Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI
Kalimat nomor satu sangat berbeda dengan nomor dua dan tiga, baik pada tataran pilihan kata, bentukan kata maupun susunan gramatikal
kalimatnya. Kalimat nomor satu digunakan dalam situasi resmi, sedang- kan kalimat kedua dan ketiga dalam bentuk situasi umum atau akrab.
Pada situasi santai atau akrab, seseorang lebih bebas memilih kata dan bentukannya daripada saat situasi resmi atau formal. Berkomunikasi dalam
kondisi dan situasi apa pun, yang terpenting adalah bisa menciptakan komunikasi yang efektif dan lancar.
Untuk mencapai komunikasi yang efektif proses penyampaian dan etika berbahasa yang santun tetap harus diperhatikan. Kata-kata kasar sebaiknya
dihindari. Selain kurang pantas, kata-kata kasar juga menyinggung pera- saan orang lain.
Di samping itu, dalam situasi komunikasi yang terdiri atas dua atau lebih orang, sikap saling menghargai dan menerapkan pola gilir dengan
memberikan kesempatan berbicara akan menciptakan kelancaran serta suasana yang lebih nyaman.
B. Memahami Pola Gilir dalam Berkomunikasi
Pemahaman terhadap pola gilir sangat penting dalam keberhasilan berkomunikasi. Komunikasi harus berjalan dua arah ada yang men-
dengarkan dan ada yang berbicara. Dengan adanya pola gilir diharapkan komunikasi akan seimbang dan berjalan lancar karena adanya proses
pergantian bicara sesuai topik pembicaraan atau sesuai keperluan.
Beberapa sikap yang harus dimiliki ketika menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi antara lain seperti berikut
1. Menghargai mitra bicara. Dalam kegiatan berkomunikasi, kita tidak boleh meremehkan lawan
bicara, bagaimanapun keadaan lawan bicara tetap kita hormati dan hargai.
2. Peka terhadap kesempatan Dalam kegiatan berkomunikasi secara lisan, sering terjadi dominasi
satu pihak saat bicara terhadap pihak lain. Kita harus sadar dan mengetahui kapan saatnya kita bicara dan kapan saatnya kita diam
untuk mendengarkan sehingga proses komunikasi berlangsung lancar dan nyaman.
Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI
3. Sadar akan relevansi pembicaraan. Komunikasi berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan jika
pembicaraan sesuai dengan permasalahan sehingga tercipta komunikasi yang efektif dan lancar.
4. Memilih kata yang tepat Memilih dan menggunakan kata bentukan kata dan ungkapan yang
santun sesuai dengan situasi komunikasi, demi kelangsungan dan kenyamanan komunikasi. Berkomunikasi dalam kondisi dan situasi
apa pun tetap memperhatikan etika berbahasa yang santun hindari kata-kata kasar, kurang pantas yang dapat menyinggung perasaan
pihak yang diajak bicara.
C. Penerapan Pola Gilir dalam Berbagai situasi
Menerapkan pola gilir komunikasi dapat terjadi pada situasi-situasi berikut.
1 Suasana kehidupan sehari-hari, seperti di rumah tangga, di sekolah, di pasar, di kantor , di arisan, dan sanggar.
2 Diskusi kelompok, seperti di sekolah dan di kampus, kegiatan pramuka, dan di dunia kerja.
3 Film atau sinetron 4 Naskah drama dan pementasan drama
Berikut beberapa contoh penerapan pola gilir dalam berkomunikasi.
1. Penerapan Pola Gilir dalam diskusi
Diskusi adalah bentuk kegiatan berbicara dalam rangka membahas sesuatu masalah secara teratur dan terarah. Diskusi bertujuan mencari jalan
keluar, pemecahan masalah, membuat keputusan, atau simpulan. Untuk dapat memahami pola gilir berkomunikasi dalam satu diskusi, kita harus
memahami lebih dahulu hal-hal yang berkaitan dengan diskusi. Hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan diskusi, antara lain sebagai berikut.
a. Unsur-Unsur diskusi
Unsur-unsur yang terlibat dalam diskusi, adalah sebgai berikut. 1 PemimpinModerator, bertugas merencanakan dan memper-