saja akan mempermudah siswa dalam mempraktikkan materi instalasi listrik yang didapat.
Siswa yang mudah dalam mempraktikkan tentu saja akan lebih siap kerja sebagai instalatir listrik, begitu juga sebaliknya siswa yang kesulitan
mempraktikkan karena bengkel yang kurang layak tentu saja belum siap kerja sebagai instalatir listrik.
5. Pengaruh Prestasi Siswa pada Mata pelajaran instalasi Rumah
terhadap Kesiapan Bekerja sebagai Instalatir Listrik di bidang Ketenagalistrikan SMK N 3 Yogyakarta.
Prestasi belajar instalasi listrik adalah suatu hasil belajar Mata
pelajaran instalasi rumah yang merupakan tingkah laku baik berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan, maupun sikap yang ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru berupa nilai akhir serta merupakan kriteria keberhasilan seseorang dalam proses belajar mata
pelajaran instalasi Rumah. Prestasi belajar mata pelajaran instalasi rumah ini dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, maupun sikap
siswa khususnya dalam instalasi listrik. Pencapaian prestasi belajar mata pelajaran instalasi rumah yang
tinggi akan menimbulkan perasaan senang dan ketertarikan siswa untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah dengan menggeluti dunia
kerja yang berkaitan dengan instalasi listrik, salah satunya dengan menjadi instalatir listrik. Siswa yang mempunyai prestasi belajar mata pelajaran
instalasi listrik yang tinggi, maka tinggi pula kesiapan kerja sebagai
instalatir
,
begitu pula sebaliknya jika prestasi belajar mata pelajran instalasi listrik rendah maka rendah pula kesiapan kerja sebagai instalatir.
6. Pengaruh Kelayakan Bengkel dan Prestasi Siswa pada Mata
pelajaran instalasi Rumah terhadap Kesiapan kerja Sebagai Instalatir Listrik di bidang Ketenagalistrikan SMK N 3 Yogyakarta.
Seorang siswa dapat menjadi seorang instalatir listrik yang siap kerja
tentu saja harus mempunyai pengalaman praktik yang bagus dan pengetahuan mengenai teorinya memadai. Kedua hal tersebut dapat
dicapai apabila ketika praktik kelayakan bengkelnya memadai dan prestasi belajar yang bagus. Siswa yang praktik dengan bengkel layak tentu saja
akan mendapatkan keterampilan memadai, begitu juga dengan siswa yang mempunyai prestasi belajar yang bagus tentu saja pengetahuannya lebih
baik dari pada siswa dengan prestasi yang rendah. Berdasarkan uraian tersebut, dinyatakan bahwa tinggi rendahnya
kesiapan kerja siswa sebagai instalatir listrik mempunyai pengaruh bersama-sama dengan tingkat tinggi rendahnya kelayakan bengkel dan
prestasi belajar siswa.
Paradigma atau model hubungan antara variabel X
1
, X
2
dan Y dapat digambarkan pada Gambar 6.
Gambar 6. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen Keterangan:
X
1
: Kelayakan bengkel X
2
: prestasi mata pelajaran Instalasi Rumah Y : kesiapan kerja sebagai instalatir
D. Hipotesis Penelitian