33
BAB III SEKILAS TENTANG AGAMA KATOLIK
A. Sejarah Katolik
Dalam Perjanjian Lama Allah memilih dan membentuk umatNya yang baru dengan perantaraan Kristus yang berarti yang diurapi; Almasih. Kerajaan
Allah sudah datang dan ada diantara manusia dalam pribadi Jesus dan hari penyelesaiannya hanya diketahui Bapa di surga Mk 2:19; 13:9. Maka Gereja
merupakan sarananya dimana saja sampai akhir zaman. Perjamuannya untuk mengenang wafat Jesus dari semua orang itu harus diulangi dalam persaudaraan
diantara muridNya sampai ia datang kembali Lk 16:19; 1Kor 11:24. Perjamuan itu adalah Ekaristi yang merupakan pangkal tolak dan sekaligus puncak segala
kegiatan Gereja G:11.
56
Gereja tumbuh dari pewartaan Injil dan pembaptisan. Gereja berakar dihidup, pewartaan dan peristiwa-peristiwa Paskah; yaitu wafat-kebangkitan
Jesus-serta pangaturan Roh Kudus. Jadi pada Perjanjian Lama, Gereja adalah sarana untuk membangun kerajaan Allah untuk mengumpulkan semua orang dari
segala pemjuru dunia. Dalam Perjanjian Baru menggambarkan Gereja seperti tumbuh pada waktu
itu, yang bersatu dalam pembaptisan dengan pengakuan iman yang sama, dalam perayaan Ekaristi dan agape dan dalam pimpinan yang dilantik Para Rasul IKor
11:17,14:40;Ef;4:5.
56
A. Heuken SJ, Ensiklopedia Gereja I Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka, 1994,h. 341
68 Di Perjanjian Baru ini, Gereja tidak hanya disebut dengan kata ekklesia,
melainkan dengan sebutan lain yang sebagian diambil dari Perjanjian Lama yaitu umat Allah 1Ptr 2:10, orang-orang yang beriman, orang-orang kudus, rumah Allah
kawanan domba, tubuh Kristus 1Kor 6:15. Bahasa gambaran yang kaya isinya dan sulit mengungkapkan segala segi bahasa teologis yang jelas.
57
Dari semua pernyataan diatas tentang Gereja, maka dapat dikatakan bahwa Gereja adalah Katolik, karena Gereja mewartakan Injil Kristus dan terbuka bagi
segala bangsa dan kebudayaan ciri Katolik ini melarang umat membeda-bedakan orang menurut jenis Gal 3:28, kelas social atau kebangsaan. Jesus tidak menolak
perempuan pendosa yang mencuci kakiNya, karena ia datang untuk menyelamatkan orang berdosa Lk 7:37, maka Gereja pun tidak boleh menolak mereka kaum
perempuan dari keanggotaannya. Pengertian Gereja
58
dalam kata bahasa Indonesia berasal dari kata Portugis igreja
, juga berasal dari kata Yunani ekklesia yaitu mereka yang dipanggil; kaum golongan kyriake; yang dimiliki Tuhan.
Pada Sinode istimewa uskup-uskup sedunia pada tahun 1985, diadakan refleksi atas pandangan Konsili Vatikan II 1962-1965 tentang Gereja. Sinode itu
menekankan kembali hakikat Gereja sebagai misterium dan communion supaya dimensi rohani Gereja semakin jelas. Pandangan berat sebelah yang memandang
Gereja terutama dari segi hierarki atau sebagai kenyataan sosiologis semata-mata
57
A. Heuken SJ, Ensiklopedia Gereja I,h. 342
58
Kata Gereja sama asal-usulnya seperti kata kerk dalam bahasa Belanda, dan kirche dalam bahasa Portugis. Kata Gereja digunakan baik untuk gedung-gedung ibadat maupun untuk umat-umat
Kristen.
69 sebagai perfect society ditolak.
59
B. Pergerakan Perempuan dalam Agama Katolik di Barat