Perumusan Masalah Ruang Lingkup Pembahasan

6 Penulis memilih judul ini dikarenakan tertarik akan pembahasannya yang unik, dan terdapat perbedaan diantara pandangan masyarakat Jepang dan Indonesia. Karena beberapa agama di Indonesia percaya bahwa bayi dan janin yang meninggal akan masuk ke surga karena dianggap masih suci. Sedangkan masyarakat di Jepang menganggap sebaliknya, bahwa bayi dan janin yang meninggal akan masuk neraka. Selanjutnya hal ini akan penulis bahas melalui skripsi yang berjudul “PATUNG OJIZO DALAM MASYARAKAT JEPANG”

1.2 Perumusan Masalah

Ojizo merupakan patung yang mempunyai peran yang penting dalam kehidupan masyarakat Jepang. Karena masyarakat yang ada di Jepang menjalankan tradisi menyembah Ojizo. Banyak terdapat dongeng dari Jepang jaman dahulu tentang kebaikan hati Ojizo yang dapat dijadikan sebagai pesan moral. Guba dalam Moleong 2007: 93 mendefinisikan masalah sebagai suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara 2 faktor atau lebih yang menghasilkan situasi lain yang menyeret mereka dalam hubungan yang rumit yang mereka sendiri sulit memahaminya. Kini Ojizo tetap menjadi perhatian dalam kehidupan masyarakat Jepang. Maka dari penelitian ini yang menjadi rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan adalah: 1. Bagaimana keberadaan patung Ojizo bagi masyarakat Jepang? 2. Apa fungsi patung Ojizo bagi masyarakat Jepang? Universitas Sumatera Utara 7

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka penulis menganggap perlu adanya pembatasan masalah karena dalam setiap penelitian diperlukan adanya pembatasan masalah agar pembahasan tidak terlalu melebar sehingga penulis dapat lebih fokus terhadap pembahasan dalam masalah tersebut dan agar tidak menyulitkan pembaca untuk memahami pokok permasalahan yang dibahas. Masyarakat di negara manapun pasti berpendapat bahwa anak adalah titipan Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik mungkin karena anak merupakan hal yang sangat berharga dalam hidup. Baik saat anak masih hidup maupun saat sudah tiada. Sehingga saat anak telah tiada biasanya apapun akan dilakukan orang tua untuk bisa merasa lebih dekat dengan anak mereka. Untuk membatasi ruang lingkup dalam pembahasannya, maka dalam penulisan ini hanya akan membahas masalah fungsi patung Ojizo untuk anak yang meninggal di bawah usia 7 tahun dalam masyarakat Jepang. Dan untuk mendukung pembahasan ini penulis juga akan membahas tentang keluarga Jepang, Ie dan Kazoku sebagai pelaksana pemujaan.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka