lxxiii
b. Uji Multikolinieritas
Dari hasil perhitungan data penghitungan terlampir menunjukan bahwa nilai VIF Variance Inflation Factor dan tingkat tolerance
variabel kurs, IHSG dan inflasi terhadap seluruh saham perusahaan sektor barang konsumsi pada industri rokok khususnya yang tercatat di
Bursa Efek Jakarta masing-masing memiliki nilai VIF di sekitar 1 yaitu masing-masing 1.008 kurs, 1.056 IHSG dan 1.006 inflasi disertai
dengan nilai tolerance yang berkisar pada angka 1 yakni masing-masing 0.982 kurs, 0.974 IHSG dan 0.994 inflasi maka dapat dikatakan
pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas antara variabel independen.
Tabel 4.4. Hasil Multikolinieritas
Sumber : Data Olahan
c. Uji Auto Korelasi
Dari hasil pengujian autokorelasi dengan metode ARCH dan Garch terhadap seluruh saham perusahaan sektor barang konsumsi yang
tercatat di Bursa Efek jakarta dari tahun 2002 sampai dengan 2006 di dapat nilai D-W Durbin Watson sebagaimana tabel 4.5. berikut :
Tabel 4.5. Hasil Uji Durbin Watson
Variabel VIF
Tolerance Kurs
1.008 0.982
IHSG 1.056
0.974 Inflasi
1.006 0.994
lxxiv No
Saham Individu Perusahaan Nilai D-W
Tobacco Manufactures 1 BAT Indonesia Tbk.
1.794191 2 Gudang Garam Tbk.
1.903927 3 HM Sampoerna Tbk.
1.691603 4 Bentoel Intl Investama Tbk.
1.822231 Berdasarkan data tabel di atas berarti model dalam penelitian ini
tidak terdapat masalah autokorelasi, dengan melihat tabel untuk menentukan ada tidaknya autokorelasi berikut:
Tabel 4.6. Tabel Uji Durbin Watson
dL dU 2 4-dU 4-dL
4
1.48 1.689 2.311 2.52
d. Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini persamaan model regresi di dapat dengan menggunakan uji White. Pada uji yang penulis lakukan tidak terdapat
heteroskedastisitas kepada data-data yang penulis teliti dan ujikan karena memiliki hasil = 5 terlampir
2. Pengujian Hipotesis