Pola Penalaran dalam Mengambil simpulan

Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI Mereka dengan serta-merta mengadopsinya dari tayangan-tayangan ilm di media elektronik. Ditambah lagi, pembinaan agama di rumah maupun di sekolah sangat kurang.

2. Penalaran induktif

Pola penalaran ini bermula dari pengungkapan hal-hal yang khusus, kemudian ditarik suatu simpulan yang bersifat umum. Berikut adalah pola-pola penalaran induktif. a. Generalisasi Generalisasi ialah pengambilan simpulan umum berdasarkan fakta dan data yang bersifat khusus. Data dan fakta diperoleh melalui penilaian, pengamatan, atau hasil survei. Contoh: Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kepada SMA Teladan saat mereka melaksanakan upacara, semua siswa memakai sepatu hitam dan kaos kaki putih. Pakaian mereka putih-putih dan kemeja dimasukkan ke dalam celana dan ke dalam rok, memakai ikat pinggang warna hitam. Pakaian mereka dilengkapi dengan dasi dan topi abu-abu. Jadi dapat dikatakan siswa SMA Teladan, pakaiannya seragam dan tertib sewaktu mengikuti upacara. b. Sebab-Sebab-Akibat Pola ini dimulai dengan mengemukakan fakta-fakta yang menjadi sebab, lalu ditarik simpulan yang merupakan akibat. Contoh: Hutan banyak ditebangi secara ilegal oleh oknum pengelola hutan. Terjadi kebakaran hutan di mana-mana. Pengawasan terhadap hutan lindung sangat lemah. Penduduk sekitar pun ikut-ikutan sampai membuka ladang dengan menebangi hutan. Akibatnya, setiap datang musim hujan , bencana longsor terjadi. c. Akibat-Akibat-Sebab Pola ini dimulai dengan mengungkapkan fakta-fakta yang merupakan akibat lalu dikemukakan peristiwa yang menjadi penyebabnya. Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI Contoh: Ketika hujan, banjir melanda di mana-mana. Para penduduk mengungsi di tempat yang tinggi. Mereka harus menunggu air surut kembali. Ini disebabkan saluran air tersumbat oleh sampah yang dibuang warga sembarangan. d. Analogi Analogi ialah pengambilan simpulan dengan mengambil kesamaan dari suatu hal yang diperbandingkan. Biasanya dua hal atau lebih yang dibandingkan dianggap memiliki kesamaan sifat dasarnya. Contoh: Seorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya? Begitu pula bila menuntut ilmu seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah dia sanggup melaluinya ? Jadi, menuntut ilmu sama saja halnya dengan mendaki gunung untuk mencapai puncaknya. RANGKUMAN

A. Pengertian Ringkasan

Ringkasan precis adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat. ”Precis” berarti ”memotong” atau ”memangkas”. Ringkasan berbeda dengan ikhtisar, walaupun kedua istilah itu sering disamakan, tapi sesungguhnya keduanya berbeda. Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli namun tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli. Sedangkan ikhtisar sebaliknya, tidak perlu mempertahankan sistematika penulisan sesuai dengan aslinya dan tidak perlu menyajikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional. Dalam ikhtisar, penulis dapat langsung mengemukakan pokok uraian, sementara bagian yang dianggap kurang penting dapat dibuang. Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI

B. Cara Membuat Ringkasan

Ada beberapa cara yang dapat djadikan pegangan dalam membuat ringkasan yang baik dan teratur, yaitu membaca naskah asli, mencatat gagasan utama, membuat reproduksi, dan ketentuan tambahan.

C. Beberapa Contoh Bentuk Ringkasan

Ringkasan dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu bentuk verbal atau uraian paragraf dan bentuk nonverbal berupa bagan atau skema. Meskipun ringkasan dalam bentuk bagan atau skema tetapi harus mencerminkan gagasan seperti yang diungkapkan oleh teks sumbernya. Sebelum membuat bagan atau skema, harus dicatat terlebih dulu butir- butir informasi yang akan djadikan unsur-unsur bagan atau skema.

d. Pengertian simpulan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, simpulan adalah sesuatu yang disimpulkan ; hasil menyimpulkan ; kesimpulan. Simpulan juga berarti kesudahan pendapat pendapat terakhir yang berdasarkan uraian sebelumnya atau keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif dan deduktif.]

E. Pola Penalaran dalam Mengambil simpulan

Dalam mengambil simpulan digunakan pola penalaran deduktif dan induktif. Penalaran deduktif terdiri atas silogisme, sebab-akibat-akibat, dan akibat-sebab-sebab. Pola penalaran Bermula dari pengungkapan hal-hal yang khusus, kemudian ditarik suatu simpulan yang bersifat umum. Yang termasuk pola penalaran induktif ialah generalisasi, sebab-sebab-akibat, akibat-akibat-sebab, dan analogi.