Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran CTL disebabkan masih banyak pendidik yang menggunakan metode pembelajaran lama misalnya metode ceramah dan lain sebagainya yang kurang mengikuti perkembangan zaman. Karena metode pembelajaran lama itu kurang memotivasi belajar siswa, tidak adanya variasi dalam pembelajaran, sehingga siswa merasa bosan dan tidak semangat untuk mengikuti pelajaran yang diberikan. Siswa menerima informasi secara pasif dan belajar secara individual, selain itu ada yang tidak mencatat materi pelajaran, bahkan bercanda ketika pelajaran sedang berlangsung. Dipastikan penggunaan metode yang tepat dan mengikuti perkembangan zaman dapat menunjang keberhasilan dalam mengajar. Sehingga dapat menghasilkan siswa yang berkualitas. Dengan diterapkannya model ini, diharapkan dapat membantu para pendidik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam mengarahkan peserta didik untuk menjadi manusia yang benar-benar mempunyai kualitas keberagamaan yang kuat yang dihiasi dengan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan situasi tersebut, dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah metode CTL dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas VII SMP Bhakti Mulia Jakarta Timur?

B. Identifikasi Masalah

Dari hasil pengamatan selama pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berlangsung di kelas VII SMP Bhakti Mulia Jakarta Timur, dapat diidentifikasi bahwa: 1. Banyak siswa yang tidak memperhatikan pelajaran PAI. 2. Siswa kurang termotivasi ketika sedang mempelajari pelajaran Pendidikan Agama Islam.

C. Pembatasan Masalah

Sebagaimana deskripsi yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, maka peneliti akan menilai bahwa kegiatan penelitian ini akan membahas berkenaan dengan penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning pada bidang studi PAI.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana langkah-langkah CTL? 2. apakah metode CTL dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas VII SMP Bhakti Mulia Jakarta Timur?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas maka tujuan penelitian ini adalah: - Untuk mengetahui dan mendeskripsikan motivasi hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi semua pihak, antara lain: 1. Bagi guru mempunyai gambaran tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang efektif dan menyenangkan serta adanya inovasi baru bagi pendidik tentang model dan metode pembelajaran. 2. Bagi siswa, membantu untuk yang berkesulitan dalam memahami pelajaran khususnya Pendidikan Agama Islam dan mengembangkan daya nalar serta berpikir lebih kreatif, sehingga siswa mudah termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. 3. Bagi sekolah, menjadi masukan yang berharga untuk mensosialisasikan perlunya pengembangan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL sebagai metode pembelajaran alternative mata pelajaran PAI SMP Bhakti Mulia Jakarta Timur. 4. Bagi peneliti, skripsi ini diharapkan menjadi pelengkap khasanah intelektual kependidikan sebagai cerminan tanggung jawab akademik dan turut memikirkan upaya pemberdayaan pendidikan.

BAB II KAJIAN TEORI

A. MOTIVASI BELAJAR

1. Pengertian Motivasi

Banyak sekali, bahkan sudah umum orang menyebut dengan “motif” untuk menunjuk mengapa seseorang itu berbuat sesuatu. Apa motifnya si Badu itu membuat kekacauan, apa motifnya si Aman itu rajin membaca, apa motifnya Pak Jalu memberikan insentif kepada pembantunya, dan begitu seterusnya. Kalau demikian, apa yang dimaksud dengan motif? Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern kesiapsiagaan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat- saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakanmendesak. 1 Motivasi berasal dari bahasa Latin ”movere”, yang berarti menggerakkan. Berdasarkan pengertian ini, makna motivasi menjadi berkembang. Wlodkowski menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah serta ketahanan persistence pada tingkah laku tersebut. Pengertian ini jelas bernafaskan behaviorisme. Sedangkan Imron menjelaskan, bahwa motivasi berasal dari bahasa Inggris motivation yang berarti dorongan pengalasan dan motivasi. Kata kerjanya adalah to motivate yang berarti mendorong, menyebabkan, dan merangsang. Motive sendiri berarti alasan, sebab, dan daya penggerak Echols. Motif adalah 1 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2011, Cet. 19, h. 73. keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan Suryabaya. Motivasi juga dapat dijelaskan sebagai tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu Cropley. Hampir senada, Winkles mengemukakan bahwa motif adalah adanya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Pengertian ini bermakna jika seseorang melihat suatu manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh, maka ia akan berusaha keras untuk mencapai tujuan tersebut. Ames menjelaskan motivasi dari pandangan kognitif, menurut pandangan ini, motivasi didefinisikan sebagai perspektif yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya. Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang percaya bahwa ia memiliki kemampuan untuk menyelesaikan suatu tugas akan termotivasi untuk menyelesaikan tugas tersebut. 2 Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting. 1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam system “neurophysiological” yang ada pada organism manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia, penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia. 2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa”feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. 3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi 2 Evelin Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010, h. 49-50.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap motivasi belajar PAI siswa di SMPN 250 Jakarta

2 8 150

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BAGI Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning Bagi Siswa Kelas X Semester I SMA Islam Sudirman 2 Boyolali Tahun

0 0 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Dengan Menggunakan Metode Contextual Teaching And Learning Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Tambakboyo Pedan Tahun 2012/20

0 0 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Dengan Menggunakan Metode Contextual Teaching And Learning Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Tambakboyo Pedan Tahun 2012/20

0 1 20

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning ( CTL) Pada Siswa Kelas II SD Negeri 2 Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching and Learning (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri G

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching and Learning (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri Go

0 0 11

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ) BAGI SISWA KELAS VIII SEMESTER II MTs NEGERI TE

0 0 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATA

0 0 16