Pengertian Laporan Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan benar

Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI 4 Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan yang panjang, biasanya disusun seperti makalah. Materi laporan dibagi menjadi beberapa topik dan subtopik. 5 Laporan berbentuk buku, yaitu laporan yang disusun dalam bentuk buku. Dari segi struktur penulisan, laporan terbagi seperti berikut 1 Laporan formal, yaitu laporan yang struktur penulisannya lengkap, terdiri atas: a. halaman judul b. halaman pengesahan c. kata pengantar d. datar isi e. datar tabel jika ada f. datar graik jika ada g. pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, ruang lingkup masalahobjek, pembatasan masalahobjek, dan sebagainya h. bagian isi, berisi uraian pembahasan tentang masalah atau objek yang dilaporkan serta hasil yang dicapai i. simpulan dan saran, berisi hal-hal pokok atau intisari dari pembahasan laporan serta penyampaian keinginan pelapor terhadap hal-hal yang berkaitan dengan laporan yang belum atau seharusnya ada. Laporan formal sangat terikat dengan struktur penulisan. Laporan formal biasanya dibuat untuk keperluan formal seperti dalam ruang lingkup pekerjaan atau pendidikan, dan umumnya bersifat berkala. Contoh laporan formal ialah laporan tentang keadaan dan perkembangan proyek yang sedang dilaksanakan, laporan penelitian ilmiah, dan laporan percobaan. 2 Laporan informal, yaitu jika laporan tidak memenuhi persyaratan sistematika di atas.. Sistematika atau struktur penulisannya lebih sederhana atau memiliki model sistematika sendiri dan tidak bersifat standar. Pembuatannya lebih cenderung memenuhi kebutuhan informasi atau untuk mendapatkan data lapangan. Yang termasuk laporan informal, ialah laporan perjalanan, laporan pengamatan, dan laporan kunjungan. Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI

B. Pola Penyajian Laporan secara Lisan

Baik laporan formal maupun informal disusun dengan menggunakan bahasa yang baku. Laporan yang telah disusun bisa juga disampaikan secara lisan. Oleh sebab itu, bentuk uraian laporan dapat disajikan dengan pola penyajian narasi, deskripsi, dan ekspositoris. Pola penyajian laporan bersifat narasi lebih menekankan uraian secara kronologis, yaitu berdasarkan rangkaian waktu. Isi laporan bersifat penceritaan atau pemaparan peristiwa tentang objek yang dilaporkan. Yang termasuk laporan ini misalnya, laporan perjalanan, laporan peliputan peristiwa, dan laporan berita reportase. Laporan ini bersifat pengungkapan fakta pada sebuah peristiwa atau keadaan. Oleh sebab itu, laporan ini dituntut harus faktual berdasarkan yang ada, aktual berkaitan realita dengan kejadian yang baru terjadi, akurat berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan dan objektif apa adanya. Sebagaimana sebuah berita, pengungkapan informasinya bermuatan 5 W + I H what: apa, who: siapa, where: dimana, when: kapan, why: mengapa dan how: bagaimana. Lain lagi dengan pola penyajian laporan bersifat deskripsi. Laporan ini lebih terfokus pada penggambaran mengenai lokasi, tempat, dan bentuk isik serta ciri-ciri objek yang dilaporkan. Yang termasuk laporan deskripsi ialah laporan pengamatan, laporan kunjungan, laporan observasi, dan sebagainya. Pola penyajian laporan bersifat ekspositoris berupa uraian yang berisi langkah-langkah kerja, proses kejadian, atau pemaparan mengenai tahapan- tahapan perkembangan objek yang dilaporkan. Yang termasuk laporan bersifat ekspositoris adalah laporan penelitian, laporan percobaan, laporan pertanggungjawaban uraian pekerjaan yang menggunakan tahapan, dan sebagainya. Berikut adalah contoh-contoh laporan berbentuk narasi, deskripsi, dan ekspositoris Contoh laporan narasi berupa laporan perjalanan Sibetan, Kabupaten Karang Asem, 78 kilometer sebelah timur Denpasar adalah desa tempat asal salak bali. Terletak di ketinggian 350- 550 m dari permukaan laut. Desa ini dapat dicapai dari Denpasar dalam waktu 2,5 jam melalui Padang Bai-Amlapura dengan ongkos Rp 2.000. Kendaraan umum dari Denpasar memang hanya sampai Amlapura. Sisa Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI perjalanan sejauh 14 kilometer ke Sibetan diteruskan dengan angkutan umum Isuzu hjau dengan ongkos Rp 5.000. Sebenarnya, Sibetan bisa dicapai dalam waktu lebih singkat kalau kita mengambil jalur Denpasar-Klungkung-Besakih. Di Kota Rendang, kita turun dan menyambung perjalanan ke selat. Sayang kan, kendaraan umum Rendang-Selat hampir tidak ada sehingga memang lebih mudah datang ke Sibetan melalui Padang Bai-Amlapura. Hari Senin, setelah menempuh perjalanan selama tiga jam melalui Padang Bai-Amlapura, Trubus tiba di Sibetan pukul 14.00 WITA. Udara terasa sejuk meskipun siang itu matahari bersinar terik. Di kiri kanan jalan yang menanjak dan berkelok-kelok terlihat hamparan kebun salak dan di tengah-tengah kebun, terlihat rumah para petani. Kondisi lingkungan Sibetan memang cocok untuk salak. Iklimnya termasuk basah dengan curah hujan rata-rata 2.145 mmtahun dan jumlah hari hujan 84 hari. Dalam situasi normal, setahun ada tujuh bulan basah Oktober-April dan lima bulan kering Mei-September. Topograinya berbukit-bukit. Jenis tanahnya latosol cokelat kemerah-merahan. Tanah seperti ini kalau disiram air, menjadi licin dan lengket. Waktu Trubus ke sana, kebetulan hujan tidak turun sehingga walaupun jalan tanah di desa itu naik-turun, tetapi tidak licin. Contoh laporan narasi berupa laporan liputan peristiwa Ratusan civitas akademika Universitas Trisakti kemarin memperingati sembilan tahun Tragedi Trisakti. Para mahasiswa, karyawan, dosen, dan pimpinan kampus melakukan pengibaran bendera setengah tiang sebagai bentuk berkabung masyarakat Trisakti atas meninggalnya empat mahasiswa pada 12 Mei 1998 itu. Dihadiri seluruh masyarakat Trisakti, acara dimulai dengan pengibaran bendera setengah tiang, tepat pukul 07.30 WIB. Upacara tersebut bertempat di pelataran parkir depan Gedung Sjarif Thajeb yang berada di depan Monumen Tragedi 12 Mei. Rektor Universitas Trisakti, Thoby Mutis, pada kesempatan itu meminta agar pemerintah menetapkan tanggal 12 Mei sebagai hari antikekerasan. Selain itu, dia juga berharap nama besar yang disandang empat mahasiswa Trisakti sebagai tokoh reformasi dapat dipertahankan oleh mahasiswa Trisakti lain. ”Saya ingin setiap tanggal 12 Mei djadikan