49
6.3. Laju Dosis Radiasi di IS-1 PTLR Serpong
Tingginya laju dosis radiasi gama yang terdapat di IS sebelum proses dibandingkan ruang IS-1 lainnya terjadi karena limbah radioaktif yang belum
diproses di ruang tersebut. Meskipun limbah radioaktif tersebut telah dikemas dalam drum 100 L, tetapi wadah tersebut belum efektif untuk menahan
pancaran radiasi gama sehingga radiasi gama masih dapat menembus dinding drum dan meradiasi ruang IS sebelum proses. Radiasi gama memiliki daya
tembus yang sangat besar sehingga masih bisa menembus dinding drum. Pelat logam dengan ketebalan tertentu dibutuhkan untuk menahan radiasi gama
Surya, 2009. Laju dosis di ruang IS-1 sebelum proses IS-1a mengalami penurunan
dibandingkan 5 tahun sebelumnya. Berdasarkan penelitian Romli, dkk 2012, laju dosis ruang IS-1a dari tahun 2008-2012 berkisar antara 3,44 µSvjam
sampai 6,84 µSvjam. Penurunan laju dosis pada kurun waktu 2013-2014 disebabkan oleh limbah radioaktif yang masuk IS-1 memiliki radiasi yang lebih
kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya hasil wawancara. Rata-rata laju dosis di ruang IS-1a 1,68 µSvjam berkurang sekitar 50 dibandingkan rata-
rata laju dosis tahun sebelumnya yang sebesar 3,44 µSvjam. Penurunan laju dosis ini berhubungan dengan penurunan dosis radiasi yang diterima oleh
pekerja. Dosis radiasi yang diterima pekerja sangat dipengaruhi oleh laju dosis dan durasi pajanan selain jarak dan tameng IAEA, 2007.
Untuk ruang IS-1 koridor, laju dosis radiasi gama paling rendah dibandingkan dua ruang lain di IS-1 karena pada ruang tersebut tidak tersimpan
limbah radioaktif. Pancaran radiasi gama di ruang ini dipengaruhi oleh ruang IS
50
sebelum proses dan ruang IS setelah proses karena antara ketiga ruang ini belum terdapat pintu pembatas. Dibandingkan laju dosis selama lima tahun
sebelumnya Romli, 2012, rerata laju dosis ruangan IS-1b koridor lebih rendah. Selisih rerata sebesar 0,1 µSvjam dengan rerata pada tahun 2010 yang
sebesar 0,56 µSvjam. Pada tahun 2010, IS-1a mendapatkan laju dosis paling tinggi tetapi pada tahun yang sama IS-1b memiliki laju dosis yang paling rendah
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Peneliti tidak dapat memastikan penyebab perbandingan terbalik antara ruang IS-1a dan ruang IS-1b karena
kurangnya kapasitas keilmuan dan informasi. Sementara itu, laju dosis radiasi gama pada ruang IS setelah proses yang
sering menurun dikarenakan limbah radioaktif yang tersimpan telah mengalami proses reduksi volume. Penurunan laju dosis ini juga terjadi karena adanya
penurunan aktivitas radioaktif dari limbah. Waktu paruh dari radionuklida yang terkandung dalam limbah radioaktif mempengaruhi penurunan aktivitas
tersebut. Selain itu, penurunan laju dosis di ruang ini juga terjadi karena shielding
limbah radioaktif seperti, shell 350 L900 L dan drum 200 L telah mampu mengukung limbah radioaktif sehingga pancaran radiasi ke ruang IS
setelah proses semakin berkurang BATAN, 2014. Rerata laju dosis ruang IS- 1c pada kurun waktu Maret 2013-2014 lebih rendah dibandingkan rerata
selama 5 tahun sebelumnya. Laju dosis tahun-tahun sebelumnya diketahui dari penelitian Romli, dkk 2012.
Interim Storage -1 memiliki rata-rata laju dosis sebesar 1,04 µSvjam.
Bila dibandingkan dengan rata-rata laju dosis IS-2 berdasarkan penelitian Pudjiastuti, dkk 2013 yang dilakukan mulai awal hingga pertengahan tahun
51
2013, IS-1 memiliki rata-rata laju dosis yang lebih rendah dibandingkan IS-2 pada kurun waktu yang hampir sama.
Sebagai daerah radiasi tinggi dan daerah kerja zona IV BATAN, 2014, secara general laju dosis radiasi gama di seluruh ruang IS-1 berada di bawah
NAB 75 µSvjam karena limbah radioaktif yang tersimpan di ruang ini adalah limbah radioaktif padat yang memiliki aktivitas rendah dan sedang.
Berdasarkan UNSCEAR 2006, laju dosis yang mengakibatkan dampak kesehatan minimal 75 µSvjam dengan durasi pajanan minimal 1 tahun.
Laju dosis yang lebih rendah daripada nilai batas dosis tidak memiliki hubungan signifikan dengan kejadian kanker. Banyak faktor lain yang lebih berpengaruh
seperti perilaku merokok. Efek kesehatan lain dengan paparan sebesar 75 µSvjam adalah penyakit koroner.
6.4. Durasi Pajanan Radiasi Gama di IS-1 PTLR Serpong