Ion kalsium ternyata dapat membantu adhesi antara bakteri dan antara bakteri dan pelikel. Sumber organik dan anorganik komponen adalah terutama air liur dan
sebagai peningkatan konten mineral, massa plak dapat berkalsifikasi ke bentuk kalkulus.
20
2.1.3 Tahap-tahap Pembentukan Plak
Tahap-tahap yang berbeda dalam pembentukan plak terdiri dari tiga tahap, yaitu pembentukan pelikel, kolonisasi awal serta kolonisasi sekunder dan pematangan
plak.
20
2.1.3.1 Pembentukan Pelikel
Dalam hitungan detik protein saliva membersihkan lapisan tipis dari permukaan gigi yang sebagian besar glikoprotein yang diendapkan pada permukaan
gigi serta pada restorasi dan gigi palsu. Lapisan ini mengakuisisi pelikel tipis saliva 0,5ยต halus, tidak berwarna, transparan, dapat melekat pada permukaan gigi, dan
dapat dihapus hanya dengan gesekan. Menimbulkan elektrostatik antara hidroksiapatit dan komponen saliva tertentu seperti glikoprotein. Pada awalnya
pelikel adalah bebas bakteri.
20
Komponen khas pelikel pada berbagai daerah komposisinya bervariasi. Pengamatan terhadap pelikel enamel yang baru terbentuk 2 jam menunjukkan
bahwa komposisi asam aminonya berbeda dari komposisi saliva, dimana pelikel dibentuk oleh adsorpsi makromolekul sekitar secara selektif.
20
Pelikel berfungsi sebagai penghalang protektif, yang akan bertindak sebagai pelumas permukaan dan mencegah desikasi pengeringan jaringan. Selain itu pelikel
merupakan substrat dimana bakteri dari sekitarnya akan melekat.
20
2.1.3.2 Kolonisasi Awal
Kolonisasi awal hanya membutuhkan waktu beberapa menit, setelah itu pelikel langsung terdeposit oleh populasi bakteri. Bakteri dapat terdeposit secara
langsung pada enamel tetapi selalu terjadi perlekatan dengan pelikel dan agregasi bakteri juga dilapisi oleh glikoprotein saliva. Pada orang primitif dimana dietnya
alami dari makan yang keras dan berserat pada permukaan oklusal dan area kontak dari subjek cukup mengenai seluruh permukaan sehingga deposit bakteri sangat
minimal. Ketika dietnya lunak gigi yang digunakan hanya terkena sedikit atau tidak sama sekali dan mendorong terjadinya deposit dari bakteri. Akumulasi terbesar
dijumpai pada sisi yang tersembunyi pada bagian yang tidak terkena gesekan dan pergerakan dari lidah. Pada regio interdental yang berada dibawah daerah kontak
merupakan sisi yang memiliki ketebalan plak terbesar.
20
Pada beberapa jam pertama jenis Streptococcus dan sedikit perlekatan dari Actinomyces pada pelikel merupakan awal dari kolonisasi. Selama jam pertama pada
beberapa hari terjadi pertumbuhan dari populasi bakteri dan menyebar keluar dari permukaan gigi, dimana dibawah pemeriksaan mikroskop elektron terlihat bentukan
organisme tersebut seperti skyscrapers pada satu lapisan yang terbaik dari permukaan gigi tersebut. Terdapat kolom pararel dari bakteri yang dipisahkan oleh ruang sempit,
dan proses pertumbuhan plak merupakan deposisi dari jenis baru dalam bentuk ruang. Terdapat perlekatan deposit jenis baru yang merupakan perintis bakteri yang
menggunakan molekul spesifik dan mekanismenya. Pada awal ini, jenis bakteri yang baru dari saliva atau sekitar membran mukosa yang muncul pada bakteri secara alami
dari permukaan gigi, dan perlekatan oleh karena adanya interaksi dengan kesiapan perlekatan bakteri plak. Hubungan ini diketahui sebagai coaggregations dan
merupakan perantara terhadap perlekatan spesifik dari protein yang terjadi antara sel- sel tersebut.
20
Pembentukan plak supragingiva juga dipelopori oleh bakteri dengan kemampuannya membentuk polisakarida ekstraseluler yang diikuti dengan
keterikatannya pada gigi dan yang lainnya termasuk Streptococcus mitior, S. Sanguis, Actinomyces dan A. Naeslundi. Dua tahap pembentukan plak ini membutuhkan waktu
dalam 2 hari. Pertumbuhan plak disebabkan karena ikatan multiplikasi internal dan deposisi pada permukaan gigi. Meskipun, multiplikasi internal sangat lambat sampai
plak tersebut menjadi matur.
20
2.1.3.3 Kolonisasi Sekunder dan Pematangan Plak