401 yang menghasilkan torsi
maksimum.
9.13.3. Relai gangguan hubung tanah.
Relai ini
berfungsi untuk
mengamankan transformator ganggu- an hubung tanah, didalam dan diluar
daerah pengaman transformator. Relai arah hubung tanah memerlukan
operating signal dan polarising signal. Operating signal diperoleh dari arus
residual melalui rangkaian trafo arus penghantar Iop = 3Io sedangkan
polarising signal diperoleh dari tegangan residual. Tegangan residual
dapat diperoleh dari rangkaian sekunder open delta trafo tegangan
seperti pada Gambar 9.24 V
RES
= V
AG
+ V
BG
+ V
CG
= 3Vo
9.14. Proteksi Penyulang 20 KV
Jenis Relai proteksi yang terdapat pada penyulang 20 kV
adalah sebagai berikut : 9.14.1.Relai Arus Lebih Over
Current Relai
Relai ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap
gangguan antar fasa atau tiga fasa.
9.14.2. Relai Arus Lebih
berarah Directional OCR
Relai ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap
gangguan antar fasa atau tiga
Reference V
Max. torque line
Zero torque
line
RESTRAIN RESTRAIN
Ii I
Iv Iv
T I
D
Gambar 9.28 Diagram phasor Torsi
402 fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja. Karena Relai ini dapat membedakan arah arus gangguan.
9.14.3. Relai Hubung Tanah Ground Fault Relay
Relai ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari
gangguan tanah. Relai Beban Lebih Over Load Relai. Relai ini dipasang
pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban
lebih.
9.14.4. Relai Penutup Balik Reclosing Relay .
Relai ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap
gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja pada satu arah
saja. Karena Relai ini dapat membedakan arah arus gangguan.
9.14.5. Relai Frekwensi Kurang Under Freqwency Relay
Relai ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi
penurunan frekwensi system. 9.15. Disturbance Fault Recorder
DFR
Disturbance Fault Recorder DFR suatu alat yang dapat
mengukur dan merekam besaran listrik seperti arus A , tegangan V
dan frekuensi Hz pada saat sebelum, selama dan setelah
gangguan
Disturbance Fault Recorder DFR yang saat ini sudah
merupakan suatu kebutuhan, yang dapat membantu merekam data dari
sistem tenaga listrik termasuk sistem proteksi serta peralatan
terkait lainnya yang pada akhirnya membantu dalam
analisa dan memastikan bahwa sistem telah bekerja dengan baik.
DFR akan bekerja secara
real time untuk memonitor kondisi
listrik dan peralatan terkait lainnya pada saat terjadi
gangguan, karena menggunakan sistem digital maka semua data
dikonversikan ke bentuk digital dan disimpan di memori., hasil
monitor tersebut akan tersimpan secara permanen dalam bentuk
hasil cetakan di kertas dan data memori.
Manfaat Disturbance Fault Recorder DFR
Mendeteksi penyebab
gangguan Mengetahui
lamanya gangguan
fault clearing time Mengetahui besaran listrik
seperti Arus A,TeganganV dan Frekuensi F
Mengetahui unjuk kerja
sistem proteksi terpasang Melihat harmonik dari sistem
tenaga Listrik Melihat apakah CT normal
tidak jenuh Memastikan bahwa PMT
bekerja dengan baik Dokumentasi
Pengembangan DFR : Time Synchronizing GPS
Master Station
Monitoring Frekuensi
DC Monitoring
Bagian dari DFR Disturbance Fault Recorder :