30
UIN Syarif Hidayatullah BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Obat dan Pangan Halal, Laboratorium Penelitian 1, Laboratorium Penelitian 2 dan
Laboratorium Farmakognosi Fitokimia Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Mulai dari bulan Maret 2015.
3.2. Alat dan Bahan
Alat : Gas Chromatography-Mass Spectrometry
GCMS Agilent Technologies 7890A, stirer homogenizer STIRER IKA, timbangan
analitik AND GH-202, mikroskop optis Olympus, pH meter Horiba, viskometer HAAKE, alat sentrifugasi, hot plate, magnetic stirer,
evaporator, corong pisah Pyrex, botol bening 100 ml Schott Duran, gelas ukur Pyrex, beacker glass Pyrex, erlenmeyer Pyrex, vial,
cawan, kaca arloji, pipet tetes, batang pengaduk dan spatula. Bahan:
MBJH Nigella sativa L. seed oil CV. Cipta Anugrah, tragakan Brataco, sukrosa CV. Cipta Anugrah, natrium benzoat CV. Cipta
Anugrah, BHT Butilated Hydroxytoluene CV. Cipta Anugrah, aquadest, N-heksan pro analisis Merck, etil asetat pro analisis Merck
dan HCl pekat Smart Lab.
3.3. Prosedur Penelitian
i. Penyiapan Sampel Minyak Biji Jinten Hitam
Sampel MBJH didapatkan dari CV.Cipta Anugrah yang diimpor dari Cairo Aromatic, Tansa almalak - Naser - Beni Suif - Egypt. Dibeli
sebanyak 3 liter pada tanggal 16 Desember 2014. Sampel MBJH yang dibeli memiliki Certificate of Analysis COA. Pada COA MBJH
terdapat data karakterisasi dari minyak biji jinten hitam tersebut yang meliputi:
31
UIN Syarif Hidayatullah
Organoleptis : cairan berminyak, berwarna kuning pucat sampai
kuning dan kuning kehijauan, berbau khas. Berat jenis : 0.9152-0.9260
Nilai asam : maksimal 10 Nilai peroksida : maksimal 45 ml oksigen dalam setiap kg sampel
Titik nyala : 148
o
C Komponen utama : asam stearat 2-3, asam oleat 20-30, asam
linoleat 50-65
ii. Pembuatan Emulsi MBJH
a. Formula Emulsi MBJH
Formula dari emulsi MBJH kontrol tanpa BHT dan sampel dengan penambahan BHT dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1 Formula Emulsi MBJH Kontrol Tanpa BHT [sumber: Indayanti,
2014, dengan pengolahan kembali]
Bahan Konsentrasi
MBJH 10
Tragakan 1,5
Sukrosa 25
Natrium Benzoat 0,10
Aquadest Ad 100
Tabel 3.2 Formula Emulsi MBJH Sampel dengan Penambahan BHT [sumber: Indayanti, 2014, dengan pengolahan kembali]
Bahan Konsentrasi
MBJH 10
Tragakan 1,5
Sukrosa 25
Natrium Benzoat 0,10
BHT 0,02
Aquadest Ad 100
32
UIN Syarif Hidayatullah b.
Pembuatan Emulsi MBJH Kontrol Tanpa BHT dengan Hasil
Optimasi Kecepatan
Spindel Homogenizer
Indayanti, 2014
Setelah didapatkan kondisi optimasi kemudian emulsi dibuat dengan beberapa tahapan sebagai berikut:
1 Alat dan bahan disiapkan, kemudian ditimbang bahan–
bahan yang digunakan. 2
Tragakan 7,5 gram didispersikan dalam 150 ml aquadest
di dalam
beacker glass
kemudian dihomogenkan menggunakan homogenizer dengan
kecepatan 956 rpm selama 30 menit. 3
Setelah homogen kemudian ditambahkan MBJH sedikit demi sedikit sambil terus dihomogenkan hingga
terbentuk korpus emulsi. 4
Kemudian ditambahkan ke dalamnya sukrosa yang dilarutkan dalam 62,5 ml aquadest, dan natrium benzoat
yang dilarutkan dalam 0,9 ml aquadest sambil terus dihomogenkan dengan homogenizer selama 35 menit
dengan kecepatan 1911 rpm. 5
Emulsi yang dihasilkan kemudian ditempatkan dalam botol bening 100 ml dan disimpan pada suhu ruang
±25
o
C selama 21 hari. c.
Pembuatan Emulsi MBJH Sampel dengan Penambahan BHT
dengan Hasil
Optimasi Kecepatan
Spindel Homogenizer Indayanti, 2014
Prosedur pembuatan emulsi MBJH sampel dengan penambahan BHT sama dengan prosedur pembuatan emulsi
MBJH kontrol tanpa BHT, hanya yang membedakan pada nomor 3 MBJH telah dicampur antioksidan BHT.
33
UIN Syarif Hidayatullah d.
Evaluasi Fisik Emulsi MBJH Sebelum dan Sesudah Penyimpanan
Parameter untuk uji kestabilan yaitu Baby, et al., 2007:
1. Pengamatan Organoleptis Emulsi MBJH Sebelum dan
Sesudah Penyimpanan
Pengamatan organoleptis emulsi dilakukan dengan mengamati warna, bau, dan pemisahan dari sediaan emulsi
pada hari ke 0, 2, 7, 14, dan 21 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995.
2. Pengukuran Nilai pH Emulsi MBJH Sebelum dan
Sesudah Penyimpanan
Pengukuran pH
emulsi dilakukan
dengan menggunakan pH meter. Pengukuran pH dilakukan pada
hari ke 0, 2, 7, 14, dan 21 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995.
3. Pengukuran Nilai Viskositas Emulsi MBJH Sebelum
dan Sesudah Penyimpanan
Pengukuran viskositas emulsi dilakukan dengan menggunakan viskometer HAAKE ViscoTester 6R.
Sediaan ditempatkan dalam beacker glass 100 ml kemudian dipilih nomer spindel yang sesuai No.3. Pengukuran
viskositas ini dilakukan pada hari ke 0, 2, 7, 14 dan 21 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995.
4. Pengukuran Nilai Diameter Globul Rata-rata Emulsi
MBJH Sebelum dan Sesudah Penyimpanan
Diameter globul
rata-rata diukur
dengan menggunakan mikroskop optik dengan cara emulsi
diletakkan pada kaca objek, kemudian diamati dengan mikroskop perbesaran 10 x 10. Pengukuran diameter
partikel rata-rata dilakukan pada hari ke 0, 2, 7, 14, dan 21 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995.
5. Uji Sentrifugasi Emulsi MBJH
Sediaan emulsi sebanyak 10 gram dimasukkan ke dalam tabung sentrifugasi, kemudian dilakukan sentrifugasi
34
UIN Syarif Hidayatullah
pada kecepatan 3800 rpm selama 10 menit. Hasil sentrifugasi dapat diamati dengan adanya pemisahan atau
tidak Smaoui, et al., 2012 .
6. Uji Tipe Emulsi MBJH Sebelum dan Sesudah
Penyimpanan
Uji tipe emulsi yang digunakan adalah uji pengenceran. Metode ini berdasarkan prinsip bahwa suatu
emulsi akan bercampur dengan yang menjadi fase luarnya. Emulsi diencerkan dengan fase luar. Karena emulsi MBJH
ini tipe minyak dalam air, jadi emulsi ditambahkan dengan fase luarnya yaitu air Lachman, 2008.
e. Analisis Komponen Kimia Minyak Emulsi MBJH Sebelum