Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI
Contoh Lembaran Kamus
E. Bentukan KataFrasa Baru
Kata adalah satuan terkecil dari tata bahasa yang bermakna. Makna kata merupakan perwujudan kesatuan perasaan dari pikiran yang disampaikan
lewat bahasa. Dari satu kata, dapat kita bentuk belasan kata turunannya. Bentuk berimbuhan tersebut menunjukkan pertalian yang teratur antara
bentuk dan maknanya. Dalam perkembangan bahasa Indonesia, kata banyak mengalami penambahan. Hal ini terjadi karena adanya proses asimilasi
dan adaptasi dari kosakata asing dan juga akibat paradigma atau proses analogi. Paradigma artinya pembentukan kata mengikuti pola atau contoh
yang sudah ada, sedangkan analogi membandingkan pola yang sudah ada. Pada dasarnya keduanya sama.
Contoh bentukan kata berdasarkan paradigma:
Cuci
Mencuci perbuatan pencuci pelaku pencucian proses cucian hasil
Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI
Berlaku pula pada kata-kata di bawah ini.
Pelaku Proses
Hasil Perbuatan
potong pemotong
pemotongan potongan
memotong cetak
pencetak pencetakan
cetakan mencetak
lukis pelukis
pelukisan lukisan
melukis tanam
penanam penanaman
tanaman menanam
ajar pelajar
pembelajaran ajaran mengajar
Bentuk Dasar Makna
Contoh pembentukan frasa berdasarkan paradigma atau analogi. 1. Dari frasa rumah produksi, muncul frasa yang sejenis, yaitu:
− rumah singgah − rumah potong
− rumah duka − rumah industri
2. Dari frasa bawah sadar, muncul frasa baru:
− bawah umur − bawah standar
− bawah tanah − bawah harga
3. Dari bentukan kata pramugari dan pramuniaga, muncullah bentukan
kata: − pramuwisma
− pramusiwi − pramusaji
− pramuria − pramuwisata
− pramujasa
4. Dari frasa alih bahasa, timbul frasa:
− alih ragam − alih ilmu
− alih kuasa − alih haluan
− alih teknologi
5. Dari frasa hari raya muncul frasa baru :
− jalan raya − pasar raya
Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI
− panen raya
6. Dari kata tamu agung muncul
− jaksa agung − upacara agung
− hakim agung − jumat agung
− dewan pertimbangan agung − mahkamah agung
− karya agung 7. Dari gabungan kata
angkat topi timbul gabungan kata:
− angkat diri − angkat bicara
− angkat sumpah − angkat sembah
− angkat bahu − angkat kaki
8. Dari istilah
adipati, timbul istilah:
− adibusana − adikuasa
− adidaya − adikarya
Contoh pembentukan kata yang dipengaruhi oleh imbuhan asing. −
-if : aktif, agresif
− -er : komplementer, parlementer
− -al : struktur, normal
− -is : teknis, praktis
− -isasi : modernisasi, normalisasi, legalisasi − pasca- : pascapanen, pascasarjana
− pra- : prasejarah, prakarsa.
F. Pemakaian Kata , Frasa, dan Kalimat yang Kurang Tepat
Dalam kegiatan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, adakalanya pemakai bahasa tidak cermat memilih kata yang dituangkannya
di dalam kalimat. Akibatnya, kalimat yang diungkapkan tidak tepat atau
Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI
tidak sesuai dengan kaidah yang benar. Kesalahan itu dapat terjadi pada penggunaan bentuk kata proses morfologi, pemakaian kelompok kata
frasa, pemilihan ungkapan, atau keefektifan kalimat. Dalam bentuk lisan, kesalahan itu terjadi disebabkan oleh hal-hal
berikut. 1. Kesalahan penggunaan imbuhan bentuk kata.
Contoh : a. Pintu masuk SMK 3 akan diperlebarkan. salah
Pintu masuk SMK 3 akan dilebarkan atau Pintu masuk SMK 3 akan diperlebar.
benar b. Jangan dibiasakan mengenyampingkan
masalah itu. salah Jangan dibiasakan mengesampingkan
masalah itu. benar c. Rudi sedang mencat
pagar rumahnya. salah
Rudi sedang mengecat
pagar rumahnya. benar 2. Ketidaktepatan pemakaian frasa kelompok kata.
Contoh :
a. Untuk sementara waktu, siswa tidak bisa praktik karena ruangan
sedang direnovasi. salah Untuk sementara
siswa tidak bisa praktik karena ruangan sedang direnovasi. benar
b. Bus Parahiyangan sudah dinyatakan laik darat. salah
Bus Parahiyangan sudah dinyatakan laik jalan. benar
3. Kesalahan kalimat
a. Di dalam
darah orang itu mengandung virus HIV. salah Darah orang itu mengandung virus HIV. benar
b. Untuk peningkatan mutu pendidikan dari sekolah swasta dimana memerlukan
ketekunan dan keuletan para pamong. salah Untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah swasta diperlukan
ketekunan dan keuletan para pamongnya. benar Kesalahan juga banyak terjadi akibat penggunaan bentukan kata atau
frasa yang baru yang tidak lazim atau tidak benar secara kaidah bahasa. Ketidaktepatan bentukan kata atau frasa juga dapat disebabkan kesalahan
secara analogi atau paradigma.