Produksi rata-rata per tahun Tahun 2009-2012, CPO Minyak Sawit yaitu 24,65 Ton dan PK Minyak Inti Sawit yaitu 4,75 Ton.
4.1.6. Unit Usaha Kebun Pulu Raja-PTPN IV
Unit Usaha Pulu Raja terletak di Kabupaten Asahan dengan Luas Areal 4.631 Ha terdiri dari : Tanaman Menghasilkan TM 3.264 Ha, TBM I TSG 47 Ha, TBM I
302 Ha, TBM II 200 Ha, TU 184 Ha, Areal hiaten 340 Ha dan Areal Parit dan Jalan 263 Ha, Areal Pesemaian dan Pembibitan 5 Ha dan Areal Lainnya 126 Ha. Unit Pulu
Raja termasuk dalam Group Unit Usaha GUU IV yang mempunyai 5 Afdeling dengan Komoditi Kelapa Sawit. Pulu Raja memiliki PKS dengan kapasitas olah 30
ton per jam. Produksi rata-rata per tahun Tahun 2009-2012, CPO Minyak Sawit yaitu 18,22 Ton dan PK Minyak Inti Sawit yaitu 3,94 Ton.
4.2. Hasil dan Pembahasan
4.2.1. Kegiatan Sertifikasi RSPO
PTPN IV mulai melaksanakan proses sertifikasi RSPO sejak tahun 2010. Prosesnya dimulai dengan pendaftaran anggota RSPO ke Sekretariat RSPO di
Malaysia tahun 2010. Kemudian dilanjutkan dengan penerapan dan audit sertifikasi RSPO untuk kebun dan PKS yaitu Dolok Ilir, pabatu dan Pulu Raja. Ketiga unit telah
memperoleh sertifikatnya pada tahun 2011. Secara umum proses yang dilaksanakan PTPN IV untuk memperoleh
sertifikat RSPO diterangkan dalam bagan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Bagan Alir Proses Pelaksanaan RSPO di PTPN IV Tinjauan awal formulasi system RSPO dimulai dari Bagian Perencanaan yang
diunjuk Perusahaan sebagai pelaksana merumuskan data-data relevan yang berkaitan dengan RSPO baik internal maupun eksternal. Selanjutnya data-data tersebut
dievaluasi dilakukan perumusan formulasi yang tepat untuk penerapan RSPO. Setelah itu Perusahaan memperoses kontrak pelaksanaan RSPO.
Setelah kontrak pelaksanaan RSPO terbit, dilakukan sosialisasi untuk mengenalkan sistem RSPO di Unit Usaha yang terpilih untuk penerapan RSPO yaitu
Dolok Ilir, Pabatu dan Pulu Raja sekaligus membuat komitmen tentang kesepakatan Perusahaan dengan unit-unit tersebut menjalankan RSPO. Proses pembuatan
dokumen analisa dampak sosial SIA dan nilai konservasi tinggi NKTHCV dilakukan bersama dengan konsultan yang mempunyai kompetensi di bidangnya,
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan analisa terhadap situasi lingkungan Unit, melakukan konsultasi publik dengan stake holder.
Seluruh proses pelaksanaan RSPO yang sudah dilaksanakan akan diaudit oleh konsultan yang independen yang bertujuan melakukan pemeriksaan atas kesesuaian
prinsip dan kriteria RSPO. Sebelum dilaksanakannnya audit eksternalkonsultan tersebut, perusahaan dianjurkan untuk melaksanakan audit internal berupa audit
silang antar unit-unit tersebut yang terpilih, yang sebelumnya bekerja sama dengan konsultan dalam hal pelatihan sekaligus pemilihan auditor internal yang merupakan
karyawan masing-masing unit tersebut. Tim auditor internal dan audit yang dilakukan hanya berkaitan dengan RSPO. Hal ini bertujuan agar ketidaksesuaian terhadap
klausul RSPO yang berpotensi terjadi dapat segera diidentifikasi dan ditindaklanjuti untuk diperbaiki sehingga ketidaksesuaian tersebut dapat diminimalisir pada saat
pelaksanaan audit eksternal yang dilakukan konsultan. Selanjutnya setelah laporan hasil audit diterbitkan oleh auditor konsultan,
dilakukan evaluasi oleh Badan Sertifikasi yaitu PT TUV-NORD Indonesia dan sekaligus mengeluarkan Rekomendasi untuk diterbitkannya Sertifikasi RSPO.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2. Biaya Sertifikasi RSPO 4.2.2.1. Komitmen terhadap transparansi