Tingkat Pengetahuan Gizi Peserta Didik Kelas XI Jasa Boga SMK N

mengenyangkan, tetapi yang lebih penting lagi adalah fungsinya dalam memelihara kesehatan tubuh melalui manfaat zat-zat gizi yang terkandung didalamnya. Untuk memperoleh kesehatan tubuh yang optimal, perlu diketahui kualitas susunan makanan yang baik dan jumlah makanan yang seharusnya dimakan Harper et al. 1985. Kebiasaan makan adalah faktor penting yang mempengaruhi status gizi dan kesehatan seseorang khususnya remaja yang membutuhkan asupan gizi yang cukup dalam perkembangannya Wirakusumah,1994. Kebiasaan makan dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan seperti lingkungan budaya, alam serta populasi. Kebiasaan makan dipengaruhi oleh lingkungan khususnya budaya, secara umum sulit untuk diubah. Kebanyakan orang membatasi makanan yang mereka makan sesuai dengan yang mereka sukai atau nikmati. Khomsan 2004 menyatakan bahwa remaja telah mempunyai pilihan sendiri terhadap makanan yang disenangi. Pada masa remaja kebiasaan makan telah terbentuk. Dalam memberikan makanan yang benar pada anak usia sekolah harus dilihat dari banyak aspek, seperti ekonomi, sosial, budaya, agama, disamping aspek medik dari anak itu sendiri. Makanan pada usia sekolah harus serasi, selaras dan seimbang. serasi artinya sesuai dengan tingkat tumbuh kembang anak. Selaras adalah sesuai dengan kondisi ekonomi, sosial budaya serta agama dari keluarga. Sedangkan seimbang artinya nilai gizinya harus sesuai dengan kebutuhan berdasarkan usia dan jenis makanan seperti karbohidrat, protein, dan lemak.

3. Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Kebiasaan Makan Peserta Didik

Kelas XI Jasa Boga SMK N 6 Yogyakarta Hasil perhitungan dengan bantuan SPSS Versi 13.0 diperoleh nilai r hitung lebih besar dari r tabel 0,5820,213 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang berarti kurang dari 0,05 0,0000,05. Sedangkan koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,582 memiliki arah positif. Berdasarkan hasil tersebut, maka ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan kebiasaan makan peserta didik kelas XI Jasa Boga SMK N 6 Yogyakarta diterima. Hasil analisis data juga menunjukkan nilai R 2 sebesar 0,339. Nilai tersebut berarti 33,9 perubahan pada variabel kebiasaan makan dapat diterangkan oleh pengetahuan gizi, sedangkan sisanya 66,1 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pengetahuan gizi adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali kandungan gizi makanan serta keguanaan zat gizi tersebut dalam tubuh. Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih makanan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keadaan seseorang. Semakain tinggi tingkat pengetahuan gizi seseorang diharapkan semakin baik pula keadaan gizinya Khomsan et al. 2004. Pengetahuan gizi mempunyai peranan penting dalam pembentukan kebiasaan makan seseorang, sebab hal ini akan mempengaruhi seseorang dalam memilih jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi Harper et al. 1985. Suatu hal yang meyakinkan tentang pentingnya pengetahuan gizi didasarkan pada tiga kenyataan, yaitu 1 Status gizi yang cukup adalah penting