Test tegangan tinggi. Pengujian oversheath.
d. Test kooefisient impregnasi.
Setelah selesai secara lengkap penggelaran kabel dan penyambungannya, setiap seksi minyaknya harus diperiksa dengan tujuan efisiensi dari minyak impregnasi dengan cara sbb : manometer air raksa mercury dihubungkan ke kabel dimana sistim instalasi minyaknya ditutup dan sisakan sedikit minyak, biarkan beberapa menit agar stabil, kemudian diukur jumlahnya minyak yang tarikannya menyebabkan penurunan tekanan yang telah diketahui. Koefisient impregnasi K didifinisikan sebagai berikut, tidak boleh leibih besar dari 4.5x 10 -4 : dP V dV K 1 u Dimana : dV = volume minyak yang tersisa liter dP = dorpnya tekanan mmHg. V = volume minyak didalam seksi kabel liter termasuk isolasi penghubung tangki. Ketika kondisi kabel dalam keadaan alat monitornya terpasang setiap kabel akan diuji secara terpisah. 2 2 2 2 2 02 . 1 1 067 . 98 1 10 35559 . 7 1 cm kg Bar m KN cm Kg mmHg cm Kg u Dalam membandingkan aliran yang diperoleh pada kabel yang sehat, harus diingat bahwa semua joint akan ikut terukur dan secara gambaran teoritis hanya beberapa saja yang kondisinya baik dan dijadikan referensi. Hasil pengujian menunjukan tak semestinya tidak ada gangguan pada sistim. Tetsting ini akan dikerjakan setelah penggantian kabel atau isolasi sambungan.8.21. Auxiliary Cable. 1. Continyuity Test
Setelah kabel digelar maka sebelum disambung diperlukan periksa kontinyuitas dari semua konduktor sebagai konfirmasi.2. test tegangan pada lapisan anti karat anti corrosion sheath
Panjang kabel kabel akan tetap setelah digelar dan sebelum disambung tegangan DC 4 kV per mm dari tebalnya lapisan seperti yang tertulis pada spesifikasi teknik dari kabel tsb digunakan untuk menguji ketahanan lapisan terhadap armour dan permukaan luar untuk beberapa menit.3. test tahanan isolasi
Setelah kabel digelar maka sebelum disambung harus diukur tahanan isolasi secara individu diantara setiap kabel serta terhadap armour.Parts
» Teknik Transmisi Tenaga Listrik Jilid 3 Kelas 12 Aslimeri dkk 2008
» Perencanaan PEMELIHARAAN KABEL TEGANGAN TINGGI
» Pengorganisasian PEMELIHARAAN KABEL TEGANGAN TINGGI
» Penggerakan PEMELIHARAAN KABEL TEGANGAN TINGGI
» Pemeliharaan harian Pemeliharan Mingguan.
» Prosedur Pemeliharaan Pemeliharaan kabel laut Semester
» Dokumen Prosedur Pelasanaan Pekerjaan DP3
» Termination. Peralatan yang digunakan Peralatan kerja
» Peralatan dan material yang digunakan
» Cara Pelaksanaan pemeliharaan Pengendalian
» Anti crossbonding, Prosedur pemeliharaan a. tangki diatas tanah
» Peralatan kerja Peralatan yang digunakan
» Metarial yang digunakan Pengendalian
» Manometer PEMELIHARAAN KABEL TEGANGAN TINGGI
» Material Cara Pemeliharaan Manometer
» Penggelaran kabel 1. Penggelaran kabel
» Peralatan Pergelaran . Jadwal Pemeliharan Saluran kabel Tegangan tinggi . Kebocoran Minyak
» Porsi belok Kebocoran Kecil. Kebocoran minyak kecil.
» Bagan Alir tindakan untuk kebocoran kecil :
» Memperbaiki kabel minyak yang bocor.
» Methoda mencari lokasi gangguan pada lapisan
» metoda pengukuran. Prinsip kerja
» Pengujian tahanan isolasi kabel.
» Test tegangan tinggi. Pengujian oversheath.
» Pengujian aliran Minyak. oil flow test.
» test tegangan pada lapisan anti karat anti corrosion sheath test tahanan isolasi
» Test Ketahanan Tegangan. Cross Talk.
» Elemen pembanding. PROTEKSI SISTEM PENYALURAN
» Elemen pengukurpenentu. PROTEKSI SISTEM PENYALURAN
» Sensitif. PROTEKSI SISTEM PENYALURAN
» Selektif. PROTEKSI SISTEM PENYALURAN
» Cepat. PROTEKSI SISTEM PENYALURAN
» Sederhana. PROTEKSI SISTEM PENYALURAN
» Gangguan Sistem Gangguan Non Sistem
» Pengukuran Impedansi Gangguan Oleh Relai Jarak
» Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah Karakteristik impedansi Ciri-ciri nya :
» Karakteristik Quadrilateral PROTEKSI SISTEM PENYALURAN
» Pola Dasar Pola PUTT Permissive Underreach Transfer Trip
» Pola Blocking Blocking Scheme
» Penyetelan Daerah Jangkauan pada Relai Jarak Penyetelan Zone-1
» Peyetelan zone-3 reverse Penyetelan Starting Penyetelan Resistif reach
» Pilot Relai Phase Comparison Relai
» Relai tanah selektif selection ground Relai
» Relai tanah terarah directional ground Relai
» Relai Cadangan Back Up Protection
» Operating Time dan Fault Clearing Time
» Relai Proteksi Busbar. PROTEKSI SISTEM PENYALURAN
» Relai gangguan hubung tanah.
» Relai Arus Lebih PROTEKSI SISTEM PENYALURAN
» Relai Frekwensi Kurang Under Freqwency Relay
» Automatic Mode : Posisi DFR siapotomatis
» Reclaim time : - Memberi kesempatan pmt
» Dead time : - lebih besar dari operating time
» Seting berbeda untuk kedua sisi :
» Faktor Teknis Dalam Pengoperasian Auto Reclose
» Faktor Yang Mempengaruhi Pola
» Pemeliharaan Rutin : PEMELIHARAAN SUTTSUTETI BEBAS TEGANGAN
» Pemeriksaan Rutin PEMELIHARAAN SUTTSUTETI BEBAS TEGANGAN
» Pemeriksaan Sistematis PEMELIHARAAN SUTTSUTETI BEBAS TEGANGAN
Show more