BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini difokuskan pada iklim komunikasi organisasi di PT. Jawa Pos. Penelitian tentang iklim komunikasi organisasi ini menggunakan metode
survey dengan tipe deskriptif.
3.1.1 Iklim Komunikasi Organisasi Positif
. Iklim komunikasi organisasi positif yang dimaksud adalah iklim
komunikasi organisasi yang baik, yaitu terdapat kepercayaan antara atasan dan bawahan. Karyawan dapat berkomunikasi dan berkonsultasi serta diikutsertakan
dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan perusahaan yang berhubungan dengan posisi para karyawan. Terdapat keterusterangan dan
kejujuran diantara sesame karyawan. Karyawan mudah menerima segala informasi yang berhubungan dengan kemampuan mereka dalam pekerjaan dan
pendapat serta pemikiran karyawan dianggap penting oleh manajemen. Karyawan menunjukkan komitmen terhadap tujuan berkinerja tinggi dan manajemen
menganggap kesejahteraan karyawan sama pentingnya dengan tujuan perusahaan yang berkinerja tinggi.
Bila kondisi untuk hubungan antar pesona yang baik hadir, kita juga cenderung menemukan respons-respons positif terhadap penyelia, sikap tanggap
atas kebutuhan- kebutuhan pribadi dan organisasi, ke pekan terhadap perasaan
53
54
pegawai, dan kesediaan untuk berbagi informasi, semua ini adalah prasyarat untuk komunikasi ke atas dan ke bawah yang efektif. Pace Faules, 2005 : 203
3.1.2 Iklim Komunikasi Organisasi Negatif.
Iklim komunikasi organisasi negative yang dimaksud adalah iklim komunikasi organisasi tidak baik, yaitu tidak ada kepercayaan sepenuhnya antara
atasan dan bawahan. Karyawan tidak dapat berkomunikasi dan berkonsultasi serta tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
perusahaan yang berhubungan dengan posisi para karyawan. Tidak ada keterusterangan dan kejujuran sepenuhnya diantara sesame karyawan. Karyawan
tidak sepenuhnya mudah menerima segala informasi yang berhubungan dengan kemampuan mereka dalam pekerjaan dan pendapat serta pemikiran karyawan
tidak sepenuhnya dianggap penting oleh manajemen. Karyawan tidak sepenuhnya menunjukkan komitmen terhadap tujuan berkinerja tinggi dan manajemen tidak
sepenuhnya menganggap kesejahteraan karyawan sama pentingnya dengan tujuan perusahaan yang berkinerja tinggi.
3.1.3 Pengukuran Variabel.