Ruang Lingkup Penelitian Analisis Kandungan Zat Pewarna Sintetis Pada Makanan dan Minuman Jajanan di SDN Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat Kota Tangsel Tahun 2014

14 2.2 Bahan Tambahan Makanan 2.2.1 Definisi Bahan Tambahan Makanan Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722MenkesPerIX1988 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan kedalam makanan untuk maksud teknologi termasuk organoleptik pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan untuk menghasilkan langsung atau tidak langsung suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas makanan tersebut. Pada umumnya dalam pengolahan makanan selalu diusahakan untuk menghasilkan produk makanan yang disukai dan berkualitas baik Widyaningsih, 2006.Bahan tambahan makanan BTM atau sering juga disebut dengan Bahan Tambahan Pangan BTP adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat ataupun bentuk makanan. Bahan Tambahan Makanan itu sendiri bisa memiliki nilai gizi, tetapi ada juga yang tidak Yuliarti, 2007. 2.2.2 Penggunaan Bahan Tambahan Makanan Tujuan penggunaan bahan tambahan makanan adalah dapat meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan, membuat bahan makanan lebih mudah dihidangkan, serta 15 mempermudah preparasi bahan makanan. Pada umumnya bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila Cahyadi, 2009: 1. Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan. 2. Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi syarat. 3. Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik untuk pangan. 4. Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan. Adapun Fungsi bahan tambahan makanan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 235MenkesPerVI1979, yaitu sebagai Antioksidan; Antikempal; Pengasam; Penetral, dan Pendapar;Enzim, Pemanis buatan;Pemutih dan Pematang; Penambah gizi; Pengawet; Pengemulsi, Pemantap, dan Pengental; Pengeras; Pewarna alami dan sintetik; Penyedap rasa dan aroma; Seskuestran; serta Bahan tambahan lain.

2.2.3 Jenis Bahan Tambahan Makanan

Apabila dilihat dari asalnya, bahan tambahan pangan dapat berasal dari sumber alamiah, seperti lesitin, asam sitrat, dan lain sebagainya. Bahan ini dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia maupun sifat metabolismenya. Pada umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan