1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam sebagai agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti bahwa Islam diperuntukan bagi seluruh umat manusia di muka bumi dan dapat
diterapkan dalam setiap waktu dan tempat sampai akhir zaman. Komprehensif artinya Islam mempunyai ajaran yang lengkap dan sempurna syumul.
Kesempurnaan ajaran Islam, dikarenakan Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, tidak saja aspek spiritual ibadah murni, tetapi juga aspek
muamalah yang meliputi ekonomi, sosial, politik, hukum, dan sebagainya. Agustianto, 2002: 1
Al-Qur’an secara tegas mendeklarasikan kesempurnaan Islam tersebut. Dalam
surat Al-Maidah ayat 3 Allah berfirman, “pada hari ini kusempurnakan bagi kamu agamamu dan Kusempurnakan bagi kamu nikmatKu dan Aku ridho
Islam itu sebagai agama kamu”. Allah menyediakan sumber daya alam sangat banyak demi memenuhi
kebutuhan manusia. Manusia yang berperan sebagai khalifah, dapat memanfaatkan sumber daya yang banyak itu untuk kebutuhan hidupnya.
Dalam pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas banyaknya. Sebagimana dalam firmanNya, “dan jika kamu menghitung-hitung nikmat
Allah, niscaya kamu tidak bisa menghitungnya” QS 14:34. Sementara para
Universitas Sumatera Utara
2
ahli ekonomi konvensional, selalu menyebutkan bahwa sumber daya alam terbatas limited, sementara keinginan manusia tidak terbatas unlimited.
Karena itu, menurut Ekonomi Islam, Krisis ekonomi yang dialami suatu negara, bukan karena terbatasnya sumber daya alam, melainkan karena tidak
meratanya distribusi maldistribution, sehingga terwujud ketidakadilan injustice. Agustianto, 2002: 17
Kondisi terpuruknya ekonomi yang dialami banyak negara-negara dunia sejak
tahun 1970 bahkan sampai saat ini menjadi faktor pendorong maraknya wacana tentang Ekonomi Islam. Walaupun bukan tanpa pujian, Sistem
Ekonomi konvensional ternyata tetap tidak mampu berbuat apa-apa untuk mengantarkan sebuah negara ke pintu gerbang kesejahteraan yang diidamkan.
Negara berpredikat maju seperti Amerika dan sebagian besar Eropa sampai saat inipun tetap tidak bisa berbuat apa-apa mengatasi pengangguran, inflasi,
hutang negara, kemiskinan, defisit anggaran dan sebagainya. Ibid: 46 Indonesia yang merupakan 87,18 penduduknya beragama Islam menurut
sensus BPS 2010. dengan penduduk Muslim terbesar terdapat di Jawa Barat sebesar 41.763.592 jiwa, Jawa Timur 36.113.396 jiwa kemudian, Jawa
Tengah 31.328.341 jiwa, sedangkan Sumatera Utara menempati posisi kelima sebesar 8.579.830 jiwa, dan diposisi terakhir Nusa Tenggara Timur sebesar
423.925 jiwa, masih belum dapat menerapkan Sistem Ekonomi Syariah secara kaffah menyeluruh. Namun penerapannnya sudah mulai tampak sejak
berdirinya perbankan Syariah tahun 1992 oleh cendikiawan muslim, MUI dan
Universitas Sumatera Utara
3
pemerintah Indonenesia. yaitu Bank Muamalat sebagai Bank pertama berbasis Syariah. Dan disusul oleh lembaga-lembaga Syariah lainnya seperti
Asuransi Syariah, Pegadain Syariah, Pasar Modal Syariah dan Bisnis Syariah dll. Menurut data Bank Indonesia tahun 2013 terdapat 11 Bank Umum
Syariah BUS, 23 Unit Usaha Syariah UUS, dan 160 Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS.
Perkembangan ekonomi Syariah di Indonesia dapat kita lihat dari banyaknya lembaga keuangan salah satunya Perbankan Syariah dimana sekarang ini
banyak bank konvensional menjadi bank Syariah. Proses konvensi bank konvensional menjadi bank berbasis Syariah telah diatur oleh Undang-Undang.
Merujuk pada UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan dan Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, keduanya memberi peluang bagi
beroperasinya bank dengan sistem Syariah. Hamidi, 2003: 155
Masyarakat yang mendiami negara Republik Indonesia bercermin kepada keberhasilan bank muamalat, sehingga para ahli ekonomi secara perlahan
mengubah orientasi pemikirannya kearah pradigma Ekonomi Syariah yang dianggap lebih meyakinkan dan menjanjikan. Bahkan lebih jauh dari itu,
beberapa bank konvensional saat ini telah memiliki bank Syariah seperti Bank Syariah mandiri dan Bank Syariah BNI dll. Jumlah perbankan yang
mengunakan prinsip Syariah diperkirakan akan semakin bertambah seiring dengan telah disahkannya sebuah rancangan Undang-Undang menjadi Undang-
Undang No. 3 tahun 2006 tentang perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun
Universitas Sumatera Utara
4
1989 tentang Peradilan Agama dan Undang-Undang Perbankan yang mengakomondasi prinsip Syariah dan takaful. Ali, 2008: 61
Menyikapi perkembangan yang cukup menggembirakan itu, pihak perguruan tinggi membuka jurusan Ekonomi Islam dalam mempersiapkan kader-kader
intelektual yang mampu bekerja secara professional untuk menempati posisi pekerjaan sebagai manager operasional, account officer, manager marketing,
remedial, analisis kredit dan pegawai di berbagai institusi Ekonomi Syariah seperti Bank Syariah dan takaful Asuransi Islam, Gadai Syariah, dan
Lembaga Keuangan Syariah lainnya seperti direktur perbankan syariah di Bank Indonesia BI dan depertemen perbankan syariah di Otoritas Jasa Keuangan
OJK. Perkembangan ekonomi Syariah juga dirasakan di Sumatera Utara banyaknya
lembaga keuangan Syariah salah satunya Bank daerah Bank Sumut membuka Bank Sumut Syariah, salah satu dukungan terhadap ekonomi Syariah.
Tumbuhnya Bank Prekreditan Rakyat Syariah BPRS, Baitul Mal wat Tamwil BMT, Pergadaian Syariah, Asuransi Syariah Takaful, dan usaha bisnis
Syariah juga mulai tumbuh di Sumatera Utara mulai dari bisnis makanan halal,
fasion, bisnis transportasi, akomodasi, hingga ke bisnis wisata syariah. Dimana Ekonomi Syariah juga di dukung oleh pemerintah daerah Wakil Gubernur
Sumatera Utara juga berperan dalam perkembangan Ekonomi Syariah Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si dikukuhkan menjadi Ketua Umum Pengurus
Wilayah PW Masyarakat Ekonomi Syariah MES Sumut periode 1436H -
Universitas Sumatera Utara
5
1439H. Salah satu langkah strategis yang dapat ditempuh dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat, tanpa membedakan agama dan
keyakinan akan manfaat dan keunggulan prinsif syariah dalam membangun usaha dan bisnis. Sosialisasi dapat dilakukan dengan merangkul OJK, Bank
Indonesia dan lembaga Perbankan lainnya dengan demikian prinsip Ekonomi Syariah dapat menyebar keseluruh masyarakat
.
http:tengkuerrynuradi.com
Berjalan dengan perkembangan Ekonomi Syariah di Sumatera utara bukan hanya Institusi Agama Islam Negeri Sumatera Utara IAIN yang membuka
jurusan Ekonomi Islam. Universitas Sumatera Utara USU di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis FEB juga sudah ada mata kuliah Akuntansi Syariah di
program studi S1 Akuntansi dari tahun 2011 dan di S1 Ekonomi Pembangunan sejak tahun 2009 sudah ada konsentrasi Ekonomi Syariah dengan mata kuliah:
fiqih muamalat, Institusi pembangunan Islam, kebijakan fiskal Islam, perbankan Syariah dan ekonomi pembangunan Islam. Dan di tahun 2013
konsentrasi Ekonomi Islam berubah dengan mata kuliah antara lain: Institusi Pembangunan Islam, Analisis Ekonomi Islam, Fiqih Muamalat, dan Perbankan
Syariah. Dimana jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah konsentrasi Ekonomi Islam dapat diihat dari tabel berikut:
Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa Yang Mengambil Konsentrasi Ekonomi Islam Tahun 2009 - 2013
Semester Tahun
2009 2010
2011 2012
2013 Ganjil
15 orang 13 orang
17 orang 17 orang
Genap 12 orang
27 orang 11 orang
20 orang 19 orang
sumber dari Bagian Pendidikan FEB USU diolah
Universitas Sumatera Utara
6
Yang masih sedikit dibandingkan dengan konsentrasi perencanaan dan
perbankan di tahun ajaran 2009 sampai tahun ajaran 2013 dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1.2 Jumlah Mahasiswa Yang Mengambil Konsentrasi Perencanaan dan Perbankan Tahun 2009 - 2013
Konsentrasi Semester Tahun
2009 2010
2011 2012
2013 Perencanaan
Ganjil 70
41 9
39 45
Genap 37
17 34
68 78
Perbankan Ganjil
25 34
37 45
45 Genap
37 41
42 64
48
Sumber dari Bagian Pendidikan FEB USU diolah
Di Indonesia sendiri Ekonomi Islam lebih dikenal dengan Ekonomi Syariah, karena mecegah Islamophobia di kalangan non muslim, maka banyak muncul
lembaga-lembaga yang berbasis Sistem Ekonomi Islam lebih banyak yang memakai kata Syariah seperti Bank Syariah, Asuransi Syariah dan Pegadaian
Syariah dll. Oleh karena itu peneliti mengunakan kata ekonomi Syariah didalam skripsi.
Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Terhadap Dukungan Sistem Ekonomi Syariah Di
Sumatera Utara”
Universitas Sumatera Utara
7
1.2 Perumusan Masalah