1. Observasi
Marshall dalam Sugiyono 2009 : 226 menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari
perilaku tersebut. Sanafiah
Faisal dalam
Sugiyono 2009
: 226
mengklasifikasikan observasi menjadi beberapa bagian yaitu : observasi berpartisipasi, observasi yang secara terang
– terangan dan tersamar, dan observasi yang tak terstuktur.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknis observasi terus terang atau tersamar. Dalam observasi ini peneliti dalam melakukan
pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak
awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk
menghindari kalau suatu saat data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Karena jika dilakukan secara terus terang, maka peneliti
tidak diijinkan untuk melakukan observasi Sugiyono, 2009 : 228 Peneliti akan mengamati secara langsung situasi dan kondisi
serta kegiatan pada ibu single parent dan anak dari ibu single parent tersebut. Observasi yang dilakukan adalah mengenai kegiatan ibu single
parent dalam memberikan pola asuh pada anak dalam menanamkan kemandirian dan kegiatan anak ketika berada di rumah berkaitan dengan
kemandirian anak. Di antara hal yang diamati kemudian adalah interaksi di
antara ibu single parentdengan anak dan cara pengasuhan ibu single parentdalam menumbuhkan kemandirian pada anak.
2. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukan informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan
makna suatu topik tertentu Rachman, 2011 : 163. Untuk memperoleh data mengenai peran ibu single parent
dalam menanamkan kemandirian pada anak maka peneliti akan melakukan wawancara pada ibu single parent mengenai pola asuh yang diberikan oleh
ibu single parent yang berkaitan dengan penanaman displin, pemberian hukuman dan penghargaan, ketakwaan terhadap Tuhan, dampak dari pola
asuh yang diberikan oleh ibu single parent tersebut yang berupa perilaku anak dan kemandirian anak. Wawancara juga dilakukan pada anak dari ibu
single parent mengenai kemandirian dirinya dan wawancara pada orang ketiga jika data wawancara pada ibu single parentdan anak dari ibu single
parent memiliki jawaban yang tidak sama, hal ini dilakukan untuk memperjelas data mana yang lebih benar.
3. Dokumentasi