M
sebesar 2,9286, Median Me sebesar 3,0000, Modus Mo sebesar 3,00 dan Standar Deviasi SD sebesar 0,30203.
Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Dari
perhitungan diketahui bahwa n = 84 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 84 = 7,350 dibulatkan menjadi 7 kelas interval. Rentang data dihitung
dengan rumus nilai maksimal-nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 3,00
– 1,00 = 2. Sedangkan panjang kelas rentangK= 27 = 0,28 dibulatkan 0,3.
Tabel 26. Distribusi Frekuensi Indikator Cara Mendapatkan Gizi Seimbang
No. Interval
F
1 14,4
- 15,7
1 1,19
2 13,0
- 14,3
9 10,71
3 11,6
- 12,9
14 16,67
4 10,2
- 11,5
16 19,05
5 8,8
- 10,1
27 32,14
6 7,4
- 8,7
12 14,29
7 6,0
- 7,3
5 5,95
Jumlah 84
100,00
Berdasarkan distribusi frekuensi indikator cara mendapatkan gizi seimbang di atas digambarkan diagram batang yang dapat dilihat pada Gambar
berikut ini : Gambar 14. Distribusi Frekuensi Indikator Cara Mendapatkan Gizi
Seimbang
Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, mayoritas frekuensi indikator cara mendapatkan gizi seimbang terletak pada interval 8,8-10,1
sebanyak 27 peserta didik 32,14.
5 12
27
16 14
9 1
5 10
15 20
25 30
6-7.3 7.4-8.7 8.8-10.1 10.2-11.511.6-12.9 13-14.3 14.4-15.7
Fr e
ku e
n si
Interval
Cara Mendapatkan Gizi Seimbang
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 27. Distribusi Kategorisasi Indikator Cara Mendapatkan Gizi Seimbang
No Skor
Frekuensi Kategori
Frekuensi 1.
X ≥3,23
83 98,8
Baik 2.
2,63 ≤X3,23
1 1,2
Cukup 3.
X2,63 Kurang
Total 84
100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 15. Indikator Cara Mendapatkan Gizi Seimbang Berdasarkan tabel dan pie chart di atas frekuensi indikator cara
mendapatkan gizi seimbang pada kategori baik sebanyak 83 peserta didik 98,8, dan frekuensi indikator cara mendapatkan gizi seimbang yang
termasuk pada kategori cukup sebanyak 1 peserta didik 1,2. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecenderungan indikator cara mendapatkan gizi seimbang
berada pada kategori tinggi yaitu 83 peserta didik 98,8.
98,8 1,2
Gizi Seimbang
Baik Cukup
b. Variabel Kebiasaan Makan Data variabel kebiasaan makan diperoleh melalui angket yang terdiri
dari 24 item dengan jumlah responden 84 orang. Ada 2 alternatif jawaban dimana skor tertinggi 4 dan skor terendah 1. Berdasarkan data variabel
kebiasaan makan, diperoleh skor tertinggi sebesar 76,00 dan skor terendah sebesar 38,00. Hasil analisis harga Mean M sebesar 54,96, Median Me
sebesar 55,00, Modus Mo sebesar 57,00 dan Standar Deviasi SD sebesar 6,67.
Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Dari
perhitungan diketahui bahwa n = 84 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 84 = 7,35 dibulatkan menjadi 7 kelas interval. Rentang data dihitung
dengan rumus nilai maksimal - nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 76
– 38= 38. Sedangkan panjang kelas rentangK = 387 = 5,42 dibulatkan menjadi 5,4.
Tabel 28. Distribusi Frekuensi Variabel Kebiasaan Makan
No. Interval
F
1 71,0
- 76,4
2 2,38
2 65,5
- 70,9
2 2,38
3 60,0
- 65,4
12 14,29
4 54,5
- 59,9
29 34,52
5 49,0
- 54,4
27 32,14
6 43,5
- 48,9
10 11,90
7 38,0
- 43,4
2 2,38
Jumlah 84
100.00 Berdasarkan distribusi frekuensi variabel kebiasaan makan di atas dapat
digambarkan diagram batang yang dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 16. Distribusi Frekuensi Variabel Kebiasaan Makan Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, mayoritas frekuensi
variabel kebiasaan makan terletak pada interval 54,5-59,9 sebanyak 29 peserta didik 34,52 dan paling sedikit terletak pada interval 38-43,4; 65,5-
70,9; dan 71-76,4 masing-masing sebanyak 2 peserta didik 2,38. Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal variabel Kebiasaan
Makan adalah 60. Standar deviasi ideal adalah 12. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan yang dapat dilihat pada
Tabel di bawah ini: Tabel 29. Distribusi Kategorisasi Variabel Kebiasaan Makan
No Skor
Frekuensi Kategori
Frekuensi
1. X
≥72 2
2,4 Baik
2. 48
≤X72 73
86,9 Cukup
3. X48
9 10,7
Kurang Total
84 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart yang dapat dlihat pada di bawah ini :
2 10
27 29
12 2
2 5
10 15
20 25
30 35
Fr e
ku e
n si
Interval
Kebiasaan Makan
Gambar 17. Variabel Kebiasaan Makan Berdasarkan tabel dan pie chart di atas frekuensi variabel kebiasaan
makan pada kategori baik sebanyak 2 peserta didik 2,4, frekuensi variabel kebiasaan makan yang termasuk pada kategori cukup sebanyak 73 peserta
didik 86,9, dan frekuensi variabel kebiasaan makan pada kategori kurang sebanyak 9 peserta didik 10,7. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan variabel kebiasaan makan berada pada kategori cukup yaitu 73 peserta didik 86,9.
Pembagian kebiasaan makan yang terdiri dari jenis makan dan makanan, tata cara makan, frekuensi makan, pola makan khusus, faktor yang
mempengaruhi kebiasaan makan akan disajikan sebagai berikut: 1 Jenis makan dan makanan
Data indikator jenis makan dan makanan diperoleh melalui angket yang terdiri dari 5 item dengan jumlah responden 84 orang. Ada 2 alternatif
jawaban dimana skor tertinggi 1 dan skor terendah 0. Berdasarkan data indikator jenis makan dan makanan, diperoleh skor tertinggi sebesar 19 dan
2,4
86,9 10,7
Kebiasaan Makan
Baik Cukup
Kurang
skor terendah sebesar 6. Hasil analisis harga Mean M sebesar 11,1310 Median Me sebesar 11,0000, Modus Mo sebesar 11,00 dan Standar
Deviasi SD sebesar 2,23218. Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu
jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Dari perhitungan diketahui bahwa n = 84 sehingga diperoleh
banyak kelas 1 + 3.3 log 84 = 7,350 dibulatkan menjadi 7 kelas interval. Rentang data dihitung dengan rumus nilai maksimal-nilai minimal, sehingga
diperoleh rentang data sebesar 19-6 = 13. Sedangkan panjang kelas rentangK = 137 = 1,86 dan dibulatkan menjadi 1,8.
Tabel 30. Distribusi Frekuensi Indikator Jenis Makan dan Makanan
No. Interval
F
1 17,4
- 19,2
1 1,19
2 15,5
- 17,3
3 3,57
3 13,6
- 15,4
6 7,14
4 11,7
- 13,5
23 27,38
5 9,8
- 11,6
31 36,90
6 7,9
- 9,7
17 20,24
7 6,0
- 7,8
3 3,57
Jumlah 84
100 Berdasarkan distribusi frekuensi indikator jenis makan dan makanan
di atas dapat digambarkan diagram batang yang dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Gambar 18. Distribusi Frekuensi Indikator Jenis Makan dan Makanan Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, mayoritas frekuensi
indicator jenis makan dan makanan terletak pada interval 9,8-11,6 sebanyak 31 peserta didik 36,90 dan paling sedikit terletak pada interval 17,4-19,2
sebanyak 1 orang 1,19. Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal jenis makan dan
makanan adalah 11,13; dan Standar deviasi ideal adalah 2,232. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan yang dapat
dilihat pada tabel berikut: Tabel 31. Distribusi Kategorisasi Indikator Jenis Makan dan
Makanan No
Skor Frekuensi
Kategori Frekuensi
1. X
≥13,36 6
7,1 Baik
2. 8,90
≤X13,36 58
69,0 Cukup
3. X8,90
20 23,8
Kurang Total
84 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
3 17
31 23
6 3
1 5
10 15
20 25
30 35
6-7.8 7.9-9.7
9.8-11.6 11.7-13.5 13.6-15.4 15.5-17.3 17.4-19.2
Fek u
e n
si
Interval
Jenis Makan dan Makanan
Gambar 19. Indikator Jenis Makan dan Makanan Berdasarkan tabel dan pie chart di atas frekuensi indikator jenis
makan dan makanan pada kategori baik sebanyak 6 orang 7,1, dan frekuensi indikator jenis makan dan makanan yang termasuk pada kategori
cukup sebanyak 58 orang 69,0 dan yang termasuk pada kategori kurang sebanyak 20 orang 23,8. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecenderungan
indikator jenis makan dan makanan berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 58 orang 69,0.
Tabel 32. Food Frequency Questioner FFQ diketahui jenis makan dan makanan
Frekuensi Makan
Sumber Energi
Sayur Lauk
Pauk Buah
Lebih dari 1 kali per hari
BerasNasi 30,6 Selada 36,1 Daging 69,4 Pisang 57,4 Lebih dari 1
kali per hari Ketela
36,1 Wortel 43,5 Ayam
64,8 Jeruk
50 Satu kali per
hari Roti
57,4 -
- Telur
Puyuh 48,1
Apel 46,3
Lebih dari 1 kali per hari
Mie 99,7
- -
Udang 52,8
- -
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terdapat responden mengkonsumsi beras atau nasi, ketela, dan mie dengan frekuensi lebih dari 1
7,1
69,0 23,8
Jenis Makan dan Makanan
Baik Cukup
Kurang
kali per hari. Sementara itu, responden yang mengkonsumsi roti sebagai sumber energi dengan frekuensi makan satu kali per hari.
Terdapat pula responden yang mengkonsumsi sayur selada dan wortel lebih dari 1 kali per hari. Responden yang mengkonsumsi daging ayam udang
lebih dari 1 kali per hari. Sementara itu, responden yang mengkonsumsi telur puyuh sebagai lauk pauk dengan frekuensi makan satu kali per hari.
Responden mengkonsumsi buah pisang dan jeruk lebih dari 1 kali per hari. Sementara itu, terdapat pula responden yang mengkonsumsi buah apel
dengan frekuensi makan satu kali per hari. 2 Tata Cara Makan
Data indikator tata cara makan diperoleh melalui angket yang terdiri dari 3 item dengan jumlah responden 84 orang. Ada 2 alternatif jawaban
dimana skor tertinggi 1 dan skor terendah 0. Berdasarkan data indikator tata cara makan, diperoleh skor tertinggi sebesar 12 dan skor terendah sebesar 3.
Hasil analisis harga Mean M sebesar 6,9405, Median Me sebesar 7,0000, Modus Mo sebesar 7,00 dan Standar Deviasi SD sebesar 1,70295.
Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden.
Dari perhitungan diketahui bahwa n = 84 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 84 = 7,350 dibulatkan menjadi 7 kelas interval. Rentang data dihitung
dengan rumus nilai maksimal-nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 12-3 = 9. Sedangkan panjang kelas = rentangK = 97 = 1,286
dibulatkan menjadi 1,3.
Tabel 33. Distribusi Frekuensi Indikator Tata Cara Makan
No. Interval
F
1 11,4
- 12,7
1 1,19
2 10,0
11,3 5
5,95
3 8,6
- 9,9
6 7,14
4 7,2
- 8,5
19 22,62
5 5,8
- 7,1
36 42,86
6 4,4
- 5,7
11 13,10
7 3,0
- 4,3
6 7,14
Jumlah 84
100
Berdasarkan distribusi frekuensi indikator tata cara makan di atas dapat digambarkan diagram batang yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 20. Distribusi Frekuensi Indikator Tata Cara Makan Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, mayoritas frekuensi
indikator tata cara makan terletak pada interval 5,8-7,1 sebanyak 36 peserta didik 42,86 dan paling sedikit terletak pada interval 11,4-12,7 sebanyak 1
peserta didik 1,19. Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal indikator tata cara
makan adalah 6,94; dan Standar deviasi ideal adalah 1,703. Berdasarkan
6 11
36
19
6 5
1 5
10 15
20 25
30 35
40
3-4.3 4.4-5.7
5.8-7.1 7.2-8.5
8.6-9.9 10-11.3 11.4-12.7
Fr e
ku e
n si
Interval
Tata Cara Makan
perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 34. Distribusi Kategorisasi Indikator Tata Cara Makan No
Skor Frekuensi
Kategori Frekuensi
1. X
≥8,64 12
14,3 Baik
2. 5,24
≤X8,64 55
65,5 Cukup
3. X5,24
17 20,2
Kurang Total
84 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 21. Indikator Tata Cara Makan Berdasarkan tabel dan pie chart di atas frekuensi indikator tata cara
makan pada kategori baik sebanyak 12 peserta didik 14,3, frekuensi indikator tata cara makan yang termasuk pada kategori cukup sebanyak 55
peserta didik 65,5, dan frekuensi indikator tata cara makan yang termasuk pada kategori kurang sebanyak 17 peserta didik 20,2. Jadi dapat
14,3
65,5 20,2
Tata Cara Makan
Baik Cukup
Kurang
disimpulkan bahwa kecenderungan indikator tata cara makan berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 55 peserta didik 65,5.
3 Frekuensi Makan Data indikator frekuensi makan diperoleh melalui angket yang terdiri
dari 5 item dengan jumlah responden 84 orang. Ada 2 alternatif jawaban dimana skor tertinggi 1 dan skor terendah 0. Berdasarkan data indikator
frekuensi makan, diperoleh skor tertinggi sebesar 18 dan skor terendah sebesar 7. Hasil analisis harga Mean M sebesar 12,9524, Median Me
sebesar 13,0000, Modus Mo sebesar 11,00 dan Standar Deviasi SD sebesar 2,43916.
Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden.
Dari perhitungan diketahui bahwa n = 84 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 84 = 7,350 dibulatkan menjadi 7 kelas interval. Rentang data dihitung
dengan rumus nilai maksimal-nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 18-7 = 11. Sedangkan panjang kelas = rentangK = 117 = 1,571
dibulatkan menjadi 1,6. Tabel 35. Distribusi Frekuensi Indikator Frekuensi Makan
No. Interval
F
1 17,2
- 18,8
1 1,19
2 15,5
17,1 16
19,05
3 13,8
- 15,4
17 20,24
4 12,1
- 13,7
9 10,71
5 10,4
- 12,0
30 35,71
6 8,7
- 10,3
9 10,71
7 7,0
- 8,6
2 2,38
Jumlah 84
100
Berdasarkan distribusi frekuensi indikator frekuensi makan di atas dapat digambarkan diagram batang yang dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Gambar 22. Distribusi Frekuensi Indikator Frekuensi Makan Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, mayoritas frekuensi
indikator frekuensi makan terletak pada interval 10,4-12,0 sebanyak 30 peserta didik 35,71 dan paling sedikit terletak pada interval 17,2-18,8
sebanyak 1 peserta didik 1,19. Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal indikator frekeunsi
makan adalah 12,95; dan Standar deviasi ideal adalah 2,439. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan yang dapat
dilihat pada tabel berikut:
2 9
30
9 17
16
1 5
10 15
20 25
30 35
7-8.6 8.7-10.3
10.4-12 12.1-13.7 13.8-15.4 15.5-17.1 17.2-18.8
Fr e
k u
e n
si
Interval
Frekuensi Makan
Tabel 36. Distribusi Kategorisasi Indikator Frekuensi Makan No
Skor Frekuensi
Kategori Frekuensi
1. X
≥15,39 24
28,6 Baik
2. 10,51
≤X15,39 56
66,7 Cukup
3. X10,51
4 4,8
Kurang Total
84 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 23. Indikator Frekuensi Makan Berdasarkan tabel dan pie chart di atas frekuensi indikator frekuensi
makan pada kategori baik sebanyak 24 peserta didik 28,6, frekuensi indicator frekuensi makan yang termasuk pada kategori cukup sebanyak 56
peserta didik 66,7, dan frekuensi indicator frekuensi makan yang termasuk pada kategori kurang sebanyak 4 peserta didik 4,8. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kecenderungan indicator frekuensi makan berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 56 peserta didik 66,7.
28,6
66,7 4,8
Frekuensi Makanan
Baik Cukup
Kurang
4 Pola Makan Khusus Data indikator pola makan khusus diperoleh melalui angket yang
terdiri dari 6 item dengan jumlah responden 84 orang. Ada 2 alternatif jawaban dimana skor tertinggi 1 dan skor terendah 0. Berdasarkan data
indikator pola makan khusus, diperoleh skor tertinggi sebesar 19 dan skor terendah sebesar 8. Hasil analisis harga Mean M sebesar 13,5952, Median
Me sebesar 13,0000, Modus Mo sebesar 13,00 dan Standar Deviasi SD sebesar 2,51319.
Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden.
Dari perhitungan diketahui bahwa n = 84 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 84 = 7,350 dibulatkan menjadi 7 kelas interval. Rentang data dihitung
dengan rumus nilai maksimal-nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 19-8 = 11. Sedangkan panjang kelas = rentangK = 117 = 1,571
dibulatkan menjadi 1,6.
Tabel 37. Distribusi Frekuensi Indikator Pola Makan Khusus
No. Interval
F
1 18,2
- 19,8
2 2,38
2 16,5
18,1 10
11,90
3
14,8 -
16,4 18
21,43 4
13,1 -
14,7 9
10,71
5
11,4 -
13,0 27
32,14 6
9,7 -
11,3 14
16,67
7
8,0 -
9,6 4
4,76 Jumlah
84 100
Berdasarkan distribusi frekuensi indikator pola makan khusus di atas dapat digambarkan diagram batang yang dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Gambar24. Distribusi Frekuensi Indikator Pola Makan Khusus Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, mayoritas frekuensi
indikator pola makan khusus terletak pada interval 11,4-13,0 sebanyak 27 peserta didik 32,14 dan paling sedikit terletak pada interval 18,2-19,8
sebanyak 2 peserta didik 2,38. Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal indikator pola makan
khusus adalah 13,6; dan Standar deviasi ideal adalah 2,513. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan yang dapat
dilihat pada tabel berikut:
4 14
27
9 18
10 2
5 10
15 20
25 30
8-9.6 9.7-11.3 11.4-13 13.1-14.714.8-16.416.5-18.118.2-19.8
Fr e
ku e
n si
Interval
Pola Makan Khusus
Tabel 38. Distribusi Kategorisasi Indikator Pola Makan Khusus No
Skor Frekuensi
Kategori Frekuensi
1. X
≥16,11 7
8,3 Baik
2. 11,08
≤X16,11 59
70,2 Cukup
3. X11,08
18 21,4
Kurang Total
84 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 25. Indikator Pola Makan Khusus Berdasarkan tabel dan pie chart di atas frekuensi indikator pola makan
khusus pada kategori baik sebanyak 7 peserta didik 8,3, frekuensi indikator pola makan khusus yang termasuk pada kategori cukup sebanyak 59
peserta didik 70,2, dan frekuensi indikator pola makan khusus yang termasuk pada kategori kurang sebanyak 18 peserta didik 21,4. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kecenderungan indicator pola makan khusus berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 59 peserta didik 70,2.
8,3
70,2 21,4
Pola Makan Khusus
Baik Cukup
Kurang
Berdasarkan hasil Food Frequency Questioner FFQ diketahui pola makan peserta didik sebagai berikut berikut ini:
Tabel 39. Food Frequency Questioner FFQ Pola Makan Frekuensi
Makan Sumber
Energi Sayur
Lauk Pauk
Buah Lebih dari 1
kali per hari BerasNasi 30,6 Selada 36,1 Daging 69,4 Pisang 57,4
Lebih dari 1 kali per hari
Ketela 36,1 Wortel 43,5
Ayam 64,8 Jeruk
50 Berdasarkan hasil analisis dari Food Frequency Questioner FFQ
diketahui bahwa mayoritas responden mengkonsumsi beras atau nasi, ketela, dan mie dengan frekuensi lebih dari 1 kali per hari. Terdapat pula responden
yang mengkonsumsi sayur selada dan wortel lebih dari 1 kali per hari. Selain itu, diketahui pula bahwa terdapat responden yang mengkonsumsi daging
ayam udang lebih dari 1 kali per hari. Responden juga mengkonsumsi buah pisang dan jeruk lebih dari 1 kali per hari.
5 Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan Data indikator factor yang mempengaruhi kebiasaan makan diperoleh
melalui angket yang terdiri dari 5 item dengan jumlah responden 84 orang. Ada 2 alternatif jawaban dimana skor tertinggi 1 dan skor terendah 0.
Berdasarkan data indikator factor yang mempengaruhi kebiasaan makan, diperoleh skor tertinggi sebesar 15 dan skor terendah sebesar 6. Hasil analisis
harga Mean M sebesar 10,3452, Median Me sebesar 10,0000, Modus Mo sebesar 10,00 dan Standar Deviasi SD sebesar 1,89796.
Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden.
Dari perhitungan diketahui bahwa n = 84 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 84 = 7,350 dibulatkan menjadi 7 kelas interval. Rentang data dihitung
dengan rumus nilai maksimal-nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 15-6 = 9. Sedangkan panjang kelas = rentangK = 97 = 1,286
dibulatkan menjadi 1,3. Tabel 40. Distribusi Frekuensi Indikator Faktor yang Mempengaruhi
Kebiasaan Makan
No. Interval
F
1 14,4
- 15,7
1 1,19
2 13,0
14,3 9
10,71
3 11,6
- 12,9
14 16,67
4 10,2
- 11,5
16 19,05
5 8,8
- 10,1
27 32,14
6 7,4
- 8,7
12 14,29
7 6,0
- 7,3
5 5,95
Jumlah 84
100
Berdasarkan distribusi frekuensi indikator faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan di atas dapat digambarkan diagram batang yang dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 26. Distribusi Frekuensi Indikator Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan
Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, mayoritas frekuensi indikator faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan terletak pada interval
8,8-10,1 sebanyak 27 peserta didik 32,14 dan paling sedikit terletak pada 14,4-15,7 sebanyak 1 peserta didik 1,19.
Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal indikator factor yang mempengaruhi kebiasaan makan adalah 10,35; dan Standar deviasi ideal
adalah 1,898. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 41. Distribusi Kategorisasi Indikator Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan
No Skor
Frekuensi Kategori
Frekuensi 1.
X ≥12,24
1 1,2
Baik 2.
8,45 ≤X12,24
56 66,7
Cukup 3.
X8,45 27
32,1 Kurang
Total 84
100,0 Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart yang dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
5 12
27
16 14
9 1
5 10
15 20
25 30
Fr e
ku e
n si
Interval
Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan
Gambar 27. Indikator Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan Berdasarkan tabel dan pie chart di atas frekuensi indikator faktor yang
mempengaruhi kebiasaan makan pada kategori baik sebanyak 1 peserta didik 1,2, frekuensi indikator faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan yang
termasuk pada kategori cukup sebanyak 56 peserta didik 66,7, dan frekuensi indikator faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan yang
termasuk pada kategori kurang sebanyak 27 peserta didik 32,1. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecenderungan indikator faktor yang mempengaruhi
kebiasaan makan berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 56 peserta didik 66,7.