25
menurunkan secara eksponential pajanan radiasi gama. Penentuan efektivitas perisai dalam mengurangi pancaran radiasi gama dapat
dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Rhr at 1 ft = 6 Ci E f
Dimana: Ci = Aktivitas E = Energi MeV
f = fractional yeild Dengan persamaan tersebut, pajanan radiasi gama dapat berkurang
sebesar Roentgen per jam pada jarak 1 feet.
Tabel 2.8. Perkiraan Ketebalan Shielding
Sumber Ketebalan cm
Timbal Besi
Beton 110
½ 110
½ 110
½
Co-60 4,11
1,24 7,36
2,21 22,9
6,90 Ra-226
4,70 1,42
7,70 2,31
24,4 7,37
Cs-137 2,13
0,64 5,72
1,73 15,7
4,83 Ir-192
1,63 0,48
15,7 4,83
Sumber: Fundamental of Industrial Hygiene 5th Edition
2.9.2. Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif harus dilakukan berdasarkan standar prosedur keselamatan radiasi. Tamasssian 2004 menyebutkan bahwa
ada beberapa pengendalian administratif yang perlu diterapkan guna melindungi pekerja dari efek radiasi yang merugikan, terdiri atas:
1. Pelatihan Regulasi yang berkaitan dengan pemanfaatan radiasi pengion
mensyaratkan agar semua pekerja yang bekerja dengan material
26
radioaktif wajib mengikuti adequate training sebelum menangani radionuklida, termasuk kursus rutin. Lingkup program pelatihan
tergantung pada penanganan material radioaktif pada daerah kerja. 2. Pelaporan dan investigasi kecelakaan
Semua kecelakaan yang berkaitan dengan material radioaktif harus diinvestigasi dan didokumentasikan dengan tepat. Investigasi
kecelakaan meliputi penyebab kecelakaan dan tindakan penanggulangan untuk mencegah tingkat keparahan. Kecelakaan tertentu yang meliputi
kehilangan material radioaktif, pajanan berlebihan pada pekerja, atau kerusakan property harus segera dilaporkan ke BAPETEN.
3. Program inspeksi Program inspeksi adalah alat untuk memonitor efektifitas program
pengendalian serta sebagai cara mengidentifikasi trend dan membandingkannya dengan standar. Pelaksanaan inspeksi harus
komprehensif dan mengikuti format yang telah terstruktur. Program inspeksi sangat disarankan dengan menggunakan checklist. Menurut
IAEA 2007, kunci sukses program inspeksi dapat dilihat melalui frekuensi dan prioritas program berdasarkan bahaya atau konsekuensi
potensial. Dalam mempertahankan program inspeksi yang relevan, maka diperlukan analisis data inspeksi dari jenis dan sumber radiasi radiasi
yang berbeda. Berikut merupakan frekuensi pelaksanaan inspeksi yang disarankan oleh IAEA:
27
Tabel 2.9. Frekuensi Inspeksi Penggunaan
Frekuensi Inspeksi Tahun
Dental Radiografi 5
Kedokteran Nuklir 1-2
Radioterapi 1
Diagnostik radiologi dengan peralatan kompleks
2-3 Diagnostik radiologi alat x-ray
konvensional 3-5
Industri radiografi 1
Irradiators industri
1 Irradiators
penelitian 3-5
Radiation Gainge 3-5
Well Logging 1-3
Sumber: IAEA 2007 4. Regulasi keselamatan radiasi
Menurut IAEA 2007, regulasi mengenai keselamatan keselamatan radiasi diperlukan untuk melindungi pekerja guna mengurangi risiko
radiasi yang mungkin timbul. Regulasi tersebut meliputi berbagai persyaratan mengenai keselamatan radiasi serta cara pengukuran radiasi
pada pekerja dan lingkungan kerja.
2.9.3. Pelindung Diri