4.2.2.3. Komitmen terhadap kelayakan ekonomi dan keuangan jangka panjang.
Tabel 4. Biaya prinsip 3 di Dolok Ilir, Pabatu dan Pulu Raja
Prinsip ini hanya memiliki satu pasal saja yaitu terdapat rencana manajemenperusahaan yang diimplementasikan yang ditujukan untuk mencapai
keamanan ekonomi dan keuangan dalam jangka panjang. Dokumen rencana usaha atau pengelolaan, masing-masing Unit harus membuat, menyusun dan melaksanakan
RKAP Rencana Kerja Anggaran Perusahan yang dilaksanakan setiap tahun. RKAP yang disusun berisikan target-target produksi TBS, rendemen CPOinti, biaya
produksi dan harga pokok. Kemudian adanya rencana program replanting tahunan yang dituangkan juga pada RKAP Tanaman Ulangan TU. Penyusunan RKAP ini
setiap tahun dilaksanakan PTPN IV dan masing-masing unitnya jauh sebelum diterapkannya RSPO khususnya di unit Dolok Ilir, Pabatu dan Pulu Raja.
Selain RKAP yang dilaksanakan setiap tahun PTPN IV juga membuat Rencana Jangka Panjang RJP selama lima tahun. RJP ini berisikan target-target
produksi dan capaian laba perusahaan selama 5 tahun secara bertahap. Pembuatan RJP juga dilaksanakan PTPN IV sebelum penerapan RSPO.
Dolok Ilir Pabatu
Pulu Raja
Dokumen rencana kerja perusahaan untuk jangka waktu minimum 3 tahun
3.1 100.000 100.000 100.000
Rencana program replanting tahunan, dimana berlaku, untuk minimum 5 tahun ke depan yang setiap
tahun dilakukan kaji ulang 3.1
50.000 50.000 40.000
Jumlah 150.000
150.000 140.000
Sumber: PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir, Pabatu dan Pulu Raja, 2013
Kriteria Biaya Rp
Pasal
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.4. Penggunaan praktik terbaik dan tepat oleh perkebunan dan pabrik
Pengeluaran biaya pada prinsip 4 lampiran.1 yaitu penggunaan praktik terbaik dan tepat oleh perkebunan dan pabrik terbagi menjadi dua komponen biaya yaitu dokumen dan
kegiatan.
Komponen-komponen biaya yang terdiri dari dokumen-dokumen dan kegiatan tersebut dominan merupakan komponen biaya yang sudah dilaksanakan secara rutin
sebelum penerapan RSPO dilaksanakan. Komponen biaya yang baru terlaksana setelah diterapkannya RSPO yaitu bukti bahwa bahan-bahan kimia yang
dikategorikan sebagai Tipe 1A atau 1B WHO atau bahan-bahan yang termasuk dalam daftar Konvensi Stockholm dan Rotterdam, serta paraquat dikurangi atau dihilangkan.
Pada pasal 4.1. tentang prosedur operasi didokumentasikan secara tepat dan diimplementasikan dan dipantau secara konsisten. Pada masing-masing Unit
prosedur-prosedur tersebut berupa SOP yang telah disusun di Bagian tertentu di Kantor Pusat PTPN IV sehingga biaya pembuatan SOP tidak dibebankan Unit-unit
ini. Unit hanya mengeluarkan biaya untuk memperbanyak dokumen SOP disesuaikan kepentingan Unit tersebut. Kemudian pelaksanaan pemeriksaan dan pengawasan
kegiatan operasional Unit secara rutin dilakukan oleh Bagian Satuan Pengawasan Internal SPI setiap minimal 1 kali setahun yang biaya merupakan beban kantor
pusat PTPN IV. Untuk menjaga kesuburan tanah dan mengembalikan kandungan nutrisi dalam
tanah akibat kegiatan operasional tanaman berupa panen,pemeliharaan dan sebagainya pada pasal 4.2. diatur kepada unit-unit untuk mendukung pembuatan
rekomendasi pupuk yang prosesnya dimulai dari pengambilan analisa tanah.
Universitas Sumatera Utara
Rekomendasi pupuk masing-masing unit dilaksanakan rutin setiap tahun. Rekomendator pupuk yang digunakan yaitu ARAB-Malaysia. Biaya rekomendasi
pupuk yang dibuat masing-masing unit berbeda disesuaikan dengan luas areal, biaya per hektar yaitu Us 6.
Selain melaksanakan pemupukan sesuai rekomendasi yang dibuat setiap tahunnya dengan menggunakan pupuk pabrikankimiawi, masing-masing unit juga
melakukan rekondisi fisik tanahkesuburan tanah dengan menggunakan materi organik seperti pemanfaatan tandan kosong dan solid yang merupakan side product
dari pengolahan CPO di masing-masing unit. Prosedur dan dosis pemanfaatan materi organik tersebut diatur dalam SOP perusahaan.
Pasal 4.3 menjelaskan tentang pentingnya penanganan erosi pada penanaman dan pemeliharaan kelapa sawit di areal-areal jurangan atau areal kemiringan tertentu.
Hal ini sudah tersedia system operasionalnya dan diatur dalam SOP biaya sesuai keterangan pada pasal 4.1. Sedangkan pemeliharaan jalan dicadangkan biayanya
pada RKAPRKO setiap tahunnya. Pada pasal 4.4. Unit kebun dengan pabrik kelapa sawit mengatasi efek
penggunaan air dan efek kegiatan terhadap sumber air setempat. Praktek-praktek yang dilakukan meliputi:
1. Mempertimbangkan efisiensi pemanfaatan dan pemeliharaan renewability sumber
air. 2.
Memastikan bahwa penggunaan air tidak menimbulkan dampak negatif terhadap ketersediaan air bagi masyarakat di daerah hilir.
Universitas Sumatera Utara
3. Perlindungan aliran air dan lahan basah, termasuk memelihara dan
memperbaiki daerah pendukung di sepanjang tepi sungai.
4. Menghindari kontaminasi terhadap air permukaan dan air tanah akibat pengikisan
tanah, pemakaian suplemen nutrisi atau bahan-bahan kimia, atau akibat pembuangan limbah yang tidak memadai.
5. Pemeliharaan yang memadai terhadap limbah pabrik dan monitoring berkala atas
kualitas limbah, yang sesuai dengan perundang-undangan nasional.
Seluruh kegiatan terdokumentasi di PKS masing-masing unit sesuai form- form yang telah dibuat dan telah disempurnakan oleh program ISO 14000.
Program pengendalian hama terpadu PHT sesuai pasal 4.5. telah dianggarkan biayanya oleh masing-masing unit. Programnya meliputi mulai
penanaman beneficial weed seperti bunga pukul delapan Turnera sp sampai pemberantasan hama secara kimiawi. Setiap tahunnya unit menganggarkan biaya
pada RKAP tahunan dimana biaya yang terbesar pada pemberantasan hama secara kimiawi. Sampai saat ini setelah diterapkannya RSPO penggunaan bahan kimia untuk
pengendalian hama masih dilaksanakan, namun khusus untuk jenis tertentu seperti pestisida yang berbahan aktif Paraquat penggunaannya diminimalisir sesuai
kebutuhannya. Pelaksanaan training PHT terhadap petugas juga rutin dilaksanakan pada
masing-masing unit, kegiatan ini terdokumentasi namun biaya kegiatan tidak dijelaskan dan diuraikan pada laporan manajemen masing-masing unit. Untuk
kegiatan training PHT secara resmi dilaksanakan di bagian terkait di Kantor Pusat PTPN IV yang biayanya tidak dibebankan oleh Unit masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
Pada pasal 4.6. ini berkaitan dengan penggunaan bahan pestisida apakah sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku. Ketentuan-ketentuan tersebut antara lain:
hanya menggunakan agrochemical yang terdaftar dan diijinkan oleh instansi yang berwenang, penggunaan bahan kimia pertanian agrochemicals sesuai dengan target
spesies, dosis dan petunjuk penggunaannya, tersedianya rekaman penggunaan agrochemical, melaksanakan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 dalam
aplikasi agrochemical, penyimpanan dan penanganan bahan kimia sesuai dengan peraturan yang berlaku, analisis residu agrochemical pada CPO dilakukan, jika ada
permintaan dari pelanggan, pengendalian limbah agrochemical sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan rekaman hasil pemeriksaan kesehatan bagi
operator. Untuk program SMK 3 sesuai pasal 4.6 dan 4.7 sudah dilaksanakan di seluruh
unit-unit kebun di PTPN IV sebelum pelaksanaan proses sertifikasi RSPO ini. Biaya program SMK 3 ini merupakan beban PerusahaanKantor Pusat. Namun
operasionalnya sebagian kecil merupakan beban Unit berupa form-form rekaman, pemeriksaan kesehatan dan sebagainya.
Pada pasal 4.8. Unit kebunpabrik kelapa sawit memberikan pelatihan kepada seluruh staf, pekerja supaya dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab mereka
sesuai dengan prosedur yang terdokumentasi, dan sesuai dengan persyaratan prinsip- prinsip dan kriteria-kriteria yang diinginkan. Dokumentasi atas program pelatihan
terhadap staf dan karyawan pelaksana antara lain: Program Pelatihan yang berkesinambungan sesuai dengan kompetensi masing-masing Jabatan, program Job
Universitas Sumatera Utara
Training , Perencanaan Program Pelatihan tahunan, Program pelatihan yang
terdokumentasi dan catatan kegiatan pelatihan.
4.2.2.5. Tanggung jawab lingkungan dan konservasi kekayaan alam dan keanekaragaman hayati.