Fokus Penelitian METODE PENELITIAN

dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Moleong, 2010: 5

3.2 Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul yang ditulis dalam rancangan penelitian ini maka lokasi penelitian adalah di SMA N 1 Godong Grobogan yang menerapkan kurikulum 2013. Alasan peneliti memilih SMA N 1 Godong sebagai obyek penelitian adalah karena SMA tersebut merupakan salah satu SMA favorit di Kabupaten Grobogan, selain itu sekolah ini juga memiliki keunggulan dibandingkan sekolah lain yakni kualitas guru lebih unggul dan kemandirian siswa dalam pembelajaran juga pasti lebih unggul baik dalam proses pembelajaran maupun pengoperasianya sendiri, tentu hal ini sangat mendukung untuk dijadikan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 dan menjadi sekolah percontohan pelaksanaan kurikulum 2013 di Kabupaten Grobogan yang menjadi fokus masalah peneliti, SMA N 1 Godong memenuhi syarat sebagai tempat untuk dilakukan penelitian.

3.3 Fokus Penelitian

Menurut Sugiyono 2015: 285, pada penelitian kualitatif gejala itu bersifat holistik menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti meliputi aspek tempat places, pelaku actor, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis. Fokus adalah masalah yang diteliti dalam penelitian, pada dasarnya fokus merupakan pembatasan masalah yang menjadi objek penelitian. Dalam mempertajam penelitian ini, peneliti menetapkan batasan masalah yang disebut dengan fokus penelitian, yang berisi pokok masalah, yang masih bersifat umum, menyatakan bahwa “a focused refer to a single cultural domainor a few related domain” maksudnya adalah bahwa fokus penelitian merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana guru sejarah mengimplementasikan kurikulum 2013 serta bisa mengatasi kendala-kendala yang dihadapi pada pembelajaran sejarah. 3.3.1 Sumber Data Primer Sumber data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan informan. Informan peneliti ini adalah wakasek bidang kurikulum, guru sejarah, dan beberapa siswa di SMA Negeri 1 Godong. Pada penelitian ini peneliti mewawancarai Bapak Widodo Dwi Waluyo, S.Pd selaku waka kurikulum untuk mencari data mengenai penerapan kurikulum 2013, kemudian peneliti mewawancarai Bapak Drs. Preyitno Slamet selaku guru sejarah yang bersangkutan, karena guru sejarah merupakan subyek yang menjadi fokus penelitian, sementara walaupun kurang begitu memahami tentang implementasi kurikulum 2013 peneliti juga mewawancarai beberapa siswa untuk mengetahui pembelajaran yang biasa dilakukan guru sejarah. Informan penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu informan utama dan informan pendukung. Informan utama pada penelitian ini yaitu guru sejarah di SMA Negeri 1 Godong, informan utama ini didasarkan pada mata pelajaran yang diampu. Informan Pendukung pada penelitian ini untuk memperkuat data yang ada. Informan pendukung dalam penelitian ini terdiri dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan perwakilan peserta didik. Informan pendukung wakasek bidang kurikulum didasarkan pada pengetahuannya terhadap kurikulum 2013. Sedangkan informan pendukung dari peserta didik didasarkan pada apa yang telah mereka rasakan dan alami selama ini terkait penerapan kurikulum 2013 yang sudah berjalan. 3.3.2 Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya yaitu seperti dokumen, buku-buku, makalah- makalah, penelitian, dan sumber yang relevan. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu bersumber dari dokumen yang telah ada di SMA Negeri 1 Godong, yaitu biodata sekolah, kemudian peneliti meminta contoh perencanaan pembelajaran yang dibuat satelah satu guru sejarah seperti prota, promes, KKM, kaldik, silabus, dan RPP, serta meminta salinan data siswa yang diajar oleh guru sejarah. Selain dari dokumen, sumber data sekunder juga diperoleh dari foto-foto ketika penelitian berlangsung.

3.4 Teknik Pengumpulan Data