74 dan pengembangan diri, sosial, dan analisis kebudayaan serta pengaturan aksi
terhadap kerja paksa di kalangan bawah perempuan yang berpusat di Sydney dan Melbourne.
C. Pergerakan Perempuan dalam Agama Katolik di Indonesia
Pada dasarnya setiap agama megajarkan bahwa manusia diciptakan sama derajatnya, baik laki-laki maupun perempuan. Kini muncul refleksi atas peran
perempuan menurut iman Kristen. Para teolog perempuan mengkritisi dari sudut pembelokan antara yang Ilahi dan yang berangkat dari kebiasaan manusia. Teori ini
hendak menjadi bekal untuk pembaruan praktis dalam kehidupan gereja dan inilah yang disebut teologi feminis. Teori ini tidak dibangun oleh kaum perempuan saja
tetapi juga oleh kaum laki-laki yang tidak rela memahami perempuan sebagai objek kajian melainkan sebagai subjek sejarah yang sedang mencari jati dirinya sendiri dan
tatanan yang ditentukan oleh laki-laki atau paling tidak sedang membebaskan dirinya. Dalam tradisi Kristen selalu terdapat dua aliran, yaitu pertama mementingkan
segi kelembagaan, ia berwujud hierarkis dan konserfativ, kedua bersifat nabiah, kritis terhadap ketidakadilan dan penggunaan dan menghendaki hubungan yang adil dan
benar, maka gereja senantiasa terlibat dalam usaha membela manusia yang tertindas.
68
Gerakan Perempuan Katolik yang ada di Indonesia, antara lain; Jaringan Mitra Perempuan berusaha menciptakan keselamatan yang terwujud dalam relasi
68
Marie Claire Barth, Hati Allah Bagaikan Hati Seorang Ibu: pengantar teologi feminis, h.11
75 perempuan dan laki-laki sebagai citra Allah yang setara dan bersama-sama
bertanggung jawab memelihara keutuhan ciptaan-Nya. Misi antara lain; Menggali potensi dan spiritualitas perempuan Pengaruh
utama perspektif jender di seluruh aspek kehidupan menggereja. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang mendukung dalam memahami jender dan
permasalahannya.Studi dan kajian terhadap permasalahan jender.Advokasi kebijakan- kebijakan yang bias jender. Pendampingan dan pembelaan korban ketidakadilan
jender, antara lain segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Wanita Katolik Republik Indonesia WKRI didirikan pada tahun 1924. Salah
satu gagasannya adalah cetusan iman Kristiani dalam melawan penjajahan Belanda. Perjuangannya antara lain; menuntut persamaan hak-hak perempuan dengan laki-laki,
dan perjuangan membentuk masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur. Organisasi ini oleh para pendirinya dilahirkan sebagai organisasi perempuan bukan
organisasi istri. Keanggotaannya perempuan Katolik yang mandiri, yang secara pribadi sadar erhadap tugas dan kewajibannya berdasarkan iman Kristiani.
Organisasi ini adalah organisasi kemasyarakatan dengan tujuan sebagai berikut; Mengungkapkan iman dan cinta kasih Kristiani di dalam lingkungan dan
masyarakat. Mengembangkan kualitas perempuan secara utuh. Mengembangkan peran ganda sebagai perempuan dalam keluarga, Gereja, dan masyarakat, dan
meningkatkan peran sertanya dalam pembangunan Bangsa dan Negara.
Organisasi tersebut memilki kegiatan ataupun fokus perhatian berbeda, namun memiliki satu kesamaan yaitu memperjuangkan keinginan perempuan sebagai
anggota Gereja Katolik melalui berbagai cara seperti mengembangkan teologi
76 perempuan, mendorong perempuan untuk studi teologi, membuat berbagai kajian
tentang perempuan dalam Gereja, membuat jaringan kerja sama atau relasi antar organisasi perempuan Katolik, melakukan pelayanan dan advokasi bagi perempuan,
dan sebagainya.
69
69
Iswanti, Kodrat Yang Bergerak gambar, peran, dan kedudukan perempuan dalam gereja Katolik
, h. 23
77
BAB IV STATUS DAN PERANAN PEREMPUAN DALAM AGAMA KATOLIK