mengatakan kalimat – kalimat yang negatif terhadap anak, seperti
membentak atau melemparkan surat dari mantan pasangan orangtua tunggal dengan mengatakan keburukan pasangan pada
sang anak. Beberapa hal yang perlu diingat mengenai sikap – sikap
orangtua tunggal yang harus diterapkan sebagai orangtua tunggal yang bertanggung jawab : mengakui bahwa orangtua juga salah,
mengabaikan kritik yang tidak benar dari mantan pasangan, berkomunikasi dengan anak tentang perasaan si anak, tidak
melemparkan kesalahan pada orangtua yang lain, berlaku lebih sebagai orangtua daripada teman, mempertahankan peraturan yang
masuk aka dan menentukan batasan – batasan yang bertanggung
jawab, menggunakan konsekuensi yang bersifat wajar daripada hukuman, mengajarkan dan meneladani keterampilan untuk
mencari jalan keluar dari konflik, mengekspresikan kasih sayang terhadap anak, mengindari upaya pemerasan oleh anak, tetap
bersikap wajar dan menghindari perebutan kekuasaan dengan anak, Stahl, 2000 : 105
C. Kemandirian Anak
1. Pengertian Kemandirian
Kata kemandirian berasal dari kata dasar „diri‟ yang mendapatkan awalan ke dan akhiran an yang kemudian membentuk suatu
kata keadaan atau kata benda. Upaya mendefinikan kemandirian dan
proses perkembangan, ada berbagai sudut pandang yang sejauh perkembangannya dalam kurun waktu sedemikian lamanya dikembangkan
oleh para ahli. Emil Durkheim, misalnya melihat makna dan perkembangan kemandirian dari sudut pandang yang berpusat pada
masyarakat. Pandangan ini dikenal dengan pandangan konfromistik. Dengan menggunkan sudut pandang ini, Durkheim berpendirian bahwa
kemandirian merupakan elemen esensial ketiga dari moralitas yang bersumber pada kehidupan masyarakat. Durkheim berpendapat bahwa
kemandirian tumbuh dan berkembang karena dua faktor yang menjadi prasyarat bagi kemandirian, yaitu : disiplin dan komitmen terhadap
kelompok Ali, 2011 : 109. Titik menjelaskan bahwa kemandirian dapat diartikan sebagai
suatu kemampuan untuk memikirkan, merasakan serta melakukan sesuatu sendiri. Sementara menurut Barnadib kemandirian adalah keadaan
seseorang yang dapat menentukan diri sendiri dimana dapat dinyatakan dalam tindakan atau perilaku seseorang dan dapat dinilai, meliputi perilaku
mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan atau masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa
bantuan orang lain. Kartini dan Dali mendefinisikan kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri secara singkat
dapat disimpulkan bahwa kemandirian mengandung pengertian : suatu keadaan dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi
kebaikan dirinya, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk
mengatasi masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas
– tugasnya dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya, Syaffaruddin, 2012 : 147.
Yusuf menjelaskan bahwa kemandirian adalah individu memiliki sikap mandiri dalam cara berfikir dan bertindak, mampu
mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri secara konstruktif dengan norma yang berlaku di lingkungannya, Yusuf, 2009 :
130. Fadillah dan Khorida, 2013 : 195 menjelaskan bahwa mandiri
adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas
– tugas. Mandiri bagi anak sangat penting, dengan mempunyai sifat mandiri anak tidak akan mudah bergantung.
2. Pengertian Anak