Analisis Deskriptif Hasil Penelitian

87 3. Menumbuhkan semangat patriotisme melalui peringatan hari-hari besar nasional. 4. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi dan bekerja sama. 5. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, bersih, dan nyaman. 6. Menciptakan pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif, tanpa takut salah. 7. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, semangat kebangsaan dan hidup demokratis.

4.1.2 Analisis Deskriptif

Pada penelitian ini, deskripsi data yang akan dipaparkan meliputi deskripsi lingkungan keluarga, deskripsi minat belajar, dan deskripsi hasil belajar IPS. Hal ini dapat dilakukan dengan statistik deskriptif yaitu dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2014:147. Statistik deskriptif pada umumnya mencakup jumlah subjek N, mean skor skala μ, standar deviasi σ, skor minimum Xmin dan skor maksimum Xmaks serta statistik lain yang dirasa perlu Azwar, 2016:149. Penggolongan subjek menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil deskripsi data memberikan gambaran penting distribusi skor skala pada kelompok subjek yang 88 dikenai pengukuran dan berfungsi sebagai informasi mengenai keadaan subjek pada aspek atau variabel yang diteliti Azwar, 2016:149. Berikut merupakan gambaran lingkungan keluarga, minat belajar, dan hasil belajar IPS yang ditinjau secara umum dan spesifik. 4.1.2.1 Gambaran Umum Lingkungan Keluarga pada Siswa Kelas IV SD Negeri di Gugus Kresna dan Shinta Dari penggolongan kategori analisis berdasarkan mean teoritik yang sudah disajikan pada tabel 3.5 diperoleh gambaran umum dari lingkungan keluarga yaitu jumlah item 12, skor tertinggi 48, skor terendah 12, mean teoritik 30, dan standar deviasi 6. Selanjutnya peneliti mengkategorikan hasil data penelitian menjadi tiga kriteria Azwar 2016:149. Hasil tingkat lingkungan keluarga siswa kelas IV yaitu 248 siswa 76,31 berada pada kriteria tinggi, 74 siswa 22,77 berada pada kriteria sedang, dan 3 siswa 0,92 berada pada kriteria rendah. lampiran 14 Selain melakukan pengambilan data pada siswa, peneliti juga melakukan pengambilan data pada orang tua siswa. Dari hasil angket orang tua siswa diperoleh gambaran umum dari lingkungan keluarga siswa kelas IV yaitu 26 responden 86,67 berada pada kriteria tinggi dan 4 responden 13,33 berada pada kriteria sedang. Berdasarkan analisis data angket antara siswa dan orang tua diperoleh data yang sama yaitu berada pada kriteria tinggi yaitu dengan rentang skor lebih dari atau sama dengan 36. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram persentase di bawah ini: 89 Gambar 4.1 Grafik Variabel Lingkungan Keluarga

4.1.2.2 Gambaran Spesifik Lingkungan Keluarga pada Siswa Kelas IV SD

Negeri di Gugus Kresna dan Shinta Ditinjau dari Tiap Indikator Variabel lingkungan keluarga terdiri atas 6 indikator, yaitu: cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Gambaran setiap indikator dari lingkungan keluarga dijelaskan sebagai berikut: 1. Indikator Cara Orang Tua Mendidik Dari penggolongan kategori analisis berdasarkan mean teoritik yang sudah disajikan pada tabel 3.5 diperoleh gambaran lingkungan keluarga ditinjau dari indikator cara orang tua mendidik dengan jumlah item 2, skor tertinggi 8, skor terendah 2, mean teoritik 5, dan standar deviasi 1. Selanjutnya peneliti mengkategorikan hasil data penelitian menjadi tiga kriteria Azwar 2016:149. Hasil tingkat lingkungan keluarga siswa kelas IV ditinjau dari indikator cara 76 22.77 0.92 86.67 13.33 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Tinggi Sedang Rendah P er se n tase Kriteria Grafik Variabel Lingkungan Keluarga Siswa Orang tua 90 orang tua mendidik yaitu 263 80,92 siswa berada pada kriteria tinggi, 53 siswa 16,31 siswa berada pada kriteria sedang, dan 9 siswa 2,77 berada pada kriteria rendah. lampiran 14 Selain melakukan pengambilan data pada siswa, peneliti juga melakukan pengambilan data pada orang tua siswa. Berdasarkan angket yang dibagikan orang tua tingkat lingkungan keluarga siswa ditinjau dari cara orang tua mendidik diperoleh 29 responden 96,66 berada pada kriteria tinggi dan 1 responden 3,33 berada pada kriteria rendah. Berdasarkan analisis data dari siswa maupun orang tua, kecenderungan lingkungan keluarga siswa ditinjau dari indikator cara orang tua mendidik berada pada kriteria yang tinggi, yaitu dengan rentang skor lebih dari atau sama dengan 6 lampiran 14. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram persentase di bawah ini: Gambar 4.2 Grafik Indikator ke-1 Cara Orang Tua Mendidik 81 16.31 2.77 96.66 3.33 20 40 60 80 100 120 Tinggi Sedang Rendah P er se n tase Kriteria Grafik Indikator ke-1 siswa orang tua 91 2. Indikator Relasi Antaranggota Keluarga Dari penggolongan kategori analisis berdasarkan mean teoritik yang sudah disajikan pada tabel 3.5 diperoleh gambaran lingkungan keluarga ditinjau dari indikator relasi antaranggota keluarga dengan jumlah item 2, skor tertinggi 8, skor terendah 2, mean teoritik 5, dan standar deviasi 1. Selanjutnya peneliti mengkategorikan hasil data penelitian menjadi tiga kriteria Azwar 2016:149. Hasil tingkat lingkungan keluarga siswa kelas IV ditinjau dari indikator relasi antaranggota keluarga yaitu 168 siswa 51,69 berada pada kriteria tinggi, 133 siswa 40,92 berada pada kriteria sedang, dan 24 siswa 7,39 berada pada kriteria rendah. lampiran 14 Selain melakukan pengambilan data pada siswa, peneliti juga melakukan pengambilan data pada orang tua siswa. Berdasarkan angket yang dibagikan orang tua tingkat lingkungan keluarga siswa ditinjau dari indikator relasi antaranggota keluarga diperoleh 18 responden 60 berada pada kriteria tinggi dan 12 responden 40 berada pada kriteria sedang. Berdasarkan analisis data dari siswa maupun orang tua, kecenderungan lingkungan keluarga siswa ditinjau dari indikator relasi antaranggota keluarga berada pada kriteria yang tinggi, yaitu dengan rentang skor lebih dari atau sama dengan 6 lampiran 14. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram persentase di bawah ini: 92 Gambar 4.3 Grafik Indikator ke-2 Relasi Antaranggota Keluarga 3. Indikator Suasana Rumah Dari penggolongan kategori analisis berdasarkan mean teoritik yang sudah disajikan pada tabel 3.5 diperoleh gambaran lingkungan keluarga ditinjau dari indikator suasana rumah dengan jumlah item 3, skor tertinggi 12, skor terendah 3, mean teoritik 7,5 dan standar deviasi 1,5. Selanjutnya peneliti mengkategorikan data hasil penelitian menjadi tiga kriteria Azwar 2016:149. Hasil tingkat lingkungan keluarga siswa kelas IV ditinjau dari indikator suasana rumah yaitu 257 siswa 79,08 berada pada kriteria tinggi, 63 siswa 19,38 berada pada kriteria sedang, dan 5 siswa 1,54 berada pada kriteria rendah. lampiran 14 Selain melakukan pengambilan data pada siswa, peneliti juga melakukan pengambilan data pada orang tua siswa. Berdasarkan angket yang dibagikan orang tua tingkat lingkungan keluarga siswa ditinjau dari indikator suasana rumah diperoleh 22 responden 73,33 berada pada kriteria tinggi, 7 responden 51,69 40.92 7.39 60 40 10 20 30 40 50 60 70 Tinggi Sedang Rendah P er se n tase Kriteria Grafik Indikator ke-2 Siswa Orang tua 93 23,33 berada pada kriteria sedang, dan 1 responden 3,33 berada pada kriteria rendah. Berdasarkan analisis data dari siswa maupun orang tua, kecenderungan lingkungan keluarga siswa ditinjau dari indikator suasana rumah berada pada kriteria yang tinggi, yaitu dengan rentang skor lebih dari atau sama dengan 9 lampiran 14. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram persentase di bawah ini: Gambar 4.4 Grafik Indikator ke-3 Suasana Rumah 4. Indikator Keadaan Ekonomi Keluarga Dari penggolongan kategori analisis berdasarkan mean teoritik yang sudah disajikan pada tabel 3.5 diperoleh gambaran lingkungan keluarga ditinjau dari indikator keadaan ekonomi keluarga dengan jumlah item 1, skor tertinggi 4, skor terendah 1, mean teoritik 2,5 dan standar deviasi 0,5. Selanjutnya peneliti mengkategorikan data hasil penelitian menjadi tiga kriteria Azwar 2016:149. 79,08 19.38 1.54 73.33 23.33 3.33 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Tinggi Sedang Rendah P er se n tase Kriteria Grafik Indikator ke-3 Siswa Orang tua 94 Hasil tingkat lingkungan keluarga siswa kelas IV ditinjau dari indikator keadaan ekonomi keluarga yaitu 240 siswa 73,85 berada pada kriteria tinggi, 59 siswa 18,15 siswa berada pada kriteria sedang, dan 26 siswa 8,00 berada pada kriteria rendah. lampiran 14 Selain melakukan pengambilan data pada siswa, peneliti juga melakukan pengambilan data pada orang tua siswa. Berdasarkan angket yang dibagikan orang tua tingkat lingkungan keluarga siswa ditinjau dari indikator keadaan ekonomi keluarga diperoleh 27 responden 90 berada pada kriteria tinggi dan 3 responden 10 berada pada kriteria sedang. Berdasarkan analisis data dari siswa maupun orang tua, kecenderungan lingkungan keluarga siswa ditinjau dari indikator relasi keadaan ekonomi keluarga berada pada kriteria yang tinggi, yaitu dengan rentang skor lebih dari atau sama dengan 3 lampiran 14. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram persentase di bawah ini: Gambar 4.5 Grafik Indikator ke-4 Keadaan Ekonomi Keluarga 73,85 18.15 8.00 90 10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Tinggi Sedang Rendah P er se n tase Kriteria Grafik Indikator ke-4 Siswa Orang tua 95 5. Indikator Pengertian Orang Tua Dari penggolongan kategori analisis berdasarkan mean teoritik yang sudah disajikan pada tabel 3.5 diperoleh gambaran lingkungan keluarga ditinjau dari indikator pengertian orang tua dengan jumlah item 3, skor tertinggi 12, skor terendah 3, mean teoritik 7,5, dan standar deviasi 1,5. Selanjutnya peneliti mengkategorikan hasil data penelitian menjadi tiga kriteria Azwar 2016:149. Hasil tingkat lingkungan keluarga siswa kelas IV ditinjau dari indikator pengertian orang tua yaitu 316 siswa 97,23 berada pada kriteria tinggi dan 9 siswa 2,77 berada pada kriteria sedang. lampiran 14 Selain melakukan pengambilan data pada siswa, peneliti juga melakukan pengambilan data pada orang tua siswa. Berdasarkan angket yang dibagikan orang tua tingkat lingkungan keluarga siswa ditinjau dari indikator pengertian orang tua diperoleh 24 responden 80 berada pada kriteria tinggi dan 5 responden 16,67 berada pada kriteria sedang, dan 1 responden 3,33 berada pada kriteria rendah. Berdasarkan analisis data dari siswa maupun orang tua, kecenderungan lingkungan keluarga siswa ditinjau dari indikator pengertian orang tua berada pada kriteria yang tinggi, yaitu dengan rentang skor lebih dari atau sama dengan 9 lampiran 14. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram persentase di bawah ini: 96 Gambar 4.6 Grafik Indikator ke-5 Pengertian Orang Tua 6. Indikator Latar Belakang Kebudayaan Dari penggolongan kategori analisis berdasarkan mean teoritik yang sudah disajikan pada tabel 3.5 diperoleh gambaran lingkungan keluarga ditinjau dari indikator latar belakang kebudayaan dengan jumlah item 1, skor tertinggi 4, skor terendah 1, mean teoritik 2,5 dan standar deviasi 0,5. Selanjutnya peneliti mengkategorikan hasil data penelitian menjadi tiga kriteria Azwar 2016:149. Hasil tingkat lingkungan keluarga siswa kelas IV ditinjau dari indikator latar belakang kebudayaan yaitu 264 siswa 81,23 berada pada kriteria tinggi, 40 siswa 12,31 berada pada kriteria sedang, dan 21 siswa 6,46 berada pada kriteria rendah. lampiran 14 Selain melakukan pengambilan data pada siswa, peneliti juga melakukan pengambilan data pada orang tua siswa. Berdasarkan angket yang dibagikan orang tua tingkat lingkungan keluarga siswa ditinjau dari indikator latar belakang 97,23 2.77 80 16.67 3.33 20 40 60 80 100 120 Tinggi Sedang Rendah P er se n tase Kriteria Grafik Indikator ke-5 Siswa Orang tua 97 kebudayaan diperoleh 25 responden 83,33 berada pada kriteria tinggi, 3 responden 10 berada pada kriteria sedang, dan 2 responden 6,67 berada pada kriteria rendah. Berdasarkan analisis data dari siswa maupun orang tua, kecenderungan lingkungan keluarga siswa ditinjau dari indikator latar belakang kebudayaan berada pada kriteria yang tinggi, yaitu dengan rentang skor lebih dari atau sama dengan 3 lampiran 14. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram persentase di bawah ini: Diagram 4.7 Grafik Indikator ke-6 Latar Belakang Kebudayaan Secara keseluruhan, ringkasan analisis lingkungan keluarga tiap indikator dapat dilihat pada tabel berikut: 81,23 12.31 6.46 83.33 10 6.67 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Tinggi Sedang Rendah P er se n tase Kriteria Grafik Indikator ke-6 Siswa Orang tua 98 Tabel 4.1 Ringkasan Analisis Lingkungan Keluarga Tiap Indikator Indikator Kriteria Tinggi Sedang Rendah Cara orang tua mendidik 80,92 16,31 2,77 Relasi ataranggota keluarga 51,69 40,92 7,39 Suasana rumah 79,08 19,38 1,54 Keadaan ekonomi keluarga 73,85 18,15 8,00 Pengertian orang tua 97,23 2,77 Latar belakang kebudayaan 81,23 12,31 6,46 Sumber: Data primer diolah tahun 2016 Berdasarkan tabel 4.9 maka dapat dilihat bahwa indikator pada variabel lingkungan keluarga tergolong tinggi dari indikator cara orang tua mendidik 80,92, indikator relasi antaranggota keluarga 51,69, indikator suasana rumah 79,08, keadaan ekonomi keluarga 73,85, pengertian orang tua 97,23, latar belakang kebudayaan 81,23. Untuk kriteria sedang indikator cara orang tua mendidik 16,31, indikator relasi antaranggota keluarga 40,92, indikator suasana rumah 19,38, indikator keadaan ekonomi keluarga 18,15, indikator pengertian orang tua 2,77 indikator latar belakang kebudayaan 12,31. Sedangkan persentase pada kategori rendah indikator cara orang tua mendidik 2,77, indikator relasi antaranggota keluarga 7,39, indikator suasana rumah 1,54, indikator keadaan ekonomi keluarga 8,00, indikator pengertian orang tua 0, indikator latar belakang kebudayaan 6,46. Diagram persentase ringkasan analisis lingkungan keluarga tiap indikator dapat dilihat di bawah ini: 99 Gambar 4.8 Grafik lingkungan keluarga tiap indikator 4.1.2.3 Gambaran Umum Minat Belajar pada Siswa Kelas IV SD Negeri di Gugus Kresna dan Shinta Dari penggolongan kategori analisis berdasarkan mean teoritik yang sudah disajikan pada tabel 3.5 diperoleh gambaran minat belajar siswa dengan jumlah item 9, skor tertinggi 36, skor terendah 9, mean teoritik 22,5 dan standar deviasi 4,5. Selanjutnya peneliti mengkategorikan hasil data penelitian menjadi tiga kriteria Azwar 2016:149. Hasil minat belajar siswa kelas IV SD di Gugus Kresna dan Shinta yaitu 231 siswa 71,07 berada pada kriteria tinggi, 93 siswa 28,62 berada pada kriteria sedang, dan 1 siswa 0,31 berada pada kriteria rendah. lampiran 14 Berdasarkan analisis data tersebut, kecenderungan minat belajar siswa berada pada kriteria yang tinggi, yaitu dengan rentang skor lebih dari atau sama 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 A B C D E F P er se n tase Indikator Grafik Lingkungan Keluarga Tinggi Sedang Rendah Keterangan: A: Cara orang tua mendidik B: Relasi antaranggota keluarga C: Suasana rumah D: Keadaan ekonomi keluarga E: Pengertian orang tua F: Latar belakang kebudayaan 100 dengan 27 lampiran 14 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram persentase di bawah ini: Gambar 4.9 Grafik Variabel Minat Belajar 4.1.2.4 Gambaran Spesifik Minat Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri di Gugus Kresna dan Shinta Ditinjau dari Tiap Indikator Minat belajar dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu memperhatikan aktivitas dalam belajar secara konsisten dengan rasa senang, mempelajari pelajaran dengan sungguh-sungguh, dan aktif dalam kegiatan belajar. Gambaran tiap indikator dari minat belajar dijelaskan sebagai berikut: 1. Indikator Memperhatikan Aktivitas dalam Belajar Secara Konsisten dengan Rasa Senang Dari penggolongan kategori analisis berdasarkan mean teoritik yang sudah disajikan pada tabel 3.5 diperoleh gambaran minat belajar ditinjau dari indikator memperhatikan aktivitas dalam belajar secara konsisten dengan rasa senang dengan jumlah item 4, skor tertinggi 16, skor terendah 4, mean teoritik 10 dan 71,07 28.62 0.31 10 20 30 40 50 60 70 80 Tinggi Sedang Rendah P er se n tase Kriteria Grafik Variabel Minat Belajar Persentase 101 standar deviasi 2. Selanjutnya peneliti mengkategorikan hasil data penelitian menjadi tiga kriteria Azwar 2016:149. Hasil tingkat minat belajar siswa kelas IV ditinjau dari indikator memperhatikan aktivitas dalam belajar secara konsisten dengan rasa senang yaitu 243 siswa 74,77 berada pada kriteria tinggi, 79 siswa 24,31 berada pada kriteria sedang, dan 3 siswa 0,92 berada pada kriteria rendah. lampiran 14 Berdasarkan analisis data tersebut, kecenderungan minat belajar siswa ditinjau dari indikator memperhatikan aktivitas dalam belajar secara konsisten dengan rasa senang berada pada kriteria yang tinggi, yaitu dengan rentang skor lebih dari atau sama dengan 12 lampiran 14. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram persentase di bawah ini: Gambar 4.10 Grafik Indikator ke-1 Memperhatikan Aktivitas dalam Belajar Secara Konsisten dengan Rasa Senang 74,77 24.31 0.92 10 20 30 40 50 60 70 80 Tinggi Sedang Rendah P er se ntase Kriteria Grafik Indikator ke-1 Persentase 102 2. Indikator mempelajari pelajaran dengan sungguh-sungguh Dari penggolongan kategori analisis berdasarkan mean teoritik yang sudah disajikan pada tabel 3.5 diperoleh gambaran minat belajar ditinjau dari indikator mempelajari pelajaran dengan sungguh-sungguh dengan jumlah item 3, skor tertinggi 12, skor terendah 3, mean teoritik 7,5 dan standar deviasi 1,5. Selanjutnya peneliti mengkategorikan hasil data penelitian menjadi tiga kriteria Azwar 2016:149. Hasil tingkat minat belajar siswa kelas IV ditinjau dari indikator mempelajari pelajaran dengan sungguh-sungguh yaitu 255 siswa 78,46 berada pada kriteria tinggi, 65 siswa 20 berada pada kriteria sedang, dan 5 siswa 1,54 berada pada kriteria rendah. lampiran 14 Berdasarkan analisis data tersebut, kecenderungan minat belajar siswa ditinjau dari indikator mempelajari pelajaran dengan sungguh-sungguh berada pada kriteria yang tinggi, yaitu dengan rentang skor lebih dari atau sama dengan 9. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram persentase di bawah ini: Gambar 4.11 Grafik Indikator ke-2 Mempelajari Pelajaran dengan Sungguh- Sungguh 78,46 20.00 1.54 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Tinggi Sedang Rendah P er se ntase Kriteria Grafik Indikator ke-2 Persentase 103 3. Indikator Aktif dalam Kegiatan Belajar Dari penggolongan kategori analisis berdasarkan mean teoritik yang sudah disajikan pada tabel 3.5 diperoleh gambaran minat belajar ditinjau dari indikator aktif dalam kegiatan belajar dengan jumlah item 2, skor tertinggi 8, skor terendah 2, mean teoritik 5 dan standar deviasi 1. Selanjutnya peneliti mengkategorikan hasil data penelitian menjadi tiga kriteria Azwar 2016:149. Hasil tingkat minat belajar siswa kelas IV ditinjau dari indikator aktif dalam kegiatan belajar yaitu 244 siswa 75,07 berada pada kriteria tinggi, 67 siswa 20,62 berada pada kriteria sedang, dan 14 siswa 4,31 berada pada kriteria rendah. lampiran 14 Berdasarkan analisis data tersebut, kecenderungan minat belajar siswa ditinjau dari indikator aktif dalam kegiatan belajar berada pada kriteria yang tinggi, dengan rentang skor lebih dari atau sama dengan 6. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram persentase di bawah ini: Gambar 4.12 Grafik Indikator ke-3 Aktif dalam Kegiatan Belajar 75,07 20.62 4.31 10 20 30 40 50 60 70 80 Tinggi Sedang Rendah P er se n tase Kriteria Grafik Indikator ke-3 Persentase 104 Secara keseluruhan, ringkasan analisis minat belajar IPS tiap indikator dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Ringkasan Analisis Minat Belajar Tiap Indikator Aspek Kriteria Tinggi Sedang Rendah Memperhatikan aktivitas dalam belajar secara konsisten dengan rasa senang 74,77 24,31 0,92 Mempelajari pelajaran dengan sungguh-sungguh 78,46 20,00 1,54 Aktif dalam kegiatan belajar 75,07 20,62 4,31 Sumber: Data primer diolah tahun 2016 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa semua indikator pada variabel minat belajar tergolong tinggi dari indikator memperhatikan aktivitas belajar secara konsisten dengan rasa senang 74,77, indikator mempelajari pelajaran dengan sungguh-sungguh 78,46, indikator aktif dalam kegiatan belajar 75,07, untuk kriteria sedang, indikator memperhatikan aktivitas belajar secara konsisten dengan rasa senang 24,31, indikator mempelajari pelajaran dengan sungguh-sungguh 20,00, indikator aktif dalam kegiatan belajar 20,62. Sedangkan persentase pada kategori rendah indikator memperhatikan aktivitas belajar secara konsisten dengan rasa senang 0,92, indikator mempelajari pelajaran dengan sungguh-sungguh 1,54, aktif dalam kegiatan 105 belajar 4,31. Diagram persentase ringkasan analisis lingkungan keluarga tiap indikator dapat dilihat di bawah ini: Gambar 4.13 Grafik minat belajar tiap indikator

4.1.2.5 Gambaran Umum Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas IV SD Negeri

di Gugus Kresna dan Shinta a. Hasil Belajar Ranah Kognitif Data hasil belajar IPS diperoleh dari nilai UTS semester II. Skala nilai IPS adalah 0-100. Kemungkinan tiap responden akan memperoleh nilai maksimal 100 dan kemudian tiap responden akan memperoleh nilai minimum 0. Adapun pada penelitian ini diketahui bahwa nilai maksimum yang diperoleh siswa adalah 92, sedangkan nilai minimum yang diperoleh siswa adalah 58. Mean teoritik 75 dan standar deviasi 6. Selanjutnya peneliti mengkategorikan hasil data penelitian menjadi tiga kriteria Azwar 2016:149. Hasil belajar ranah kognitif siswa kelas IV yaitu 56 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 A B C P er se n tase Indikator Grafik Minat Belajar Tinggi Sedang Rendah Keterangan: A: Memperhatikan aktivitas dalam belajar secara konsisten dengan rasa senang B: Mempelajari pelajaran dengan sungguh- sungguh C: Aktif dalam kegiatan belajar 106 siswa 17,23 berada pada kriteria tinggi, 220 siswa 67,69 berada pada kriteria sedang, dan 49 siswa 15,08 berada pada kriteria rendah. lampiran 14 Berdasarkan analisis data tersebut, kecenderungan hasil belajar siswa ditinjau dari ranah kognitif berada pada kriteria yang sedang, yaitu dengan rentang skor lebih dari atau sama dengan 69 sampai kurang dari 81. Pada rentang skor ini data responden penelitian memiliki frekuensi terbanyak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram persentase di bawah ini: Gambar 4.14 Grafik Hasil Belajar Ranah Kognitif b. Hasil Belajar Ranah Afektif Hasil belajar ranah afektif diperoleh dari observasi pada saat pembelajaran di kelas. Sehingga hasil data yang diperoleh ditabuasikan ke dalam angka untuk kemudian di analisis. Analisis data hasil belajar ranah afektif sama halnya dengan 17,23 67.69 15.08 10 20 30 40 50 60 70 80 Tinggi Sedang Rendah P er se n tase Kriteria Grafik Hasil Belajar Ranah Kognitif Persentase 107 analisis data angket lingkungan keluarga dan minat belajar. Setelah data diperoleh lalu diubah ke dalam angka untuk dicari skor masing-masing responden kemudian dilakukan perhitungan distribusi frekuensi untuk mengetahui bagaimana hasil belajar IPS siswa kelas IV di Gugus Kresna dan Shinta. Dari perhitungan angket hasil belajar ranah afektif siswa kelas IV diperoleh skor tertinggi 40, skor terendah 10, mean teoritik 25, dan standar deviasi 5. Selanjutnya peneliti mengkategorikan hasil data penelitian menjadi tiga kriteria Azwar 2016:149. Hasil belajar ranah afektif siswa kelas IV SD di Gugus Kresna dan Shinta yaitu 222 siswa 68,31 berada pada kriteria tinggi, 102 siswa 31,38 berada pada kriteria sedang, dan 1 siswa 0,31 berada pada kriteria rendah. lampiran 14 Berdasarkan analisis data tersebut, kecenderungan hasil belajar ranah afektif siswa berada pada kriteria yang tinggi, yaitu dengan rentang skor lebih dari atau sama dengan 30. Berikut ini diagram persentase hasil belajar ranah afektif: Gambar 4.15 Grafik Hasil Belajar Ranah Afektif 68,31 31.38 0.31 10 20 30 40 50 60 70 80 Tinggi Sedang Rendah P er se n tase Kriteria Grafik Hasil Belajar Ranah Afektif Persentase 108 c. Hasil Belajar Ranah Psikomotor Hasil belajar ranah psikomotor diperoleh dari observasi pada saat pembelajaran di kelas. Sehingga hasil data yang diperoleh ditabuasikan ke dalam angka untuk kemudian di analisis. Analisis data hasil belajar ranah psikomotor sama halnya dengan analisis data angket lingkungan keluarga dan minat belajar. Setelah data diperoleh lalu diubah ke dalam angka untuk dicari skor masing- masing responden kemudian dilakukan perhitungan distribusi frekuensi untuk mengetahui bagaimana hasil belajar IPS ranah psikomotor pada siswa kelas IV di Gugus Kresna dan Shinta. Dari perhitungan angket hasil belajar ranah psikomotor siswa kelas IV diperoleh skor tertinggi 20, skor terendah 5, mean teoritik 12,5 dan standar deviasi 2,5. Selanjutnya peneliti mengkategorikan hasil data penelitian menjadi tiga kriteria Azwar 2016:149. Hasil belajar ranah psikomotor siswa kelas IV SD di Gugus Kresna dan Shinta yaitu 133 siswa 40,92 berada pada kriteria tinggi, 181 siswa 55,69 berada pada kriteria sedang, dan 11 siswa 3,38 berada pada kriteria rendah. lampiran 14 Berdasarkan analisis data tersebut, kecenderungan hasil belajar ranah psikomotor siswa berada pada kriteria yang sedang, yaitu dengan rentang skor lebih dari atau sama dengan 10 dan kurang dari 15 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram persentase di bawah ini: 109 Gambar 4.16 Grafik hasil belajar ranah psikomotor

4.1.3 Uji Prasyarat Analisis Korelasi