54
berwarna merah mencolok maka sebaiknya, tidak dikonsumsi terlalu sering karena efek yang ditimbulkan apabila dikonsumsi secara terus
menerus dapat menimbulkan penyakit seperti tumor.
6.2.3 Zat Pewarna Sintetis Eritrosin pada Makanan dan Minuman Jajanan
Eritrosin merupakan sebuah zat pewarna sintetis yeng memberikan warna cherry-pink, biasanya digunakan sebagai pewarna makanan maupun
minuman. Zat pewarna ini berupa tepung coklat, larutannya dalam alkohol 95 menghasilkan warna merah, sedangkan larutannya dalam air
berwarna merah cherry Kurniawati, 2009.
Mengonsumsi Eritrosin dalam dosis tinggi dapat bersifat karsinogen. Selain itu juga meningkatkan hiperaktivitas pada anak SD,
dapat mengakibatkan reaksi alergi seperti nafas pendek, dada sesak, sakit
kepala, dan iritasi kulit Usmiati, 2004.
Hasil uji laboratorium diperoleh bahwa pada minuman sirup kuning mengandung zat pewarna sintetis Eritrosin karena pada saat
pemeriksaan dengan diberi HCl pekat berubah warna menjadi kuning- orange, diberi NaOH 10 tidak berubah warna dan saat diberi NH4OH
warna tidak berubah. Selain pada sirup kuning, pada sirup jeruk juga di dapat hasil yang sama yaitu mengandung zat pewarna sintetis Eritrosin.
Dengan demikian, Eritrosin tidak dapat dipakai dalam produk minuman karena eritrosin mudah diendapkan oleh asam. Maka dari itu, minuman
55
yang berwarna kuning mencolok dicurigai mengandung zat pewarna sintetis yang membahayakan bagi kesehatan.
Dari tiga zat pewarna sintetis yang dilarang diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar makanan dan minuman jajanan yang
dijajakan di sekolah mengandung zat pewarna sintetis yang dilarang oleh Permenkes RI No.722MenkesPerIX1988. Kemudian, makanan dan
minuman yang mempunyai warna mencolok harus dicurigai karena kemungkinan mengandung zat pewarna sintetis. Zat pewarna sintetis yang
dilarang dapat membahayakan kesehatan terutama jika dikonsumsi secara terus menerus karena berefek jangka panjang. Selain itu, kasus yang
banyak ditemukan salah satunya pada makanan dan minuman anak sekolah yang dijual di lingkungan sekolah tetutama sekolah dasar. Maka
sebaiknya, pihak sekolah memberi penyuluhan atau edukasi kesehatan tentang makanan dan minuman jajanan yang baik untuk dikonsumsi dan
yang tidak baik dikonsumsi serta dampak dari makanan dan minuman tersebut. Serta pihak sekolah sebaiknya mengawasi penjualan makanan
dan minuman jajanan yang dijajakan di lingkungan sekolah.
6.3 Zat Pewarna Sintetis dalam Perspektif Islam
Makanan merupakan asupan gizi yang dibutuhkan, oleh karena itu asupan yang akan dicerna oleh tubuh harus mempunyai standarisasi empat sehat lima
sempurna, dewasa ini perkembangan ketertarikan masyarakat terhadap beberapa