yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar. Ketika orang tua kurang peduli dengan pendidikan anaknya maka yang terjadi anak akan malas
belajar sehingga anak kurangtidak berhasil dalam belajarnya. Jika orang tua memperhatikan pendidikan anaknya tentunya timbul rasa semangat dan minat
yang tinggi untuk belajar. Apabila lingkungan keluarga harmonis, maka siswa akan cenderung memiliki minat yang tinggi dalam mengikuti proses belajar
mengajar. Dengan adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar maka kondisi belajar akan berjalan secara efektif.
2.3.4 Indikator Lingkungan Keluarga Dari beberapa uraian di atas, maka dapat ditentukan indikator dari lingkungan
keluarga sebagai berikut: 1 Cara orang tua mendidik
2 Relasi antaranggota keluarga 3 Suasana rumah
4 Keadaan ekonomi keluarga 5 Pengertian orang tua
6 Latar belakang kebudayaan
2.4 Minat Belajar
2.4.1 Pengertian Minat Belajar Minat merupakan suatu keinginan dari diri sendiri untuk mempelajari
sesuatu lebih dalam lagi karena adanya ketertarikan. Minat memang berpengaruh
pada diri seseorang. Dengan adanya minat seseorang akan melakukan sesuatu hal yang kiranya akan memberikan manfaat bagi dirinya.
Menurut Slameto 2010:180 minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan
menurut Djamarah 2011:166-167 minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang
berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Minat tidak dibawa sejak lahir.
Minat terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru.
Crow dan Crow dalam Djaali 2014:121 mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi
atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang
menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak
dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Syah 2009:152 yang
mendeskripsikan secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang
tertentu sehingga siswa akan memusatkan perhatian terhadap materi yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat.
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan
minat-minat siswa yang telah ada. Disamping memanfaatkan minat yang telah ada sebaiknya para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri
siswa. Hal ini dapat dicapai dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta
kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari itu Slameto, 2010:57. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah keinginan dari dalam
diri untuk melakukan kegiatan belajar karena adanya daya tarik terhadap sesuatu yang dipelajari. Seseorang yang mempunyai minat terhadap suatu hal atau bidang
tertentu, maka ia akan senantiasa mengarahkan dirinya terhadap bidang tersebut dan menekuninya dengan sungguh-sungguh tanpa adanya paksaan.
Dengan minat yang tinggi tentunya akan menghasilkan prestasi belajar yang tinggi pula. Apabila siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap mata
pelajaran IPS hasil belajar IPS pun akan tinggi pula. Hal ini juga dapat dilihat apabila hasil belajar siswa tinggi tentunya siswa tersebut mempunyai minat
belajar yang tinggi pula.
2.4.2 Peranan Minat Belajar Minat belajar memiliki peran yang sangat penting. Dengan minat belajar
akan memudahkan siswa dalam menerima pelajaran. Siswa yang memiliki minat
belajar cenderung memiliki hasil belajar yang tinggi. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Khairani 2014:146 beberapa peranan minat dengan pelaksanaan
belajar antara lain: a. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi
Minat memudahkan terciptanya konsentrasi seseorang. Perhatian serta merta yang diperoleh secara wajar dan tanpa pemaksaan tenaga kemampuan seseorang
memudahkan berkembangnya konsentrasi, yaitu memusatkan pemikiran terhadap suatu pelajaran. Jadi tanpa adanya minat konsentrasi terhadap pelajaran sulit
diperhatikan. b.
Minat mencegah gangguan perhatian dari luar Minat mencegah gangguan perhatian dari sumber luar misalnya, orang
berbicara. Seseorang dapat dengan mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan dari pelajaran kepada suatu hal yang lain, itu disebabkan
karena minat belajarnya kecil. c.
Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan Daya ingat bahan pelajaran hanya mungkin terlaksana kalau seseorang
berminat dalam pelajarannya. Misalnya, jika dalam membaca suatu bacaaan didukung oleh minat yang kuat maka pasti akan mengingatnya dengan baik
walaupun hanya dibaca atau disimak sekali. Sebaliknya, suatu bahan bacaan yang berulang-ulang di hafal mudah terlupakan apabila tanpa adanya minat.
d. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri
Segala sesuatu yang membosankan, sepele dan terus-menerus berlangsung secara otomatis tidak akan bisa memikat perhatian. Kebosanan untuk melakukan
sesuatu lebih banyak bersumber dari dalam diri seseorang. Maka kebosanan dalam belajar hanya dapat dihilangkan dengan menumbuhkan minat belajar pada
diri sendiri dan kemudian meningkatkan minat tersebut.
2.4.3 Faktor-Faktor yang dapat Menumbuhkan Minat dalam Belajar Minat sebagai salah satu faktor internal psikologis yang mempengaruhi
kualitas pencapaian hasil belajar tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi banyak faktor yang menyebabkan minat dalam diri siswa itu timbul. Menurut
Taufani 2008:38, ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat yaitu: a. Faktor dorongan dalam
Yaitu dorongan dari individu itu sendiri, sehingga timbul minat untuk melakukan aktivitas atau tindakan tertentu untuk memenuhinya. Misalnya,
dorongan untuk belajar dan menimbulkan minat untuk belajar. b. Faktor motivasi sosial
Yaitu faktor untuk melakukan suatu aktivitas agar dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya. Minat ini merupakan semacam kompromi pihak individu
dengan lingkungan sosialnya. Misalnya, minat pada studi karena ingin mendapatkan penghargaan dari orangtuanya.
c. Faktor emosional Yakni minat erat hubungannya dengan emosi karena faktor emosional selalu
menyertai seseorang dalam berhubungan dengan objek minatnya. Kesuksesan seseorang pada suatu aktivitas disebabkan karena aktivitas tersebut menimbulkan
perasaan suka atau puas, sedangkan kegagalan akan menimbulkan perasaan tidak senang dan mengurangi minat seseorang terhadap kegiatan yang bersangkutan.
Dengan demikian faktor-faktor yang menumbuhkan minat belajar siswa disebabkan karena faktor dorongan dari diri individu sendiri maupun dari luar diri
individu.
2.4.4 Ciri-Ciri Minat Belajar Seseorang yang mempunyai minat akan mendorong dirinya untuk
memperhatikan kegiatan-kegiatan dan ingin mempelajari lebih banyak lagi suatu hal yang menjadi minatnya. Menurut Djamarah 2011:166 minat belajar siswa
ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. Siswa memperhatikan aktivitas dalam belajar secara konsisten dengan rasa
senang. Anak didik yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung
untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Minat dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.
b. Siswa mempelajari pelajaran dengan sungguh-sungguh. Anak didik yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan
mempelajarinya dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah menghapal pelajaran yang menarik minatnya.
c. Siswa aktif dalam kegiatan belajar. Anak didik yang berminat terhadap sesuatu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati itu dan sama sekali tak menghiraukan sesuatu yang lain.
Sedangkan menurut Slameto 2010:58 siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.
b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati. c. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada suatu yang diminati.
d. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. e. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki minat belajar dapat dilihat dari perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang
diminati itu, siswa mempelajari dengan sungguh-sungguh, mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus, dan lebih menyukai suatu hal yang menjadi
minatnya daripada yang lainnya.
2.4.5 Indikator Minat Belajar Dari beberapa uraian di atas, maka dapat ditentukan indikator dari minat
belajar sebagai berikut: 1 Siswa memperhatikan aktivitas dalam belajar secara konsisten dengan rasa
senang.
2 Siswa mempelajari pelajaran dengan sungguh-sungguh. 3 Siswa aktif dalam kegiatan belajar.
2.5 Kajian Empiris