Uji Coba Instrumen METODE PENELITIAN

ajaran 20152016 dan data nama siswa kelas IV SD Negeri di Gugus Kresna dan Shinta Kecamatan Semarang Barat. 3.7.4 Observasi Observasi sama halnya dengan mengamati adalah menatap kejadian gerak atau proses Arikunto 2010:230. Dalam hal ini, peneliti mengamati kejadian atau sikap siswa pada saat pembelajaran IPS untuk mengetahui hasil belajar ranah afektif dan psikomotor. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif. Lebih spesifik lagi, peneliti berpartisipasi secara pasif artinya peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut Sugiyono, 2010:312. Peneliti melakukan observasi terkait hasil belajar afektif dan psikomotor siswa tetapi tidak ikut terlibat dalam proses pembelajaran.

3.8 Uji Coba Instrumen

Sebelum melakukan pengambilan data, instrumen yang telah disusun diuji cobakan terlebih dahulu kepada 30 siswa di SDN Kembangarum 01. Instrumen penelitian yang digunakan harus memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian minimal ada dua macam, yaitu validitas dan reliabilitas. 3.8.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan Arikunto, 2010: 211. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Validitas instrumen yang digunakan pada penelitian ini ialah validitas konstruk. Menurut Sugiyono 2014:123 instrumen yang mempunyai validitas konstruk jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan. Dalam hal ini, akan mengukur lingkungan keluarga dan minat belajar maka perlu didefinisikan terlebih dahulu apa itu lingkungan keluarga dan minat belajar. Setelah itu disiapkan instrumen yang digunakan untuk mengukur lingkungan keluarga dan minat belajar sesuai dengan definisi yang telah dirumuskan. Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut maka setelah dikonsultasikan dengan ahli, selanjutnya diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item Sugiyono, 2014:129. Analisis item, artinya menghitung korelasi antara masing-masing butir dengan skor total skor yang ada dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut: √ Suharsimi, 2010:213 Dimana: : koefisien korelasi ∑XY : jumlah perkalian nilai item dengan nilai total ∑X : Jumlah nilai masing-masing item ∑Y : Jumlah nilai total N : Jumlah responden Untuk membantu perhitungan digunakan software SPSS versi 23. Adapun cara pengujiannya sebagai berikut: a. Buka program SPSS 23 lalu klik variabel view dan isilah name dengan nomor item soal. b. Lalu klik data view. Data yang sudah ditabulasikan ke excell di copy semua baik dari data dan jumlahnya ke dalam SPSS pada data view. c. Klik analyze, lalu klik correlate, lalu klik bivariate. d. Setelah muncul kotak bivariate correlations masukkan semua item yang ada di kotak kiri ke kanan. e. Pada correlation coefficients pilih Pearson. f. Pada kotak test of significance pilih two-tailed lalu klik OK. Ghozali, 2011:54 Jika hasil r hitung sudah diketahui lalu dikonsultasikan dengan nilai tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5. Keputusan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel sebagai berikut: Bila r hitung dari r tabel maka instrumen dikatakan valid dan dapat digunakan untuk mengambil data. Bila r hitung dari r tabel maka dikatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk mengambil data. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS versi 23 diperoleh hasil item yang valid dan yang tidak valid. Dari 21 item angket yang telah di uji cobakan, terdapat 16 pernyataan valid dan 5 item pernyataan yang tidak valid. Berikut adalah hasil uji validitas angket uji coba: Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas No. r tabel r hitung Keterangan No. r tabel r hitung Keterangan Lingkungan Keluarga 1. 0,361 0,723 Valid 9. 0,361 0,294 Tidak valid 2. 0,361 0,522 Valid 10. 0,361 0,539 Valid 3. 0,361 0,247 Tidak valid 11. 0,361 0,435 Valid 4. 0,361 0,434 Valid 12. 0,361 0,370 Valid 5. 0,361 0,404 Valid 13. 0,361 0,402 Valid 6. 0,361 0,508 Valid 14. 0,361 0,622 Valid 7. 0,361 0,557 Valid 15. 0,361 0,223 Tidak valid 8. 0,361 0,397 Valid Minat Belajar 1. 0,361 0,534 Valid 7. 0,361 0,489 Valid 2. 0,361 0,417 Valid 8. 0,361 0,471 Valid 3. 0,361 0,514 Valid 9. 0,361 0,549 Valid 4. 0,361 0,572 Valid 10. 0,361 0,191 Tidak valid 5. 0,361 0,308 Tidak valid 11. 0,361 0,562 Valid 6. 0,361 0,618 Valid Sumber: Data primer diolah tahun 2016 Item yang dinyatakan valid kemudian disusun kembali dan digunakan sebagai alat pengambilan data pada penelitian yang sebenarnya, sedangkan item yang dinyatakan tidak valid tersebut dibuang. Setelah melakukan pengkajian, item-item yang tidak valid dibuang dengan pertimbangan karena tiap-tiap indikator masih cukup terwakili oleh item-item yang valid. Sehingga ditetapkan sebanyak 16 item untuk penelitian. 3.8.2 Reliabilitas Menurut Sugiyono 2014:121 instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi instrumen dari alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen ini adalah koefisien alpha α Suharsimi 2010:239, yaitu: [ ] [ ] Dimana: �²t = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑� = jumlah varians butir � = varians total N = jumlah responden Untuk memudahkan menghitung reliabilitas instrumen dibantu dengan software SPSS versi 23. Adapun langkah-langkah pengujiannya yaitu: a. Buka program SPSS 23, lalu klik variable view. b. Pada bagian name tuliskan nomor item yang valid. Pada decimal ubah semua menjadi 0. c. Lalu klik data view lalu masukkan data angket yang valid. d. Dari menu utama SPSS, pilih Analize, lalu Scale kemudian pilih submenu Reliability Analysis. e. Setelah muncul kotak dialog Reliability Analysis masukkan semua item ke dalam kotak items dan pilih model Alpha. f. Pilih tombol Statistics sehingga tampak di layar windows Reliability Analysis Statistic. g. Pada bagian Descriptive for, pilih item, scale if item deleted. h. Pilih Continue dan Ok. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70 Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2011:48. Dari hasil perhitungan reliabilitas angket variabel lingkungan keluarga dengan menggunakan program SPSS versi 23 didapatkan Cronbach Alpha sebesar 0,720. Maka angket variabel lingkungan keluarga dapat dikatakan reliabel, dikarenakan 0,720 0,70. Hasil perhitungan reliabilitas angket untuk variabel minat belajar diperoleh nilai chronbach alpha sebesar 0,706. Karena 0,706 0,70 maka angket variabel minat belajar dapat dikatakan reliabel. Berikut ini hasil dari perhitungan reliabilitas angket pada masing-masing variabel. Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Variabel Lingkungan Keluarga Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,720 12 Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Variabel Minat belajar Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,706 9

3.9 Analisis Data