xxxiv negara serta adanya ruang publik yang bebas untuk memperjuangkan
kepentingan publik.
B. Sikap Keberagamaan
1. Pengertian Sikap Keberagamaan
Secara etimologi sikap berarti “Pandangan atau perasaan yang disertai dengan kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu”.
25
Kata “Sikap” atau dalam bahasa Inggris disebut Attitude, yaitu “suatu cara bereaksi terhadap suatu rangsangan atau stimulus”,
26
yang menurut istilah psikologi adalah satu pridisposisi atau kecenderungan yang relatif stabil
dan berlangsung terus menerus untuk bertingkah laku atau untuk menyaksikan dengan satu cara tertentu terhadap hal-hal tertentu pula.
27
Sedangkan menurut terminologi sikap berarti “kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang nyata”.
28
Menurut Bruno, ”sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap, untuk bereaksi dengan cara yang baik atau buruk, terhadap
barang atau orang tertentu”.
29
Sementara Abu Ahmadi mendefinisikan sikap sebagai “kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang
25
R. Soetarno, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta : Kanisius, 1993, Cet. II, h. 41
26
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995, Cet. X, h. 141
27
J. P. Chaplin., Kamus Lengkap Psikologi, Terj. Kartini Kartono, Jakarta Raja Grafindo, 1997, Cet. VII, h. 43
28
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1979, h. 52
29
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000, Cet. 4, h. 120
xxxv nyata”.
30
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Sarlito Wirawan menyatakan bahwa Sikap adalah “Kesiapan pada seseorang untuk
bertindak secara tertentu terhadap hal tertentu”.
31
Bimo Walgito menegaskan sikap adalah “kesadaran diri seseorang yang menggerakkan
diri untuk bertindak dan melakukan perbuatan”.
32
Berdasarkan beberapa pengertian dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Dalam bersikap
positif cenderung akan bertindak mendekati, menyukai, mengharapkan objek tertentu, sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan
untuk menjauhi, membenci, dan tidak menyukai objek tertentu. Sedangkan kata “Keberagamaan” berasal dari kata “beragama”,
Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan antara lain; Menganut memeluk agama, Beribadat, taat kepada agama baik hidupnya menurut
agama. Misalnya “Ia berasal dari keluarga yang taat beragama”.
33
Berdasarkan uraian arti beragama tersebut, dapat dijelaskan yang dimaksud dengan keberagamaan adalah kondisi keimanan keyakinan
seseorang yang terdalam terhadap ajaran-ajaran agama, yang kemudian direalisasikan dalam setiap sikap dan prilaku hidupnya. Semua yang
30
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, h. 52
31
Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta : PT. Bulan Bintang, 1991, Cet. VI, h. 94
32
Bimo Walgito, Psikologi Sosial, Surabaya: Andi Offset, 1980, h. 80
33
J.S. Badudu Sota Mohamad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1994, Cet. I, hal. 11
xxxvi dilakukan berdasarkan keyakinan hatinya yang dilandasi dengan keimanan
keyakinannya. Dari beberapa pengertian dan uraian di atas, dapat disimpulkan
bahwa sikap keberagamaan adalah kondisi keimanan atau keyakinan terdalam seseorang terhadap ajaran agamanya yang kemudian
diaktualisasikan dalam sikap dan prilaku hidupnya sehari-hari.
5. Teori Dasar Tentang Sikap Keberagamaan