26
Secara grafis, hal ini seharusnya digambarkan dengan tiga dimensi, namun untuk kemudahan penyajian grafis, yaitu dengan dua dimensi, maka
persamaan ini disederhanakan menjadi: Y = FS + S
Dimana: FS = C + Infak FS adalah final spending di jalan Allah
Penyederhanaan ini memungkinkan kita untuk mengunakan alat analisis
grafis yang biasa digunakan dalam teori konsumsi, yaitu memaksimalkan fungsi utilitas utility function dengan garis pendapatan tertentu budget
line, atau meminimalkan budget line dengan utility function tertentu. Ibid:173
2.5 Prinsip Dasar Distribusi Ekonomi Syariah
Pembahasan tentang distribusi menjelaskan bagaimana pembagian kekayaan ataupun pendapatan yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi. Berkaitan
erat dengan faktor-faktor produksi seperti tanah, modal, tenaga kerja, dan manajemen. Kaitan distribusi dengan tanah adalah bagaimana alokasi dana
untuk menyewa tanah sebagai tempat berkembangnya suatu aktivitas produksi. Fauzia dan Abdul, 2014: 139
Untuk mewujudkan distribusi kekayaan yang adil, jujur, dan merata Islam
menetapkan tindakan-tindakan yang positif fan prohibitif. Tindakan positif melalui zakat, hukum pewarisan, dan kontribusi lainnya, baik bersifat wajib
maupun sukarela sedekah. Tindakan prohibitif mencakup dilarangnya
Universitas Sumatera Utara
27
bunga, menimbun, minum minuman keras, judi, dan perolehan harta dengan cara tidak baik dan tidak halal. Ibid:142
2.6 Peran Pemerintah Dalam Perekonomian Syariah
Pemerintah adalah pemegang amanah Allah untuk menjalankan tugas-tugas kolektif dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan al adh wal insan
serta tata kehidupan yang baik hayyah thayyibah bagib seluruh umat, jadi manusia adalah agen dari Tuhan. P3E1, 2012 : 446
Dalam menjalankan perannya, pemerintah memiliki instrument kebijakan,
antara lain: a.
Manajemen produksi dan ketenagakerjaan di sektor publik pemerintah dapat berperan efektif dalam mengelola kekayaan publik di mana
masyrakat gagal mengelolanya. Mengatur produksi dan ketenagakerjaan secara menyeluruh.
b. Instrumen yang berkaitan dengan upaya mendorong kegiatan sektor
swasta, misalnya menetapkan regulasi bagi sektor swasta, melakukan redistribusi faktor produksi iqta’, kharaj, al-hisbah, perlindungan bagi
masyarakat lemah fakir, miskin, yatim. c.
Pricing policy, dimana negara meregulasi harga dengan cara intervensi pasar, penetapan harga, atau mendorong kebijakan diskriminasi harga
untuk kelompok masyarakat, daerah, atau sektor tertentu yang dipandang merupakan kepentingan publik. Pricing policy ini juga perlu
Universitas Sumatera Utara
28
dilakukan ketika pasar tidak dapat bersaing sempurna sehingga harga yang dihasilkan tidak merugikan masyarakat.
d. Kebijakan fiskal, yaitu pengelolaan APBN disesuaikan dengan prinsip-
prinsip publik Islam e.
Kebijakan kredit dan moneter f.
Investasi kekayaan dan surplus sektor publik
2.7 Persepsi Dalam Islam