kemandiriannya terlebih anak yang berada dalam pola asuh keluarga dengan hanya ibu single parent sebagai sumber dari pola asuh mereka.
Anak sebagai penerus generasi mendatang yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya wajib mendapatkan pendidikan terbaik. Di
samping pendidikan yang baik, juga perlu ditanamkan nilai – nilai karakter yang
baik, supaya tercipta anak dengan kepribadian yang baik. Ketika sang anak menjadi pemimpin, ia tidak hanya tumbuh menjadi pejabat yang baik, tetapi juga
berbudi pekerti yang bagus terlebih – lebih memiliki sifat insan paripurna,
sehingga akan menciptakan pemimpin yang benar – benar baik dan peduli pada
lingkungan dan rakyat. Berdasarkan permasalahan yang ada di lapangan yaitu pada desa Bojong
Timur mengenai peran ibu rumah tangga, maka peneliti akan melakukan penelitian terkait PERAN IBU SINGLE PARENT DALAM MENUMBUHKAN
KEMANDIRIAN ANAK DI DESA BOJONG TIMUR MAGELANG.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pola asuh yang diberikan oleh ibu single parent pada anak
dalam menumbuhkan kemandirian anak? 2.
Bagaimana dampak dari pola asuh tersebut terhadap kemandirian anak?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan: 1.
Mengetahui pola asuh yang diberikan oleh ibu single parent pada anak dalam menumbuhkan kemandirian anak.
2. Mengetahui dampak dari pola asuh terhadap kemandirian anak.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat baik secara akademis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan konstribusi keilmuan pada bidang pendidikan karakter.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti :
1 Dapat memberikan pengetahuan mengenai pola asuh yang diberikan oleh
ibu single parent dalam menumbuhkan kemandirian anak 2
Dapat memberikan pengetahuan mengenai dampak dari pola asuh yang diberikan oleh ibu single parent dalam menumbuhkan kemandirian anak.
b. Bagi Ibu Single Parent :
Manfaat penelitian ini memberikan pengetahuan pada ibu single parentmengenai pola asuh yang diterapkan pada anak dan dampaknya
terhadap kemandirian anak. c.
Bagi anak : Manfaat penelitian ini memberikan pengetahuan tentang pola asuh
yang diterapkan pada ibu single parent terhadap anak dan dampaknya terhadap kemandirian anak.
E. Batasan Istilah 1.
Peran
Merupakan aspek dinamis, kedudukan atau status seseorang, dimana seseorang melaksanakan hak dan kedudukannya sesuai dengan
kedudukan yang dimilikinya, maka seseorang tersebut melakukan suatu peran Soekanto, 2006 : 212.
2. Ibu Single Parent Ibu Tunggal
Ibu single parent merupakan wanita yang ditinggal oleh suaminya baik karena alasan perceraian atau kematian. Wanita tersebut
kemudian menanggung pengasuhan atau tanggungan membesarkan anaknya seorang diri. Seorang wanita yang hamil diluar nikah dan tidak
mendapatkan pertanggungjawaban dari pihak laki – laki juga dapat disebut
sebagai ibu single parent atau ibu tunggal Rahim, 2006 : 34
Didalam penelitian ini, ibu single parent yang dimaksudkan adalah ibu tunggal yang tidak memiliki suami baik karena alasan
perceraian dan atau kematian.
3. Kemandirian
Kata kemandirian berasal dari kata dasar diri yang mendapatkan awalan ke dan akhiran an yang kemudian membentuk suatu kata keadaan
atau kata benda. Dalam pandangan konformistik, kemandirian merupakan konformitas terhadap prinsip moral kelompok rujuan. Oleh sebab itu,
individu yang mandiri adalah yang berani mengambil keputusan dilandasi pemahaman akan segala konsekuensi dari tindakannya Ali, 2011 : 109.
Mandiri merupakan sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain, berusaha menyelesaikan permasalahan yang
ada dengan kemampuan dirinya sendiri sebelum meminta bantuan orang lain.
4. Anak
Pengertian anak menurut Undang – Undang Nomor 4 Tahun
1979 tentang kesejahteraan anak, anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah. Sementara menurut kamus
Junior KBSM Dictionary disebutkan bahwa anak – anak memiliki batasan
usia hingga 19 tahun. Sementara dalam Undang – Undang Nomor 23 tahun
2002 tentang perlindungan anak menyebutkan bahwa anak adalah
seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih di dalam kandungan.
Anak yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan seseorang yang belum mencapai usia 21 tahun dari keluarga dengan
seorang ibu tunggal dan tanpa adanya sosok ayah, baik itu karena perceraian, meninggal dunia ataupun alasan yang lain.
F. Makna Judul
Peneliti memilih judul “Peran Ibu Single Parent Dalam Menumbuhkan Kemandirian Anak Di Desa Bojong Timur, Magelang”, yang memiliki anak
dengan status belum dewasa, dikarenakan banyaknya anak – anak yang tumbuh
dengan pengawasan yang kurang dari sosok ayah, sehingga peneliti ingin melihat lebih lanjut mengenai pola asuh yang diberikan oleh ibu single parent yang juga
merangkap sebagai sosok ayah dalam keluarganya. Pendidikan karakter salah satunya adalah penanaman kemandirian pada diri anak yang begitu penting
kemudian di serahkan kepada sosok ibu single parent. Peneliti ingin mengetahui bagaimana pola asuh yang diberikan oleh ibu single parent tersebut dan
dampaknya terhadap perkembangan karakter anak serta melihat hubungan antara peran ke dua orangtua terhadap perkembangan karakter, terutama mengenai sifat
kemandirian anak.
10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Peran Ibu Single Parent
1. Pengertian Ibu Single Parent
Hammer dan Turner mengartikan istilah orangtua tunggal sebagai seorang orangtua tunggal yang masih memiliki anak yang tinggal
satu rumah dengannya. Sementara itu, Sager mengatakan bahwa orangtua tunggal merupakan orangtua yang secara sendirian atau tunggal
membesarkan anak – anaknya tanpa kehadiran, dukungan dan
tanggungjawab pasangannya, Haryanto, 2012 : 36. Rohaty Mohd Majzud dalam Rahim 2006 : 34 menyatakan
bahwa lazimnya seorang ibu tunggal boleh dikatakan sebagai ibu tunggal apabila wanita itu telah kematian suami dan terpaksa meneruskan tugas
membesarkan anak – anak atau seorang wanita yang telah bercerai dengan
suaminya dan diberi hak penjagaan ke atas anak – anaknya ataupun
seorang wanita yang digantung statusnya tidak jelas karena tidak diberi nafkah oleh suami untuk menyara hidupnya dan anak
– anaknya ataupun seorang wanita dalam proses perceraian yang mungkin akan mengambil
masa yang panjang dan anak – anaknya masih dibawah jagaannya pada
waktu ini. Lebih lanjut Rohaty menjelaskan bahwa seorang ibu bisa dikatakan ibu tunggal apabila suaminya tinggal berjauhan darinya dan
tidak memainkan peranan aktif sebagai ayah dalam keluarga atau