II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kelapa Sawit
Kelapa sawit, yang dihasilkan dari buah pohon kelapa sawit Afrika Elaeis guineensis
, sudah menjadi komoditi pertanian global utama, yang digunakan dalam sejumlah besar produk pangan dan non-pangan dan akhir-akhir ini dipandang sebagai
bahan bakar nabati yang menjanjikan. Kelapa sawit secara menyeluruh diolah di negara berkembang wilayah tropis yang lembab dan menjadi landasan penting bagi
perekonomian setempat, baik untuk ekspor maupun sebagai bahan mentah industri
lokal Teoh, C.H., 2010.
Harga minyak dan inti sawit relatif terus meningkat dalam 20 tahun terakhir kecuali tahun 2008, akibat dampak krisis global saat itu. Permintaan minyak dan inti
sawit terus meningkat, khususnya dari negara maju seperti Eropa dan Amerika. Sedangkan negara China dan India telah menyerap hampir dua pertiga produksi
minyak sawit Indonesia yang angka produksinya diperkirakan akan mencapai 25 juta ton tahun ini. China menampung 6,65 juta ton, dan India mengimpor 7,1 juta ton
minyak sawit Indonesia tahun 2012. Luas perkebunan sawit di Indonesia dalam 20
tahun terakhir juga menagalami peningkatan dari hanya sekitar 500.000 hektar tahun 1990-an, menjadi 11,5 juta hektar tahun ini. Pemerintah Indonesia dan pengusaha
sawit memetakan masih tersedianya stok lahan sekitar 29 juta hektar lagi untuk komoditi ini Siagian, S. 2012.
Universitas Sumatera Utara
Standar-standar produk dan proses untuk kesehatan, kesejahteraan, kualitas, ukuran dan berbagai pengukuran dapat menciptakan hambatan perdagangan dengan
menyingkirkan produk yang tidak memenuhi standar. Prosedur pengujian dan sertifikasi biasanya mahal, menyita waktu dan sulit diterapkan. Standar seperti ini
dapat dipergunakan untuk merintangi perdagangan Simamora, 2000. Dalam lingkup ekonomi pengertian dari manfaat adalah nilai barang dan jasa
bagi konsumen, sedangkan pengertian biaya adalah manfaat yang tidak diambil atau yang lepas dan hilang opportunity. Pemanfaatan analisis manfaat dan biaya pada
masalah lingkungan adalah suatu usaha untuk menanggulangi masalah pencemaran lingkungan. Analisis ini digunakan sebagai sistematika penilaian terhadap
keuntungan dan kerugian dari terjadinya segala perubahan dalam produksi dan konsumsi masyarakat. Manfaat dari penerapan analisis manfaat dan biaya adalah
pengurangan biaya polusi baik itu biaya untuk menghidari kerusakan karena polusi maupun biaya yang merusak kesejahteraan individu maupun masyarakat. Selain itu
juga mencakup biaya program, yang merupakan segala pengeluaran pemerintah, yang diukur dengan nilai pemanfaatan dari sumber daya yang digunakan untuk
pelaksanaan program tersebut Anonimous, 2011.
2.2. RSPO