peristiwa secara baik, serta memudahkan penanaman nilai-nilai sejarah pada diri siswa.
c. Sikap Tentu saja seorang guru sejarah akan sangat berpengaruh
atas pencapaian tujuan sejarah yang pada dasarnya akan ditekankan pada bidang efektif, yaitu sikap positif dari
lingkungan masyarakat dan bangsanya yang bersumber dari nilai- nilai sejarah yang sudah didapatkanya. Tentu saja guru sejarah ini
mampu bersikap dan bertindak sebagai tauladan yang baik dan dapat dicontoholeh para siswa baik didalam maupun diluar
sekolah, sikap tersebut tentunya harus didukung oleh pribadi yang positif yang tampak pada guru seperti pengertian terhadap siswa,
toleran, sabar, penyayang, ramah, melayani setiap pertanyaan siswa, tegas, adil, dan lain sebagainya.
2.3 Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dalam penulisan ini bertujuan sebagai arahan dalam pelaksanaan penelitian terutama untuk memahami alur pemikiran, sehingga
analisis yang lebih dilakukan akan lebih sistematis dan sesuai dengan tujuan penulisan. Kerangka berfikir juga bertujuan memberikan keterpaduan dan
keterkaitan antara variabel-variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan satu pemahaman yang utuh dan berkesinambungan. Namun kerangka
berfikir ini tetap terbuka, sesuai konteks yang terjadi dilapangan secara sederhana.
Kerangka berfikir dalam penulisan ini digambarkan dalam sekema berikut:
Pembelajaran Sejarah Dalam Implementasi
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013: a. Konsep
Kurikulum 2013
b. Strategi Pembelajaran
c. Buku Siswa
dan Guru
Pemahaman Pelaksanaan
Implementasi Pelaksanaan :
a. Mengamati b. Menanya
c. Menalar d. Merumuskan
e. Menyimpulk
an
Perencanaan
Buku Bahan Ajar, Silabus, dan RPP
dalam Mengoptimalkan
Pembelajaran
Evaluasi
Penilaian hasil
pembelajaran baik kinerja
guru maupun siswa
32
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian di SMA Negeri 1 Godong adalah pendekatan penelitian kualitatif dan bersifat
deskriptif yaitu data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Menurut Kirk dan Miller dalam Moleong, 2010: 6 peneliti
kualitatif adalah tradisi dalam ilmu sosial yang bergantung pada pengamatan manusia dan kawasan sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasanya dan peristilahanya. Menurut Sugiyono 2015: 15, metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawanya adalah
eksperimen dimana peneliti sebagai instrumen kunci. Pengambilan sampel sumberdata dilakukan secara Purposive, teknik pengumpulan triangulasi
gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Metode kualitatif digunakan peneliti karena beberapa pertimbangan. Pertama menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan
dengan kenyataan-kenyataan yang dihadapi peneliti dilapangan; kedua, metode ini meyajikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti
dengan informan; ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan