Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian
memang muncul karena terangsangterdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Dari ke tiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian
bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada seseorang siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu
diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam, mungkin sakit, lapar, ada problem pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti pada
diri anak tidak terjadi perubahan energi, tidak terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau kebutuhan belajar.
Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat menemukan sebab-musababnya kemudian mendorong seseorang siswa itu mau
melakukam pekerjaan yang seharusnya dilakukan, yakni belajar. Dengan kata lain, siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya.
Atau singkatnya perlu diberikan motivasi. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang.
3
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai motivasi yang telah dikutip dari beberapa sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu
3
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada 2011, Cet. 19, h. 74-75
doronganpenggerak yang ada pada diri manusia untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Menurut Djaali, individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1 Menyukai stuasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas.
2 Hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib atau
kebetulan. 3
Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang terlalu mudah dicapai atau terlalu besar resikonya.
4 Mencari situasi atau pekerjaan di mana ia memperoleh umpan balik
dengan segera dan nyata untuk menentukan baik tidaknya hasil pekerjaannya.
5 Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain.
6 Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang
lebih baik. 7
Tidak terpengaruh untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau keuntungan lainnya, ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebut
merupakan lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan. Menurut Kalb, motivasi yang ada pada diri setiap siswa itu memiliki ciri-
ciri-ciri sebagai berikut: a.
Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib atau kebetulan.
b. Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari pada tujuan yang
terlalu mudah dicapai atau terlalu besar resikonya. c.
Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baik tidaknya hasil pekerjaannya.
d. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain.
e. Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang
lebih baik.
f. Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau keuntungan
lainnya, ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebut merupakan lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan.