Pemakaian Kata , Frasa, dan Kalimat yang Kurang Tepat

Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI tidak sesuai dengan kaidah yang benar. Kesalahan itu dapat terjadi pada penggunaan bentuk kata proses morfologi, pemakaian kelompok kata frasa, pemilihan ungkapan, atau keefektifan kalimat. Dalam bentuk lisan, kesalahan itu terjadi disebabkan oleh hal-hal berikut. 1. Kesalahan penggunaan imbuhan bentuk kata. Contoh : a. Pintu masuk SMK 3 akan diperlebarkan. salah Pintu masuk SMK 3 akan dilebarkan atau Pintu masuk SMK 3 akan diperlebar. benar b. Jangan dibiasakan mengenyampingkan masalah itu. salah Jangan dibiasakan mengesampingkan masalah itu. benar c. Rudi sedang mencat pagar rumahnya. salah Rudi sedang mengecat pagar rumahnya. benar 2. Ketidaktepatan pemakaian frasa kelompok kata. Contoh :

a. Untuk sementara waktu, siswa tidak bisa praktik karena ruangan

sedang direnovasi. salah Untuk sementara siswa tidak bisa praktik karena ruangan sedang direnovasi. benar b. Bus Parahiyangan sudah dinyatakan laik darat. salah Bus Parahiyangan sudah dinyatakan laik jalan. benar 3. Kesalahan kalimat

a. Di dalam

darah orang itu mengandung virus HIV. salah Darah orang itu mengandung virus HIV. benar b. Untuk peningkatan mutu pendidikan dari sekolah swasta dimana memerlukan ketekunan dan keuletan para pamong. salah Untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah swasta diperlukan ketekunan dan keuletan para pamongnya. benar Kesalahan juga banyak terjadi akibat penggunaan bentukan kata atau frasa yang baru yang tidak lazim atau tidak benar secara kaidah bahasa. Ketidaktepatan bentukan kata atau frasa juga dapat disebabkan kesalahan secara analogi atau paradigma. Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI Perhatikanlah contoh di bawah ini.

a. pertanggungan jawab dalam kalimat “Laporan pertanggungan jawab

gubernur telah diterima sebagian besar anggota dewan.” tidak tepat secara kaidahtidak lazim seharusnya pertanggungjawaban.

b. goreng pisang dalam kalimat “Ia membeli goreng pisang untuk adiknya.”

tidak tepat secara kaidahtidak lazim seharusnya pisang goreng.

c. pengangguran dalam kalimat “Ia menjadi pengangguran setelah

perusahaannya bangkrut.” salah secara analogi seharusnya penganggur dari kata menganggur verba-penganggur nomina-pengangguran nomina proses

d. ruang rokok untuk ruang khusus merokok

tidak lazim meskipun dianalogikan kepada ruang tunggu untuk ruang khusus menunggu. e. Bentuk kata pemelajaran, tidak tepat secara analogi, sebab kata tersebut berasal dari kata belajar yang diberi imbuhan pe-an, seperti kata berhenti menjadi pemberhentian. f. Kata penglepasan, pada kalimat “ Penglepasan siswa kelas XII dimeriahkan dengan kegiatan pentas seni dari siswa-siswi.” Tidak tepat secara analogi , sebab kata dasarnya lepas, jika diberi imbuhan pe-an, menjadi pelepasan. Untuk membuat kalimat yang cermat, kita harus memahami ciri kalimat efektif. Kalimat yang baik atau efektif mempunyai ciri-ciri seperti berikut. a. Kepadanan − Memiliki S dan P dengan jelas. di depan S tidak boleh ada kata depan dan di depan P tidak boleh ada kata penghubung yang Contoh: 1 Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. benar 2 Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. salah − Tidak terdapat S ganda. Contoh: 1 Dia pulang setelah dia membeli berbagai kebutuhan. salah 2 Dia pulang setelah membeli berbagai kebutuhan. benar − Kata penghubung intra kalimat tidak dipakai dalam kalimat tunggal. Contoh: 1 Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. salah Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI 2 Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. benar b. Keparalelan Persamaan bentuk kata digunakan dalam kalimat yang mengandung rincian. Contoh: 1 Harga minyak dibekukan dan dinaikkan secara bertahap benar 2 Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara bertahap. c. Kehematan Kehematan menggunakan kata atau frasa − Menghindarkan penjamakan bentuk jamak Contoh: 1 Para tamu-tamu mencicipi hidangan yang disediakan. salah 2 Para tamu mencicipi hidangan yang disediakan. benar − Penggunaan kata-kata yang berlebihan. Contoh: 1 Ia memakai baju warna merah. salah 2 Ia memakai baju merah. benar d. Kepaduan tegas dan lugas − Hindarkan kalimat bertele-tele. Contoh: 1 Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita, orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak ke luar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab. salah 2 Kita harus dapat mengembalikan kepribadian kita yang sudah ke luar dari rasa kemanusiaan dan dari kepribadian manusia Indonesia yang adil dan beradab. e. Kecermatan Kecermatan pemakaian kata, penulisan kata, penggunaan tanda baca. Contoh : Dua puluh lima ribuan. Bisa diartikan dua puluh lima lemar uang ribuan Rp 25.000,- Atau Dua puluh lembar uang, lima ribuan. Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI RANGKUMAN A . Klasiikasi Kata berdasarkan Kelas Kata Secara umum kelas kata terdiri atas 5 macam, yaitu: 1 Kata kerja verba 2 Kata sifat adjektif 3 Kata keterangan adverbia 4 Kata benda nomina, kata ganti pronomina, kata bilangan numeralia 5 Kata tugas yang dapat dirinci menjadi empat jenis kata, yaitu 1 kata depan, 2 kata sambung, 3 kata sandang, 4 kata seru, dan 5 partikel.

B. Klasiikasi Kata Berdasarkan Bentuk Kata

Dari segi bentuknya, kata dapat dibedakan atas empat macam, yaitu : 1 Kata Dasar 2 Kata Turunan 3 Kata Ulang

4 Kata Majemuk

C. Klasiikasi Kata Berdasarkan Makna Kata

Selain proses bentukan kata, makna kata juga dapat ditimbulkan oleh dua hal, yaitu: 1 Makna kata berdasarkan hubungan referensial yang dibedakan menjadi makna denotatif, makna konotatif, dan makna idiomatik ungkapan. 2 Makna kata berdasarkan hubungan antarmakna yang terdiri atas Makna kata berdasarkan hubungan antarmakna terdiri atas: sinonim, antonim, dan hiponim.

D. Penggunaan Kamus dalam Mencari Bentuk, Kategori, dan Makna Kata

Kamus dapat membantu seseorang bukan saja untuk mencari seperti variasi bentukan kata, kelas kata dan contoh-contoh pemakaiannya, termasuk pelafalan, pedoman kata, dan bentuk ungkapannya. Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI

E. Pemakaian Kata , Frasa, dan Kalimat yang Kurang Tepat

Dalam kegiatan berkomunikasi secara lisan atau tulisan masih terdapat pemakaian bahasa yang kurang cermat dalam memilih kata yang digunakan pada kalimat sehingga kalimat tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang benar. Ketidakcermatan dapat terjadi pada pemilihan bentuk kata proses morfologi, pemakaian kelompok kata frasa, pemilihan ungkapan, atau keefektivitasan kalimat. Kesalahan juga bisa terjadi karena bentukan kata yang baru atau tidak lazim. TUGAS MANDIRI Agar Anda lebih memahami materi pelajaran ini, kerjakanlah tugas berikut. 1. Bacalah bacaan atau artikel di awal bab ini. 2. Datarkanlah kata yang terdapat dalam bacaan berdasarkan kelas katanya. 3. Carilah kata yang bermakna denotatif, konotatif, dan berbentuk ungkapan. 4. Datarkanlah kata yang bersinonim. 5. Tulislah antonim dari kata bersinonim pada no. 4. 6. Tulislah kalimat yang menurut Anda kurang tepat pemakaian kata atau frasanya. Lalu, perbaikilah kalimat tersebut. UJI KOMPETENSI

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pernyataan di bawah ini

1. Kata bulan yang dipakai dalam arti denotatif terdapat pada kalimat a Ia kejatuhan bulan. b. Jangan mau menjadi bulan-bulanan. c. Ia berbulan madu ke Bali. d. Telah dua bulan ia pergi. e. Bulan muda dua hari lagi.