Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

5 Terdapat 19 pekerja yang bekerja di IS -1. Pemantauan dosis radiasi pada pekerja dilakukan dengan memeriksa TLD pekerja tiap tiga bulan dan menggunakan Radiameter untuk mengukur radiasi di IS-1. Laju dosis IS-1 lebih besar daripada IS-2 pada tahun 2012. Peneliti ingin mengetahui besar radiasi yang diterima oleh pekerja yang ada di IS-1 pada tahun 2013 hingga 2014.

1.2. Rumusan Masalah

Sebagai pusat pengolahan limbah radioaktif di Indonesia, PTLR Serpong bertugas untuk mengolah berbagai jenis limbah radioaktif sehingga para pekerja berpotensi untuk terpajan radiasi, terutama radiasi gama yang dipancarkan dari limbah radioaktif tersebut. Hal ini, tentunya dapat berpengaruh terhadap kesehatan para pekerja di PTLR khususnya pekerja yang bekerja pada penyimpanan sementara IS-1 limbah radioaktif karena pada daerah kerja tersebut, tersimpan limbah radioaktif yang belum dan sudah diolah. Pekerja harus melakukan kontak dengan limbah untuk memproses limbah. Selama tahun 2008-2012, rata-rata laju dosis Interim Storage-1 IS-1 sebesar 0.56 – 6.84 μSvjam dan rata-rata laju dosis kumulatif dengan rentang 0.88 – 5.79 mSv 3 bulan Romli, 2012. Sedangkan pada tahun 2013, rata-rata laju dosis Interim Storage-2 IS-2 sebesar 1,31±0,99 μSvjam. Pajanan radiasi yang diterima pekerja IS-1 perlu diteliti karena IS-1 memiliki laju dosis yang lebih besar dalam kurun waktu 2008-2012 daripada IS-2 pada tahun 2013. Oleh karena itu, permasalahan yang timbul adalah besar penerimaan dosis radiasi pada pekerja di instalasi penyimpanan sementara Interim Storage, IS-1 pada tahun 2013-2014. Durasi pekerja terpajan radiasi berpengaruh pada dosis radiasi yang 6 diterima oleh pekerja. Bila waktu bekerja selama 8 jamhari, maka pekerja akan menerima radiasi yang tinggi.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumya, maka dapat dibuat pertanyaan penelitian, sebagai berikut: 1. Berapa dosis radiasi yang diterima oleh pekerja pada tahun 2013-2014? 2. Berapa laju dosis radiasi yang terdapat pada IS-1 pada tahun 2013-2014? 3. Berapa lama pekerja terpajan radiasi gama ketika di IS-1 pada tahun 2013- 2014? 1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui penerimaan dosis radiasi pekerja di penyimpanan sementara Interim Storage-1 limbah radioaktif Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Serpong.

1.4.2. Tujuan Khusus

1. Diketahuinya dosis radiasi yang diterima oleh pekerja yang bekerja di IS- 1 pada tahun 2013-2014. 2. Diketahuinya laju dosis radiasi di IS-1 pada tahun 2013-2014. 3. Diketahuinya durasi pemajanan radiasi pada pekerja di IS-1 pada tahun 2013-2014. 7 1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Bagi PTLR Serpong Manfaat penelitian bagi PTLR Serpong adalah sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja

1.5.2. Bagi penelitian selanjutnya

Manfaat untuk penelitian selanjutnya yaitu dapat dijadikan referensi mengenai dosis radiasi pada pekerja

1.6. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian mengenai gambaran penerimaan dosis radiasi ini, dilakukan selama periode April-Mei 2014 pada penyimpanan sementara Interim Storage, IS-1 limbah radioaktif PTLR Serpong. Metode penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data sekunder, observasi dan wawancara tidak terstruktur kepada pekerja sub bidang preparasi dan analisis, sub bidang pengangkutan dan penyimpanan sementara, dan sub bidang pengendalian daerah kerja. Terpilihnya IS-1 PTLR Serpong karena pada daerah kerja tersebut tersimpan limbah radioaktif yang memiliki laju dosis lebih besar daripada Interim Storage-2. Data yang diambil adalah dosis radiasi dan laju dosis pada bulan Maret 2013 hingga Maret 2014. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Radiasi

Radiasi merupakan bentuk perambatan energi seperti sinar, gelombang dan partikel. Berdasarkan Cheever 2002, dan Barnes 1997, radiasi pengion didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan partikel yang karena energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya. Dalam tujuan proteksi radiasi, radiasi pengion dapat didefinisikan sebagai radiasi yang mampu memproduksi pasangan ion pada material biologis IAEA, 2007. Partikel dan gelombang elektromagnetik tersebut mampu menyebabkan perubahan struktur dalam atom dari medium yang dilaluinya. Jika radiasi berinteraksi dengan atom dalam satu medium, maka akan dihasilkan pasangan ion atau hanya terjadi atomic excitation tanpa menghasilkan ion. Ion yang dihasilkan dalam proses interaksi ini bisa berbentuk ion positif apabila atom di dalam medium tersebut kehilangan satu atau lebih elektronnya dan jika ada atom gas maupun oksigen yang berinteraksi dengan elektron bebas dari interaksi tersebut, maka mengakibatkan timbulnya suatu ion yang kelebihan elektron atau ion negatif. Jadi, suatu radiasi yang mampu menghasilkan pasangan ion di dalam suatu medium dinamakan radiasi pengion ACGIH, 2005.