kurang mendapat penjelasan yang rasional dan memadai atas segala aturan, kurang dihargai pendapatnya, dan orangtua kurang sensitif
terhadap kebutuhan dan persepsi anak Lestari, 2014 : 49 Beberapa sikap orangtua yang menerapkan pola asuh
otoritarian yaitu : penekanan peraturan cenderung kaku dan memaksa, menghukum perilaku anak yang buruk, tidak mendengar
pendapat dan keinginan anak, bersikap kurang hangat terhadap anak. Sementara itu akibat yang akan timbul pada anak karena pola
asuh otoritarian orangtua yaitu : mudah tersinggung, penakut, pemurung tidak bahagia, mudah terpengaruh, mudah stress, tidak
mempunyai arah masa depan yang jelas, tidak bersahabat Yusuf, 2009 : 51.
b. Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah pola asuh yang serba membolehkan bagi anak. Orangtua memberikan kebebasan kepada
anak untuk menyatakan dorongan atau keinginannya, sikap penerimaan orangtua terhadap perilaku ataupun keputusan anak
tinggi namun kontrol terhadap apa yang dilakukan anak rendah, Yusuf, 2009 : 52.
Gaya pengasuhan permisif biasanya dilakukan oleh orangtua yang terlalu baik, cenderung memberi banyak kebebasan
pada anak – anak dengan menerima dan memaklumi segala
perilaku, tuntutan dan tindakan anak, namun kurang menuntut sikap tanggungjawab dan keteraturan perilaku anak. Orangtua yang
demikian akan menyediakan sumber daya bagi pemenuhan segala kebutuhan anak, membiarkan anak untuk mengatur dirinya sendiri
dan tidak terlalu mendorongnya untuk mematuhi standar eksternal. Bila pembebasan terhadap anak sudah berlebihan dan sama sekali
tidak ada ketanggapan dari orangtua menandakan bahwa orangtua tidak peduli terhadap anak Lestari, 2014 : 48
Pola asuh permisif ini menggunakan pendekatan sangat toleran kepada perilaku anak. Orangtua memiliki sikap yang relatif
hangat dan menerima sang anak apa adanya. Kehangatan kadang cenderung memanjakan, beberapa anak terlalu dijaga dan dituruti
keinginannya, sedangkan sikap menerima anak apa adanya akan cenderung memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan apa
saja yang dia inginkan. Tetapi kebebasan yang diberikan tidak diikuti dengan tindakan mengontrol atau menuntut anak
menampilkan perilaku tertentu. Kadang – kadang anak merasa
cemas mereka melakukan sesuatu yang salah atau yang benar. Oleh karena orangtua membiarkannya, mereka melakukan apa saja yang
mereka rasa benar dan menyenangkan hati mereka, sedangkan orangtua cenderung membiarkan perilaku anak, tetapi tidak
menghukum anak, walaupun perilaku dan perbuatan anak tersebut buruk Wahyuning, 2003 : 130
Beberapa perilaku dari orangtua yang memakai pola asuh permisif yaitu : peraturan tidak dipaksakan, peraturan tidak di
komunikasikan dengan jelas, menyerah pada paksaan, rengekan dan paksaan anak, penerapan disiplin tidak konsisten, tidak
menuntut anak untuk mandiri, menerima tingkah laku anak untuk mandiri, menerima tingkah laku anak yang buruk. Sementara itu
akibat yang akan muncul pada anak dikarenakan pola asuh permisif orangtua diantaranya : bersikap implusif dan agresif, suka
memberontak, kurang memiliki rasa percaya diri dan pengendalian diri, suka mendominasi, tidak jelas arah hidupnya, prestasinya
rendah Yusuf, 2009 : 52.
c. Pola Asuh Demokrasi