Analisa Data Pembahasan Peran keluarga Dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Spiritualiti Lansia di Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai

7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai. Metode pengumpulan data yang digunakan terhadap responden dengan menggunakan kuesioner. Pengumpulan data dimulai setelah peneliti memperoleh surat izin pelaksanaan penelitian dari Fakultas Keperawatan USU dan Kepala Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis. Setelah memperoleh izin tersebut, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian dengan terlebih dahulu meminta kesediaan responden yang memenuhi kriteria untuk mengikuti penelitian. Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti dibantu olah satu orang asisten. Jumlah responden telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti berdasarkan kriteria sampel yang akan diambil. Pada saat pengumpulan data peneliti menjelaskan waktu, tujuan, manfaat, dan prosedur pelaksanaan penelitian kepada calon responden dan yang bersedia berpartisipasi diminta untuk menandatangani lembar persetujuan informed consent. Responden yang bersedia diberi lembar kuesioner dan diberi kesempatan bertanya apabila ada pernyataan yang tidak dipahami. Responden yang tidak mampu mengisi sendiri dibantu oleh peneliti dengan cara membacakan kuesioner kemudian setelah selesai pengisian, peneliti mengambil lembar kuesioner kemudian memeriksa kelengkapan data dan jawaban. Apabila ada data yang kurang lengkap dapat langsung dilengkapi dan data yang telah terkumpul dianalisa.

8. Analisa Data

Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan spiritualiti lansia di Desa Buluh Duri kecamatan Sipispis Universitas Sumatera Utara Kabupaten Serdang Bedagai. Setelah semua data terkumpul maka akan dilakukan analisa data melalui beberapa tahap, pertama editing yaitu memeriksa kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk. Tahap kedua coding yaitu memberi kode atau angka tertentu pada lembar kuesioner untuk mempermudah mengadakan tabulasi dan analisa data bertujuan untuk mengelompokkan data berdasarkan kriteria sampelnya masing-masing. Tahap ketiga processing yaitu memasukkan data dari lembar kuesioner ke dalam program komputer, tahap keempat cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah dimasukkan untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak, tahap kelima tabulating yaitu menganalisa data secara deskriptif. Tabulasi dilakukan dengan tiga tahapan yaitu memberi skor pada item-item pernyataan yang perlu diberi skor, memberi kode terhadap item-item yang tidak perlu diberi skor dan mentabulasi data untuk memperoleh hasil dalam bentuk angka. Penyusunan data meliputi kegiatan pengorganisasian data ke dalam master table tabel induk supaya mudah dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisa. Hasil pengolahan data akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian peran keluarga dalam upaya memenuhi kebutuhan spiritual lansia di Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai yang telah dilaksanakan pada bulan November 2012 di Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai.

1. Hasil penelitian

1.1 Karakteristik responden

Responden pada penelitian ini adalah keluarga yang memiliki lansia dan merawat lansia dan bermukim di Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis kabupaten Serdang Bedagai dengan jumlah responden 76 orang. Adapun karakteristik responden yang meliputi hubungan dengan lansia, umur, pendidikan, agama, suku, pekerjaan, penghasilan, usia lansia, penyakit lansia, dan lama penyakit lansia. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan, tentang karakteristik responden yaitu status dalam keluarga adalah anak kandung lansia 63,2. Mayoritas berusia 30-34 tahun 27,6. Rata-rata pendidikan terakhir responden adalah SMA 50,0. Adapun agama yang dianut mayoritas adalah islam 75,0, dan kebanyakan bersuku jawa 39,5. Usia lansia yang dirawat terbanyak berusia 75-90 tahun 44,7, adapun penyakit yang banyak diderita Universitas Sumatera Utara lansia adalah reumatik 28,9, dan lama penyakit yang diderita 1-5 tahun 36,8. Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden keluarga dengan anggota keluarga lansia n=76 Karakteristik responden Frekuensi Persentase Status dalam keluarga : - Anak kandung - Anak menantu - Cucu - Lainnya Usia responden : - 25-29 tahun - 30-34 tahun - 35-39 tahun - 40-44 tahun - 45-49 tahun - 50-55 tahun Pendidikan terakhir : - Tidak sekolah - SD - SMP - SMA - Perguruan Tinggi Agama : - Islam - Protestan - Katolik Suku : - Jawa - Batak - Melayu - Lainnya Pekerjaan : - Tidak Bekerja - PNS - Pegawai swasta - Wiraswasta 48 12 10 6 13 21 16 11 10 5 4 8 13 38 13 57 12 7 30 20 12 14 8 40 18 10 63,2 15,8 13,2 7,9 17,1 27,6 21,1 14,5 13,2 6,6 5,3 10,5 17,1 50,0 17,1 75,0 15,8 9,2 39,5 26,3 15,8 18,4 10,5 52,6 23,7 13,2 Universitas Sumatera Utara Penghasilan : - 1juta - 1-2 juta - 2juta Usia lansia : - 60-74 tahun - 75-90 tahun - 90 tahun Penyakit Lansia : - Tidak ada - Reumatik - Hipertensi - Mata - DM - Magh - Sesak - Jantung Lama penyakit : - Tidak ada - 1 tahun - 1-5 tahun - 10-20 tahun - 20 tahun 18 42 16 33 34 9 6 22 18 9 7 7 3 4 6 18 28 18 6 27,3 55,3 21,1 43,3 44,7 11,8 7,9 28,9 23,7 11,8 9,2 9,2 3,9 5,3 7,9 23,7 36,8 23,7 7,9

1.2 Peran Keluarga Dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Spiritual Lansia di

Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai Dari hasil penelitian diperoleh data peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan spiritual lansia dalam hubungan dengan diri sendiri. Mayoritas responden yaitu sebanyak 39 orang 51,3 menyatakan selalu membantu lansia memahami kekurangan dirinya, 42 orang 55,3 menyatakan selalu membantu lansia memahami kesulitannya, 40 responden 52,6 menyatakan selalu membantu lansia menyelesaikan masalah, 34 responden 44,7 menyatakan Universitas Sumatera Utara sering membantu lansia menciptakan harapan baru dan 43 responden 56,5 menyatakan sering mengahadapi perubahan dalam hidupnya. Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentasi pernyataan dari responden tentang peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan spiritual lansia berkaitan hubungan dengan diri sendiri n=76 N O Pernyataan TP KK SR SL f f f f 1 Membantu lansia memahami kekurangan dirinya 3 3,9 13 17,1 21 26,7 39 51,3 2 Membantu lansia memahami kesulitannya 4 5,3 10 13,2 20 26,2 42 55,3 3 Membantu lansia menyelesaikan masalahnya 1 1,3 1 1,3 34 44,7 40 52,6 4 Membantu lansia menciptakan harapan baru 3 3,9 21 27,6 34 44,7 18 23,7 5 Membantu lansia menghadapi perubahan dalam hidupnya 0 0 19 25,0 43 56,6 14 18,4 Dari hasil penelitian di peroleh data peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan spiritual lansia berkaitan dengan hubungan dengan orang lain. Mayoritas responden yaitu sebanyak 63 responden 82,9 menyatakan selalu membantu lansia dalam berhubungan dengan lansia lain, 56 responden 73,7 menyatakan selalu membantu lansia dalam berhubungan dengan anak dan cucunya, 46 responden 60,5 menyatakan selalu membantu lansia berhubungan dengan tetangga, 33 responden 43,3 menyatakan sering membantu lansia berhubungan dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama, dan 30 responden 39,5 menyatakan sering membantu lansia dalam berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentasi pernyataan dari responden tentang peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan spiritual lansia berkaitan dengan hubungan dengan orang lain n=76 N O Pernyataan TP KK SR SL f f f f 1 Membantu lansia dalam berhubungan dengan lansia lain 1 1,3 4 5,3 8 10,5 63 82,9 2 Membantu lansia dalam berhubungan dengan anak dan cucunya 1 1,3 3 3,9 16 21,1 56 73,7 3 Membantu lansia berhubungan dengan tetangga 2 2,6 3 3,9 25 32,9 46 60,5 4 Membantu lansia berhubungan dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat 3 3,9 14 18,4 33 43,4 26 34,2 5 Membantu lansia berhubungan dengan pelayanan kesehatan 2 2,6 26 34,2 30 39,5 18 23,7 Dari hasil penelitian diperoleh data peran keluarga dalam upaya memenuhi kebutuhan spiritual lansia berkaitan hubungan dengan alam. Mayoritas responden yaitu sebanyak 26 responden 34,2 menyatakan kadang-kadang memfasilitasi lansia dalam membersihkan lingkungan, 37 responden 48,7 menyatakan kadang-kadang memfasilitasi lansia dalam memelihara kesejukan lingkungan, dan 40 responden 52,6 menyatakan kadang-kadang memfasilitasi lansia dalam menghadapi perubahan musim. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan persentasi pernyataan tentang peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan spiritual lansia berkaitan hubungan dengan alam n=76 N O Pernyataan TP KK SR SL f f f f 1 Memfasilitasi lansia dalam membersihkan lingkungan 7 9,2 26 34,2 22 28,9 21 27,6 2 Memfasilitasi lansia dalam memelihara kesejukan lingkungan 12 15,8 37 48,7 11 14,5 16 21,1 3 Memfasilitasi lansia dalam menghadapi perubahan musim 20 26,3 40 52,6 11 14,5 5 6,6 Dari hasil penelitian diperoleh data peran keluarga dalam upaya memenuhi kebutuhan spiritual lansia tentang hubungan dengan Tuhan. Mayoritas 38 responden 50,0 menyatakan selalu memfasilitasi lansia menjalankan ibadah, 41 responden 53,9 menyatakan sering memfasilitasi lansia mengikuti kegiatan ibadah, 35 responden 46,1 menyatakan sering dan 35 responden menyatakan selalu 46,1 memfasilitasi lansia dalam berdoa dan beramal, 39 responden 51,3 menyatakan kadang-kadang memfasilitasi lansia dalam menjalankan ibadah berjamaah, dan 31 responden 40,8 menyatakan sering memfasilitasi lansia dalam menjalankan ibadah di tempat ibadah. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5 Distribusi frekuensi dan persentase pernyataan dari responden tentang peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan spiritual lansia tentang hubungan dengan Tuhan n=76 N O Pernyataan TP KK SR SL f f f f 1 Memfasilitasi lansia menjalankan ibadah 4 5,3 2 2,6 32 42,1 38 50,0 2 Memfasilitasi lansia mengikuti kegiatan ibadah 3 3,9 28 36,8 41 53,9 4 5,3 3 Memfasilitasi lansia dalam berdoa dan beramal 3 3,9 3 3,9 35 46,1 35 46,1 4 Memfasilitasi lansia dalam menjalankan ibadah berjamaah 9 11,8 39 51,3 14 18,4 14 18,4 5 Memfasilitasi lansia dalam menjalankan ibadah di tempat ibadah 6 7,9 30 39,5 31 40,8 9 11,8 Berdasarkan hasil penelitian pengelompokkan nilai peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan spiritual lansia, terlihat bahwa mayoritas dalam kategori peran baik 39 responden 51,3 dengan skor kuesioner 55-72, kategori peran cukup 34 responden 44,7 dengan skor kuesioner 37-54, dan hanya 3 responden 3,9 termasuk kategori peran kurang dengan skor kuesioner 18-36. Tabel 5.6 Distribusi frekuensi dan persentase peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan spiritual lansia n=76 Kategori peran Rentang Skor Frekuensi Persentasi Baik 55-72 39 51,3 Cukup 37-54 34 44,7 Kurang 18-36 3 3,9 Universitas Sumatera Utara

2. Pembahasan

Hasil penelitian Peran keluarga Dalam Memenuhi Kebutuhan Spiritual Lansia di Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai, terlihat bahwa peran keluarga dalam peran baik 39 responden 51,3. Peneliti berasumsi mayoritas responden berada dalam kategori peran baik, karena mayoritas lansia tinggal bersama anak kandungnya 63,2 dalam hal ini lansia lebih banyak tinggal bersama keluarga sendiri karena merasa aman. Pengaturan hidup bagi lansia merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam mendukung kesejahteraan lansia. Perpindahan tempat tinggal bagi lansia merupakan suatu pengalaman traumatis, karena pindah tempat tinggal berarti akan merubah kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilakukan lansia di lingkungan tempat tinggalnya Maryam, 2008. Serta keluarga dan teman dekat dapat memberikan bantuan dan dukungan emosional bagi lansia untuk melawan penyakit Puchalski, 2004. Pada lansia akan timbul penurunan fungsi tubuh sehingga akan timbul masalah-masalah fisik pada lansia. Penyakit yang diderita lansia di Desa Buluh Duri kebanyakan adalah reumatik 28,9. Dan lama menderita penyakit 1-5 tahun 36,8. Dari tugas keluarga menurut Bailon dan Maglaya 1998 disebutkan keluarga bertugas mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat, memberi perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat, dan merujuk pada fasilitas kesehatan masyarakat. Keluarga berperan baik dengan Universitas Sumatera Utara lansia karena mengetahui penyakit yang diderita lansia dan lama penyakit yang telah diderita. Secara umum ada beberapa penyesuaian-penyesuaian yang dihadapi para lansia yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwanya. Penelitian yang diperoleh dari kebutuhan spiritual tentang hubungan dengan diri sendiri pada lansia berdasarkan pernyataan keluarga selalu membantu lansia memahami kekurangan dirinya 51,3 dan keluaraga selalu membantu lansia memahami kesulitannya 55,3. Terlihat peran keluarga terhadap lansia baik karena keluarga menyadari perannya dalam memenuhi kebutuhan spiritual lansia dalam hubungan dengan diri sendiri. Keluarga merupakan lingkungan terdekat dan dunia pertama dimana individu mempunyai pandangan, pengalaman terhadap dunia yang diwarnai oleh pengalaman dengan keluarganya Taylor, Lilis LeMone, 1997. Ketika seseorang memasuki masa lansia, banyak penyesuaian-penyesuaian yang harus dihadapi sebagai masalah dalam diri lansia itu sendiri seperti masalah kesehatan, ekonomi, perubahan dalam keluarga dan kehilanagn pasangan. Sesuai dengan fungsi keluarga menurut Marilyn M. Friedman 1998 berdasarkan fungsi afektif keluarga yaitu keberhasilan fungsi afektif ini tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Setiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang positif, perasaan memiliki, perasaan yang berarti dan merupakan sumber kasih sayang. Yang dapat dilihat pada pernyataan keluarga sering membantu lansia menciptakan harapan-harapan baru dalam hidupnya 56,6. Universitas Sumatera Utara Pada hasil penelitian peran keluarga dalam memenuhi kebututhan spiritual lansia tentang hubungan dengan orang lain yaitu berdasarkan pernyataan keluarga selalu membantu lansia dalam berhubungan dengan lansia lain 82,8 dan pernyataan keluarga selalu membantu lansia dalam berhubungan dengan anak dan cucunya 73,7. Dalam hal ini lansia akan merasa nyaman bila berada dengan teman sebaya. Teman dan keluarga dekat dapat memberikan bantuan dan dukungan emosional untuk melawan banyak penyakit Puchalski, 2004. Keluarga memperhatikan kebutuhan spiritual lansia dengan baik. Terlihat dari pernyataan keluarga yang selalu membantu lansia dalam berhubungan dengan tetangga 60,5, dikarenakan lansia yang mengalami penurunan fungsi tubuh sering mengalami keterasingan dilingkungan sekitar tempat tinggalnya Hurlock, 1999. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya tentang kebutuhan sosial lansia dalam berhubungan dengan masyarakat sekitar, oleh sativa 2010 menunjukkan bahwa lansia masih sangat membutuhkan hubungan interpersonal dengan tetangga disekitar rumah sebagai upaya menjaga suasana hati lansia terkait rasa kesepian. Serta pernyataan keluarga sering membantu lansia dalam berhubungan dengan pelayanan kesehatan, sesuai dengan tugas kesehatan keluarga menurut Bailon dan Maglaya 1998 yaitu merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan masyarakat. Peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan spiritual tentang hubungan dengan alam pada lansia yang berdasarkan pernyataan keluarga kadang-kadang memfasilitasi lansia membersihkan lingkungan 34,2 dan keluarga kadang- kadang memfasilitasi lansia dalam memelihara kesejukan lingkungan 48,7. Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan pernyataan tugas kesehatan keluarga menurut Bailon dan Maglaya 1998 tentang tugas kesehatan keluarga memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat. Lingkungan rumah yang nyaman akan meningkatkan status kesehatan penghuninya. Keluarga memperhatikan kebutuhan spiritual lansia dengan baik, terlihat dari penrnyataan keluarga kadang-kadang memfasilitasi lansia dalam menghadapi perubahan musim dimana kondisi tubuh lansia yang menurun mengakibatkan lansia rentan dalam menghadapi perubahan musim. Peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan spiritual tentang hubungan dengan Tuhan pada lansia yang berdasarkan pernyataan keluarga kadang-kadang memfasilitasi lansia dalam menjalankan ibdah berjamaah 51,3 dan pernyataan keluarga sering memfasilitasi lansia mengikuti kegiatan ibadah 53,9 sebab kelompok usia pertengahan dan lansia mempunyai lebih banyak waktu untuk kegiatan agama dan berusaha untuk mengerti agama dan nilai-nilai agama yang diyakini oleh generasi muda Hamid, 2000. Hal ini menyatakan keluarga berperan baik dalam memenuhi kebutuhan spiritual tentang hubungan dengan Tuhan. Dalam peran keluarga menurut Mubarak 2006, yaitu memotifasi dan memfasilitasi lansia untuk memenuhi kebutuhan spiritual lansia dengan demikian dapat meningkatkan ketaqwaan lansia kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dari pernyataan keluarga selalu memfasilitasi lansia dalam berdo’a dan beramal 46,1. Hal ini menunjukkan keluarga membantu lansia untuk melewati hari-hari tuanya dan membantu lansia mendekatkan diri dengan tuhan agar dapat menerima keadaannya saat ini. Universitas Sumatera Utara Peranan keluarga menggambarkan seperangkat hubungan interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam situasi dan kondisi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari harapan dan pola prilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat. Dan berdasarkan hasil penelitian didapatkan keluarga berperan baik 51,3 dalam memenuhi kebutuhan spiritual lansia. Didukung oleh data demografi bahwa lansia sebagian besar tinggal bersama anak kandungnya 63,2 sebab keluarga merupakan lingkungan terdekat dan dunia pertama dimana seseorang mempunyai pandangan, pengalaman terhadap dunia dan diwarnai oleh pengalaman dengan keluarganya Tailor, Lilis LeMone, 1997. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan